Chapter 34

3.6K 228 13
                                    

Tay POV

Pria tampan itu terus menyunggingkan senyum manis di bibirnya, walau sering kali aku mendapati dia menghapus air mata yang jatuh di pipinya diam-diam.

Aku tak mencoba menghiburnya atau menghapus air mata itu, karena aku tahu kali ini air mata itu bukanlah air mata kesedihan. New menangis karena bahagia dan terharu atas apa yang disaksikannya sore ini.

Pada kenyataannya orang yang hadir disini bukan hanya berasal dari FC New, tapi hampir semua fans-ku, Off, Gun, Toy dan teman-teman GMM lainnya yang telah membantu menshare ulang video message New.

Semua orang ini adalah orang yang percaya bahwa New Tittiphom bukanlah aktor kelas 3. Dan mereka bersimpati atas apa yang terjadi padanya. Seorang aktor yang di-bully dan dihina di media sosial hanya karena sebuah artikel yang dimasak sedemikian rupa untuk menyudutkannya.

Jika saja kami punya lebih banyak waktu untuk mempersiapkan acara ini, aku yakin bisa mengundang lebih banyak orang untuk memberi dukungan pada Newwie.

Dia harus naik kembali ke atas panggung untuk mengucapkan terima kasih pada semua orang. Aku tak mendengar apa yang dia katakan karena aku terlalu sibuk mengamati dirinya yang bersinar di atas sana.

Dari awal aku tahu New terlahir untuk ini semua. Untuk semua kemilau, perhatian dan pandangan takjub ini. Bagiku dia selalu berkilau dan bersinar bahkan di tempat gelap sekalipun.

Dia mengakhiri pidato ucapan terima kasihnya dan menatap ke arahku dengan senyuman. Aku bisa merasakan tubuhku menghangat karena senyuman itu, dan seketika aku mendapat dorongan untuk menciumnya di sana, di tengah-tengah panggung itu dan di depan semua orang. Membiarkan semua orang tahu dan melihat bahwa dia adalah milikku.

Tapi aku menahan kakiku dan mengepalkan tanganku dengan erat, mencegah diriku agar tak melakukan hal yang bodoh.

Forward

Kami masih duduk di dalam mobilku, di seberang gedung tempat FM itu berlangsung. New masih menatap keluar ke pintu gerbang tempat beberapa fans masih hilir mudik untuk pulang ke rumah masing-masing karena acara FM sudah berakhir.

Aku sudah mencoba mengajaknya untuk pulang, tapi dia masih menolak karena ingin ada disana untuk beberapa lama lagi. Jadi aku pun hanya duduk diam sambil mengamatinya.

“Kau capek?” tanyaku saat melihatnya menguap sedikit,

“Aku juga tak tahu mengapa aku lelah, aku tak melakukan banyak hal hari ini…” sahutnya sambil tertawa,

“Terlalu banyak menangis? Beberapa hari ini kau banyak menangis… Jangan jadikan itu kebiasaan na…” sahutku sambil menatapnya dan melihat langsung warna pink merambat naik, mewarnai pipinya.

New terlihat sedikit salah tingkah namun dia langsung menguasai dirinya.

“Kau tak suka lelaki cengeng?” tanyanya sambil menggigit bibir bawahnya, membuatku berteriak dalam hati,

“Kau terlihat imut saat menangis, aku suka. Tapi… aku tak mau melihatmu menangis… Aku lebih suka kau yang tersenyum dan tertawa…” jawabku,

“Kau gombal lagi Tay…” sahutnya dan terkekeh geli,

“Kau tak suka?” tanyaku serius,

“Khu chop…” katanya pelan, kemudian tertawa.

Sejenak kami hanya saling memandang, seolah waktu di sekeliling kami berhenti. Tanganku naik hendak membelai wajahnya saat handphoneku berbunyi.

Tring…

Kalian kemana saja? Semua orang sudah ada di rumahmu! – Off

Cepat pulang!! Kami sudah lapar… - Posh 

Loving You Since... Always (TayXNew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang