New POV
Off dan Gun datang bersama dengan P’Jenny saat kami sedang makan pagi di dalam kamar. Mereka datang untuk memberikan dukungan padaku sebelum menghadapi jumpa pers hari ini.
Walaupun mereka tak bisa hadir di acara itu, tapi P’Jenny berjanji akan melakukan video call, agar mereka bisa mengikuti jalannya acara jumpa pers.
“Kau sudah siap New?” tanya P'Jenny padaku,
“Siap tak siap aku harus siap Phi…” sahutku sambil tersenyum,
“Su su na P’New…” kata Gun sambil memelukku singkat,
“Khob kun na Gun…” kataku,
“Semuanya akan baik-baik saja! Isi jumpa pers sudah dirancang agar kau keluar dari sasaran tembak. Jadi kemungkinan wartawan tidak akan banyak bertanya padamu.” sahut Off sambil menepuk pundakku pelan.
Forward
Aku dan P’Jenny duduk berdampingan di ruang meeting, kami akan melakukan briefing dengan semua orang, sebelum bersama-sama turun ke lobby untuk mneghadapi wartawan.
Earth dan P’Kwang duduk mengapit seorang gadis manis yang memperkenalkan diri sebagai Sara. Dia nampak percaya diri dan murah senyum, kami juga sempat mengobrol sejenak sebelum akhirnya P’Bern memulai briefing tersebut.
“Baiklah… Selamat pagi! Jumpa pers hari ini akan aku pimpin. Aku juga akan membacakan pernyataan dari perusahaan untuk wartawan, sekaligus memperkenalkan N’Sara. Hari ini, Earth, Sara dan New akan duduk di depan bersamaku untuk menjawab pertanyaan dari wartawan perihal artikel yang akan kita klarifikasi.
Setelah aku selesai membacakan pernyataan resmi kita, aku ingin N’Earth untuk memperkenalkan N’Sara, setelah itu N’Sara akan memperkenalkan dirinya kepada media.”
P’Bern diam sejenak sambil menatapku yang dari tadi hanya duduk diam, mencoba bersikap acuh. Aku merasakan tatapannya walau aku tak melihat ke arahnya sama sekali. Keheningan itu terasa menyesakkan.
“Apa peran New di jumpa pers ini?” tanya P’Jenny,
“Kita hanya membutuhkan kehadiran New disana, jika wartawan akan menanyakan sesuatu bersangkutan dengan masalah artikel itu. Ini adalah permintaan dari beberapa wartawan. Lagipula ini memang klarifikasi perusahaan tentang artikel itu dan New berhubungan dengan kasus tersebut!"
Aku melirik cepat wanita setengah baya dengan baju setelan formal di seberang ruangan. Aku tak ingat namanya, tapi aku tahu dia adalah salah satu jubir perusahaan kami.
“New… Kau ingin mengatakan atau menanyakan sesuatu?” tanya P'Bern,
“Tidak ada Phi…” jawabku singkat, masih tak mau melihat ke arahnya.
Aku bisa mendengar P’Bern menghembuskan napas frustasi dan membanting map yang dia pegang ke atas meja.
“Jika ada yang ingin kau bicarakan, katakan langsung padaku New… Bukan mauku untuk melakukan ini. Aku hanya mengikuti instruksi perusahaan!” sahutnya dengan ketus, terlihat marah dan kesal,
“Aku tidak bilang apa-apa Phi!” sahutku lagi kini menengadahkan wajahku dan menatapnya dengan pandangan acuh.
Ruang meeting itu langsung sepi dan suasana tegang tak lagi bisa ditahan. P’Bern jelas-jelas terlihat frustasi dengan keadaan ini. Aku tahu aku bertingkah seperti bocah, tapi aku tak bisa menahan diri. Mereka sama sekali tak memberiku sesuatu untuk menenangkan diri.
“Baiklah, Bern… Cai yen yen…” Mae Godji menyela pembicaraan itu agar situasi tidak bertambah buruk, “Aku hanya ingin mengingatkan saat wartawan menanyakan sesuatu dan kalian tidak yakin bagaimana harus menjawabnya, katakan saja no comment dan aku atau Bern akan bantu menjawab pertanyaan itu. Jangan bertindak dengan gegabah!"
Dengan campur tangan Mae Godji, P’Bern pun menyerah untuk mendesakku. Dia menutup briefing pagi itu dan memberi instruksi untuk bersiap turun ke lobby agar jumpa pers bisa segera dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You Since... Always (TayXNew)
FanfictionApa yang terjadi antara Tay dan New? Mereka bersahabat bertahun-tahun, namun kini menjadi sahabat saja tak lagi cukup bagi mereka. Apa yang lebih dari sahabat? Teman tapi mesra? Friend with benefit?