Fiat POV
Aku keluar dari ruang workshop mengikuti langkah Nammon. Seperti biasa kami akan makan malam bersama sebelum pulang ke rumah.
Sejak awal kelas dia sudah bilang padaku kalau ingin makan di tempat P'Bee. P'Bee bilang dia memasak Sour Shrimp Soup kesukaan Nammon, jadi P'Nam sangat menantikan makan malam kami hari ini.
Aku tertegun saat melihat P'Nam yang berdiri tak jauh dari sofa ruang tunggu di lobby lantai 2. Di sofa itu ada P'Krist, nampak santai dengan handphone di tangan. Mungkin sedang main RoV, kapan hari dia sempat bilang sedang gemar main RoV bersama P'Sing.
Aku tak bisa melihat ekspresi P'Nam saat melihat P'Krist, tapi aku melihat saat dia berjalan pelan dari arah belakang Krist dan menyentuh kepalanya dengan lembut. Dan saat P'Krist mendongak melihatnya, seolah papan iklan di pusat kota Bangkok menyala seketika, membuat wajah P'Krist bersinar. Senyumnya menyilaukan.
Saat bicara dengan P'Krist, nada suara P'Nam terdengar lembut dan halus. Dia memperlakukan Krist seperti sebuah harta berharga. Itu yang saat itu terpikir olehku. P'Krist juga bicara dengannya menggunakan nada sedikit manja. Apa mereka terlibat satu hubungan yang lebih daripada sahabat?!
Saat menyadari kehadiranku, P'Krist langsung menyapaku dengan ceria. Dia memang sangat baik dan ramah, dia memperlakukanku seolah junior yang sudah lama saling mengenal.
Dia memelukku dan menepuk punggungku dengan pelukan bersahabat. Kepribadiannya yang hangat ikut menghangatkanku, tidak heran jika P'Nam menyukainya.
Malam itu, mereka berdua berhasil meyakinkanku untuk menerima bantuan dari mereka sehubungan dengan pekerjaanku sebagai penari latar di sebuah konser yang berlangsung di Thunder Dome.
Aku tahu aku akan sangat kelelahan setelah latihan dan gladi kotor di hari Jumat dan menerima tawaran Nammon untuk menginap di condonya terdengar sangat menggoda. Aku tahu akan merepotkannya, karena kami baru saling mengenal kurang dari satu bulan.
Namun aku terharu karena tanpa banyak pertimbangan dia memintaku untuk menginap dan bahkan bersedia untuk menjemputku sepulang latihan.
Sebaik apapun mereka berdua padaku, aku tidak menyangka menemukan kiriman snack dan minuman di tengah gladi kotor kami di Thunder Dome dengan kartu ucapan bertanda tangan nama Krist Perawat dan Singto Prachaya di sana.P'Krist dan P'Sing mengirimkan dukungannya untukku. Aku terharu, sial... mataku bahkan sedikit berair saat aku memakan éclair yang terasa lumer di dalam mulutku. Walau mengingat pribadi P'Singto yang dingin, aku yakin 100% ini adalah ide P'Krist.
Kejutan kedua kembali datang saat aku menemukan P'Nam menungguku di depan pintu backstage Thunder Dome bersandar di depan mobilnya dengan 2 cangkir coklat panas di atas kap mesinnya. Paling tidak aku yakin punyaku berisi coklat panas, miliknya mungkin antara coklat panas atau kopi panas, tergantung apa dia punya tugas yang harus dia kerjakan malam ini atau tidak.
Dia selalu meminum diantara dua minuman itu tergantung situasi yang akan dia hadapi setelah makan malam.
"Phi... Aku baru saja mengabarimu 5 menit yang lalu, bagaimana kau bisa sudah menunggu disini?"
"Aku ada di K circle dekat sini saat kau mengirimku pesan!"
Tanpa menunggu waktu lama dia menyalakan mobilnya dan membawa kami ke arah condonya.
"Kau membawa baju ganti kan?" tanyanya,
"Uhm..." aku hanya mengangguk mengiyakan,
"Aku kira kau akan kabur sebelum aku menjemputmu..." sahutnya,
"Aw Phi... Aku sudah bilang padamu aku akan menginap. Aku takkan kabur setelah aku bilang begitu bukan?!" jawabku,
"Siapa tahu... Kau sangat tak mudah ditebak. Kau tahu itu? Jika orang baik padamu, maka terimalah kebaikan itu!" nasehat P'Nam padaku,
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Protect you FiatxNammon FF
FanfictionFiat terbiasa hidup tanpa bergantung pada orang lain, namun Nammon berhasil membuatnya ingin menjadi lemah, agar Nam bisa melindunginya. Kejadian menyakitkan di masa lalu membuatnya tak bisa membiarkan dia terbiasa akan perhatian Nam, namun Fiat ta...