Special Chapter "Fight with Love"

3.4K 193 13
                                    

"Kamu ga serius kan?" tanya Tay dengan raut wajah tak percaya, "Aku sudah datang terburu-buru setelah pemotretan dan saat aku sampai disana mereka bilang kau sudah pulang!"

Tay segera meluncur ke rumah New begitu tahu pria yang dijemputnya itu sudah pulang lebih dulu. Dan New terlihat tidak merasa bersalah sama sekali telah melakukan hal itu.

"Aku sudah mencoba menelponmu tapi tak tersambung, aku juga mengirimmu pesan!" sahutnya,

"New... Kau tak bisa menelponku karena hapeku mati sejak sore tadi. Jika hapeku mati tentunya aku tak melihat pesanmu!" Tay berharap New mau menunggunya barang sebentar karena dia sudah mengusahakan agar bisa menjemput kekasih yang juga sahabatnya itu.

"Aku tak bisa menunggumu selama lebih dari satu jam Tay. Aku besok juga masih ada jadwal aku juga butuh istirahat..." katanya dengan wajah kesal.

Tay terkejut. Biasanya New okey saja menunggunya sebentar. Toh dia menunggu di kantor GMM bukan di jalan atau diluar. Dia bisa mengobrol dengan banyak orang di kantor seperti P'Jenny, Mae Godji bahkan mungkin Off yang juga satu produksi dengannya karena mereka memiliki jadwal yang hampir sama.

"Kita sudah 2 minggu tak bertemu New..."

"Khu lu... Tapi..." nampak New masih hendak memprotes,

"Sudahlah! Aku tak mau bertengkar denganmu malam ini..." sahut Tay lelah.

Dia sudah menanti saat bersama dengan New. Dua minggu ini mereka jarang bertemu, kalau pun bertemu sekilas saja tanpa ada percakapan panjang. Mereka masih bicara di telpon tapi bertemu langsung lebih memuaskan. Dia ingin memeluk New malam ini dan menikmati saat bersama.

"Kamu yang mulai dulu. Kenapa kamu mengatakannya seolah aku yang memulai pertengkaran?!" di luar dugaan New justru marah dan semakin kesal karena kata-kata Tay.

"Astaga... Kalian ini apa-apaan sih? Ini sudah jam 11 malam dan kalian masih bertengkar?"

Ibu New membuka pintu kamar tidur dan menegur mereka berdua. Tay menatap dua orang itu bergantian dan akhirnya menyadari New tidak menginginkan kehadirannya disitu. Tay tahu saat dia tidak diinginkan dan dia tak mau memaksa New jika dia sedang badmood.

"Me pen rai Mae... Aku pulang saja sekarang! Aku membawakan Mae sesuatu... Aku taruh di meja ruang makan. Jangan lupa menyimpannya na!" sahut Tay sambil memeluk Ibu New dan mengecup keningnya dengan penuh kasih sayang, sebelum keluar dari kamar New.

"Tay..." Mae mencoba memanggil nama Tay untuk menghentikannya, namun pria itu sudah keluar dan menuruni tangga rumahnya,

"..."

"Kau tak mau menyusulnya?" tanya Mae dan New hanya menggeleng pelan, "Nak... Jangan terus memberi makan egomu! Tay mungkin sangat mencintaimu, tapi dia juga manusia biasa. Dia bisa merasa lelah..."

New hanya terdiam dan berjalan menuju tempat tidurnya. Sedangkan Ibunya hanya bisa menggeleng pasrah menghadapi sikap anak semata wayangnya.

Sementara itu, New berbaring tengkurap di atas tempat tidur dan membenamkan wajahnya di atas bantal. Kata hatinya berdebat dengan heboh di dalam sana. Tapi pria manis itu hanya bisa mendekap bantalnya lebih erat dan menahan semua perasaannya.

Bukan ingin New untuk menjadi seorang pencemburu. Memang sifat dasarnya begitu. Semua keposesifannya keluar saat dia memulai hubungan dengan sahabatnya. Dia tak suka Tay bermesraan dengan orang lain. Pria atau wanita. Di dalam film terlebih lagi jika di luar film.

Dia tahu itu hanya film tapi hatinya tak bisa diajak kompromi.

Pertengkaran mereka kali ini berawal dari kejadian beberapa hari yang lalu. Tay ada shooting di luar kota untuk film terbarunya. Semuanya baik-baik saja hingga malam hari di hari kedua Tay disana, salah seorang crew film itu yang juga pernah bekerja dalam film yang dibintangi New, memposting status dengan gambar Tay dan co-artis nya sedang berdiri berhadapan.

Loving You Since... Always (TayXNew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang