Chapter 2

629 43 3
                                        

Nammon POV

Dia terlihat seperti seorang remaja lelaki pada umumnya, walau dia cukup tinggi untuk ukuran orang Thailand tapi tetap saja bagiku dia nampak kecil. Tingginya bahkan tidak mencapai telingaku. Dan saat aku tadi memeluknya, aku merasa seolah tubuhnya tenggelam dalam tubuhku.

"Nong... Ini yang kau minta..." P'Nan menghampiriku, membuyarkan lamunanku tentang pria itu,

"Terima kasih P'Nan!"

Aku membawa baskom plastik dengan air hangat dan handuk untuk mengompres kakinya. Saat aku berjalan ke arahnya aku bisa melihat dia yang masih mengurut betisnya sambil mengernyit seperti menahan sakit.

"Apa masih sakit Nong?" tanyaku sambil menyentuh kakinya yang sudah naik ke stool,

"Sedikit Phi..." jawabnya pelan.

Dengan perlahan aku memeras handuk itu dan menempelkannya di betisnya, menarik tangannya untuk menahan handuk itu di tempatnya.

"Tahan disini dan pijat-pijat perlahan, kalau handuknya sudah agak dingin, celupkan lagi ke situ. Lakukan terus sampai air di baskom mendingin! Kalau sudah selesai kau bisa masuk ke dalam! Tinggalkan saja baskomnya di sini, akan ada yang membawanya masuk! Kau mengerti?!" kataku,

"Iya Phi... Khob khun na P'Nam!"

"Me pen rai... Aku masih harus mengurus sesuatu di dalam sana... Jadi aku harus meninggalkanmu. Sampai jumpa nanti di dalam okey?!" sahutku kemudian,

"Iya Phi!"

Aku pun meninggalkannya untuk melanjutkan tugasku, aku sudah meninggalkan Neen dan P'New cukup lama.

Sebelum aku masuk ke dalam ruang convention, aku masih menyempatkan diri untuk melihat ke arah sofa dan melihat dia masih memperhatikanku. Aku pun melambaikan tanganku padanya sebelum menutup pintu besar itu.

Forward

Tugasku hari ini sebenarnya cukup mudah. P'Boy meminta aku dan Neen berjaga di meja pendaftaran dan menjelaskan mekanisme audisi jika ada yang butuh informasi. Sedangkan New bertugas di bagian dalam untuk mengarahkan peserta ke kursi-kursi yang sudah disiapkan sambil menunggu panggilan untuk test acting dan wawancara.

Saat anak itu jatuh aku sedang dalam perjalanan ke kamar kecil dan meninggalkan Neen di meja pendaftaran karena kulihat arus pendaftar sudah tidak sepadat tadi. Maklum saja saat itu sudah mendekati jam tutup.

Pada akhirnya, tubuhku bergerak lebih dulu saat melihat dia terjatuh, yang kupikirkan hanya bagaimana caranya aku membuatnya terhindar dari menabrak dinding kaca itu.

Tanpa berpikir panjang, aku meloncat maju dari arah samping dan membawanya serta saat aku menjatuhkan diri. Namun aku salah perhitungan, arah jatuhku melenceng dari perkiraan dan bukannya meluncur bebas ke samping aku masih terdorong ke depan. Melihat kami mengarah ke sebuah pot keramik besar, aku spontan membalik tubuhnya dan mengarahkan punggungku yang menabrak pot itu.

Dan kini aku harus menanggung resikonya. Punggungku terasa pegal dan nyeri. Sepertinya aku harus mampir ke tempat pijat setelah ini.

"Kau tak apa-apa P'Nam?" Neen mendatangiku dengan raut khawatir, di antara aksi akrobatik tadi aku bisa mendengar pekikan Neen di latar belakang,

"Aku baik-baik saja Neen manis..." sahutku mencoba menhilangkan kekhawatirannya,

"Usahakan kau tetap baik-baik saja... Jangan melakukan aksi heroik lainnya setelah ini na... Kalau sampai P'Jenny tahu kejadian tadi... Kau bisa digorok olehnya..." sahut P'New padaku,

"Sepertinya tidak ada orang yang merekam kejadian tadi ya..." sahutku penasaran, "Aku merasa aksiku tadi pasti sangat keren!"

"Bersyukurlah tak ada orang yang ingat merekamnya... kalau tidak saat ini berita itu sudah viral di IG!" sahut P'New sambil menjitak kepalaku,

Let Me Protect you FiatxNammon FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang