Chapter 9

5.1K 372 13
                                    

New POV

“Aaarrrrghhhhh… Engghhh… Taaaayyy…”

Aku tak percaya ini, pria yang kucintai selama bertahun-tahun memberiku blowjob terheboh sepanjang masa. Di atas meja makan keluarga. Sialan… Bagaimana aku bisa makan di atas meja ini tanpa terangsang setelah ini?

Tay ambruk di atas tubuhku dengan napas naik turun. Dia mendongak ke arahku yang masih setengah berbaring di atas meja makan dan satu tanganku menopang tubuhku di siku, agar aku bisa menatapnya. Dia menopangkan dagunya di perutku dan tertawa geli sambil menyisir rambutnya yang agak basah karena keringat.

Dia nampak seksi dan mempesona. Jadi aku pun menariknya di tengkuk dan memberinya sebuah ciuman di bibir. Lidahku langsung menyelinap masuk menyapu mulutnya dan mencecap rasaku di dalamnya.

Aku terkejut saat dia mendorongku menjauh, menutupi bibirnya dengan tangan dan menggumam, “Aku baru saja menelan spermamu, bodoh!”

“Aku tak peduli!” kataku lagi sambil menarik bibirnya kembali dan mencecap lidah Tay kembali dengan rakus.

Saat aku merasakan penisnya yang menempel di penisku mengeras kembali, aku mendorong dirinya sedikit menjauh dariku dan tertawa geli sambil menatapnya.

“Yang benar saja… Jika begini caranya kita tidak akan berhasil keluar dari rumah…” kataku sambil memeluknya dan membenamkan wajahku di ceruk lehernya,

“Aku tak bisa menahannya… Aku jomblo abadi jika kau masih ingat!” katanya mengingatkanku,

“Ayolah kita harus membereskan kekacauan ini dan segera berangkat untuk makan siang! Kalau tidak Off dan Gun akan mengomel!”

Aku mendorong tubuh Tay menjauh dariku agar aku bisa turun dari meja makan dan membetulkan celana jeansku yang menyangkut di salah satu pergelangan kakiku. Saat itu aku baru menyadari celana jeansnya yang turun hingga ke lutut dan aku harus menggigit bibirku agar tidak tertawa karena melihat keadaan kami yang sangat konyol.

“Jangan tertawa!” katanya memperingatkanku,

“Aku berusaha agar tidak tertawa percayalah!” kataku sambil memakai celanaku kembali dan meraih tissue basah dari meja dapur untuk menyeka permukaan meja makan.

Aku melihat Tay meraih tissue dapur dan merangkak ke bawah meja, membersihkan spermanya yang tercecer di bawah sana dan aku pun tak bisa menahan diri. Aku berjongkok di belakangnya dan tertawa terbahak-bahak, membuatku mendapat pelototan tajam dari Tay.

“Newwie…” katanya sambil menggeram pelan,

“Astaga… Kita benar-benar kacau… Aku harap Mae tak pernah tahu kita menggunakan meja makannya untuk itu!” kataku di sela-sela tawaku,

“Aku bersumpah aku akan melakukan lebih dari itu jika kau tidak siap keluar dari rumah dalam 10 menit!” katanya sambil mendesis dan meraih kancing celana jeansnya lagi.

Aku pun segera kabur dari dapur dan masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci mukaku masih sambil tertawa terbahak-bahak.

Forward

Tay POV

30 menit kemudian aku berhasil membawa kami berdua ke Palace. Sebuah restaurant masakan Itali yang ada di pusat kota Bangkok. Dari pintu masuk kami bisa melihat Off dan Gun yang sudah duduk di salah satu meja dengan makanan yang sudah tersaji di depan mereka.

Off menatapku dengan penuh tanda tanya saat akhirnya aku dan New duduk di seberang mereka.

“Kau membuat kami menunggu lebih dari 30 menit Peng!” omelnya,

Loving You Since... Always (TayXNew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang