Tay POV
Aku senang sepertinya dia sudah melupakan kemarahannya saat kami memasuki The Shack. Sejak aku mendengar adanya tempat ini dari salah satu temanku, aku sangat ingin membawa New kemari. Selama hidupnya dia tak pernah mengunjungi sea world atau aquadome.
(Aquadome adalah sebuah tempat untuk mengamati kehidupan bawah laut. Berada di dasar tangki raksasa berisi aneka biota laut dengan atap berbentuk kubah raksasa yang terbuat dari bahan anti pecah dan tahan tekanan air).
Itu kenapa aku ingin menunjukkan tempat ini padanya.
Sudah lama sejak aku tahu trauma yang dia rasakan terhadap Aquadome. Awalnya aku tak tahu kenapa dia menolak sekuat tenaga saat teman-teman kami mengajak untuk pergi ke Aquadome. Baru 2 tahun yang lalu aku mengerti ketakutannya akan hal itu.
New takut saat dia berada di dalam Aquadome kaca yang membatasi antara dirinya dan makhluk-makhluk penghuni lautan yang ada di dalam tangki raksasa itu akan retak, pecah dan menenggelamkan dirinya di sana. Dia tidak takut berenang di laut, namun dia tak pernah mau mencoba olahraga diving yang aku sukai.
Melihat wajahnya saat melihat semua ini adalah sesuatu yang tak ternilai bagiku. Dia bisa merasakan seolah ada di dalam Aquadome tanpa harus membangkitkan traumanya. Bahkan saat kami sudah duduk dan menunggu makanan yang kami pesan disajikan, dia masih menatap ke sekeliling kami dengan terkesima.
“Kau menyukainya?” tanyaku sambil mengamati wajahnya yang bersinar,
“Menyukainya? Kau gila Tay… Aku sangat menyukainya… Katakan lagi Bagaimana kau bisa menemukan tempat ini?!” katanya sambil tertawa senang,
“Salah satu temanku menceritakan tempat ini padaku. Restoran ini baru buka beberapa bulan dan dia bilang makanannya sangat lezat. Aku juga tak menyangka interiornya sebagus ini…” sahutku.
Baiklah aku berbohong padanya, aku menemukan informasi tentang restoran ini dari temanku di club menyelam. Aku menceritakan padanya tentang New dan traumanya, itulah kenapa dia merekomendasikan restoran ini saat aku bilang aku sangat ingin mengajak New datang ke Aquadome dan menyelam bersamaku.
Dia bilang untuk menyembuhkan trauma seseorang pada laut kita harus membiasakan dirinya dengan lingkungan yang sama namun dengan kadar rendah dan membiasakannya sedikit demi sedikit.
Seperti saat seseorang trauma berenang di kolam, biasanya mereka dibiasakan untuk bermain air di kolam dangkal dimana dia yakin bahwa dirinya akan aman dan berangsur-angsur membawanya ke kolam yang lebih dalam. Itulah yang ingin aku lakukan untuk New.
Tak lama kemudian pesanan mereka pun datang, dua buah kompor dibawa keluar dan pelayan meletakkan sepanci kuah tomyam dengan lobster di dalamnya, kemudian meletakkan sebuah pemanggang di atas kompor satunya dan mulai menata aneka makanan laut dan bumbu-bumbu masakan. Mereka pun meninggalkan kami untuk memasak dan menikmati menu yang kami pilih.
Aku dan New menikmati makan malam kami dengan senang. New senang karena menikmati makanan yang lezat, dia selalu bahagia jika menemukan makanan yang lezat dan dia nampak menikmati atmosfer restorannya. Aku pun senang karena melihat dia menikmati usahaku untuk menyenangkannya, itulah yang paling penting.
New POV
“Khob khun na Tay… Aku sangat menikmati makan malamnya…” sahutku saat akhirnya kami berhenti di depan rumahku,
“Kau yakin tak mau ke bar bersamaku dan yang lain?” tanyanya lagi,
“Aku rasa tidak, aku lelah sekali malam ini…” jawabku,
“Tentang semalam…”
“Aku mengerti… kau sedang mabuk dan tak menyadari apa yang kau lakukan semalam. Aku takkan mempermasalahkan hal itu…” kataku menyela kata-katanya yang kemungkinan tidak akan jauh dari permintaan maaf, penyesalan mendalam dan sebagainya. Aku tak mau mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You Since... Always (TayXNew)
FanfictionApa yang terjadi antara Tay dan New? Mereka bersahabat bertahun-tahun, namun kini menjadi sahabat saja tak lagi cukup bagi mereka. Apa yang lebih dari sahabat? Teman tapi mesra? Friend with benefit?