Chapter 32

371 43 2
                                    

Forward

Nammon POV

Begitu kami masuk ke dalam rumah, Mae dan Pin langsung menyambut kami dengan heboh. Mae meraupnya dalam pelukan dan Fiat tetap disana untuk beberapa menit yang panjang. Aku melewati mereka dan langsung membawa tas kecil berisi beberapa potong baju gantinya masuk ke dalam rumah, kemudian keluar melalui pintu belakang, langsung menuju kamarnya di pavilion.

Aku baru selesai meletakkan barang-barangnya dalam lemari saat Fiat memasuki kamar tamu.

“Apa acara penyambutan mereka sudah selesai?” tanyaku,

“Uhn… Aku bisa kabur setelah bilang kalau kepalaku agak pusing…” katanya sambil mendudukkan diri di atas tempat tidur,

“Kau sudah tahu bagaimana menangani mereka…” kataku sambil tertawa, “Apa kepalamu benar-benar pusing?”

“Tidak… Aku hanya ingin kabur! Mae bahkan mengatakan akan mengirim makan malam kesini… Jadi aku tak perlu ke rumah utama untuk makan bersama!”

“Kita akan terbang kembali ke Bangkok besok lusa, jadi aku ingin kau gunakan waktu ini untuk berisirahat disini. Besok malam Mae mengundang Ibu dan Pamanmu untuk makan malam bersama. Jadi kau bisa berpamitan dengan mereka sebelum kita kembali.”

Tak ada jawaban darinya dan itu membuatku membalikkan badan, menatapnya. Mendekatinya aku menepuk pelan bahunya saat aku ada di depannya.

“Aku merepotkan semua orang Phi…” dia nampak berpikir keras dengan kepala tertunduk, jadi aku meletakkan satu jariku di bawah dagunya dan mengangkat wajahnya agar menatapku,

“Kau tahu apa yang akan terjadi jika kau terus menghitung kebaikanku bukan?” kataku sambil menaikkan sebelah alisku kepadanya dengan gaya menantang dan wajahnya langsung memerah karenanya.

Kedua lengan Fiat terangkat melingkari pinggangku dan dia membenamkan wajahnya di bajuku, “Khob khun na Phi…

“Itu lebih baik…” kataku sambil membelai rambutnya perlahan, “Aku akan ke rumah utama, sementara itu aku ingin kau tidur siang…”

“P’Nam… Kau akan tidur di kamar lamamu?” tanyanya saat aku bangkit dari tempat tidur,

“Aku akan di kamar loteng, jika kau membutuhkanku…”

Fiat nampak menggemaskan saat memeluk pinggangku dan mengucapkan terima kasih. Aku harus menahan diri sekuat tenaga untuk tidak mendorongnya ke atas tempat tidur dan melakukan hal-hal yang ingin kulakukan saat ini.

Kemarin aku telah melakukan sesuatu yang di luar batasanku sendiri karena tak bisa menahan diri. Dan aku membenci diriku karenanya. Kemarin malam saat menungguinya yang tertidur, aku banyak berpikir. Aku merasa apa yang kulakukan padanya tak beda dengan apa yang dilakukan Pravat padanya.

Oleh karena itu sejak sepagian ini aku terus menahan diri untuk tidak menyentuhnya, karena setiap kali mneyentuhnya, aku menginginkan lebih. Sekali aku menyentuhnya aku tidak bisa berhenti.

“Bagaimana Fiat?” tanya Mae saat aku mendatanginya di dapur,

“Aku memintanya untuk istirahat! Mae butuh bantuan untuk sesuatu?” tanyaku padanya,

“Mai… kenapa tidak menemaninya?” tanya Mae sambil mendorongku sedikit minggir dari jalannya,

“Aw… Aku hanya ingin membantu Mae disini…” kataku, mengambil alih pekerjaan Mae mengupas kentang,

“Apa ada sesuatu yang terjadi?” tanyanya.

Aku tak pernah bisa berbohong pada Mae. Sekali lihat, beliau sudah tahu ada sesuatu yang terjadi pada anaknya. Aku meletakkan peeler di tanganku dan memeluk Mae dengan erat.

Let Me Protect you FiatxNammon FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang