New POV
Kami memutuskan untuk berpisah karena Tay harus mandi dan ganti baju. Walau sebenarnya aku ingin sekali menahannya disini bersamaku.
Aku menatap bayanganku di cermin kamar mandi dan melihat wajahku yang masih bersemu merah muda karena permintaannya. Aku menyentuh bibirku yang sedikit bengkak karena ciuman kami. Aku benar-benar kesulitan menahan diri.Menghembuskan napas frustasi, aku melepas semua baju yang menempel di tubuhku dan masuk ke dalam bilik shower. Aku akan sangat senang jika bisa berendam air hangat di dalam bathtub yang disediakan, tapi perutku memang harus diisi.
Aku baru merasa lapar, padahal sejak semalam aku kesulitan memasukkan makanan dalam perutku dan perut ini sama sekali tidak complain.
Paling tidak aku akan bertemu lagi dengan Tay dalam beberapa menit. Dan mungkin aku bisa membujuknya untuk tinggal di sini malam ini.
Hubungannya dengan Nammon masih mengganggu pikiranku. Walau Tay bilang dia dan Nammon tidak ada apa-apa tapi aku masih kesal dengan isi DM nya. Siapa tahu Nammon mencoba mendekatinya namun Tay tidak menyadari hal itu.
Aku keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit di pinggang. Aku memutuskan untuk menggunakan fasilitas yang aku dapat saat memesan kamar ini. Jadi aku pun menelpon resepsionis menggunakan telpon yang ada di samping ranjang. Setelah membicarakan pengaturan yang aku inginkan, aku pun menutup sambungan itu dan segera berganti pakaian untuk makan malam bersama Tay.
Tay POV
“Kau sudah kembali Phi?” tanyanya saat aku membuka pintu kamar, “Kukira aku baru akan melihatmu besok pagi…”
“Kenapa kau masih bangun? Kukira kau sudah tidur…” tanyaku padanya sambil melepas sepatu dan berjalan masuk,
“Uhm… Aku sudah agak baikan. Tapi bagaimana dengan kau dan P’New?” tanyanya penasaran,
“Kami baik-baik saja… Aku sudah bicara dengannya.” jawabku sekenanya,
“Alai wa?? Hanya bicara? Kukira kalian akan saling melepas rindu setelah beberapa hari tak bertemu… Tidakkah kau merasa kau ini terlalu lambat, Phi?” omelnya saat aku membuka tas dan mengambil baju ganti serta perlengkapan mandiku,
“Mengenalmu dan kepolosanmu Phi… Aku yakin kau bahkan belum melakukan itu dengan P’New…” wajahku langsung memerah mendengar kata-kata Nammon dan sukses membuatnya tertawa karenanya, “Astaga… Jadi benar dugaanku?! P’Tay… Apa yang harus kulakukan padamu?!”
“Bukannya aku tak mau melakukannya, tapi sampai satu bulan yang lalu, New hanya pernah berhubungan dengan wanita. Aku hanya ingin membuatnya lebih terbiasa dengan konsep hubungan antar pria. Aku tak mau membuatnya ketakutan…” kataku beralasan,
“P’Tay… Aku melihat cara dia memandangmu siang ini di dermaga dan aku yakin 100%, P’New menginginkanmu. Atau sebenarnya kau tak tahu bagaimana melakukan sex dengan pria?” katanya menatapku sambil nyengir,
“Sialan kau Nammon… Tentu saja aku tahu caranya!!” sahutku kesal, namun kemudian aku menambahkan, “Aku hanya tak pernah melakukannya dengan pria lain sebelumnya…”
“Kau bukannya menyadari perasaanmu pada P’New dari sejak 6 tahun yang lalu? Apa kau tak pernah mencoba berhubungan dengan lelaki lain selain P’New?”
“Aku tak pernah berhubungan serius sejak 5 tahun yang lalu… Baik itu pria atau wanita…” ralatku,
“Memangnya kau mau jadi manusia suci?!” Nammon jelas-jelas menikmati kegiatan ini. Menggodaku.
Aku meninggalkan Nammon untuk mandi dan berganti baju di dalam kamar mandi. Aku tak mau membuat New menunggu terlalu lama.
Percakapan kami sudah mengambil beberapa menitku yang berharga.
Saat aku keluar dari kamar mandi, Nammon sudah menungguku di depan pintu kamar mandi. Dia menatapku sambil memicingkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You Since... Always (TayXNew)
FanfictionApa yang terjadi antara Tay dan New? Mereka bersahabat bertahun-tahun, namun kini menjadi sahabat saja tak lagi cukup bagi mereka. Apa yang lebih dari sahabat? Teman tapi mesra? Friend with benefit?