Chapter 28

346 39 4
                                    

Forward

Fiat POV

Aku terbangun karena goncangan lembut di bahuku. Selepas makan siang di café milik keluarga P’Nam, rupanya aku jatuh tertidur dengan N’Pim di kursi belakang.

P’Krist membangunkanku saat kami akhirnya sampai di rumah kediaman keluarga Krittanai. Aku pun keluar dari mobil dan meregangkan tubuhku yang kaku. Hari ini cukup melelahkan atau mungkin hanya karena ini adalah hari terakhir liburan kami jadinya tubuh terasa lelah dan enggan kembali ke aktivitas normal.

Pim melewatiku dan berjalan dengan mata setengah terpejam, tangannya meraih kemeja P’Ohm dan menariknya pelan. P’Ohm mengusap rambutnya dengan sayang dan kemudian berlutut di depannya, lalu menarik Pin agar naik ke punggungnya. Aku hanya terkekeh pelan melihat hal itu.

“Fiat… Ayo masuk! Biarkan saja mobilnya di depan! Aku akan memasukkannya nanti setelah mengantar Pim naik ke kamarnya…” sahut P’Ohm sambil berjalan masuk,

“Iya Phi… Aku akan segera masuk!”

P’Nam membawa beberapa tas plastik di tangannya, kiriman makanan dari Ar Som dan beberapa macam produk sampingan perkebunan dari mandor kebun Jeruk, semuanya untuk menu tambahan makan malam kami. Kemudian berjalan masuk mengikuti langkah P'Krist dan P'Sing yang sudah masuk ke rumah.

Aku sudah hampir masuk ke dalam rumah saat ingat barangku yang masih ada di dalam mobil. Aku hendak mengambil tas pinggangku yang tertinggal di dalam mobil saat tiba-tiba seseorang mencengkeram lenganku dan menyeretku ke arah jalanan. Begitu aku sadar apa yang terjadi aku meraih pintu mobil yang terbuka dengan tanganku yang bebas dan berpegang dengan erat disana. Mencoba melawan tarikan di lenganku.

“Apa yang kau lakukan?!” seruku pada orang yang menarik lenganku,

“Cepat! Bawa dia kemari!!” suara itu membuatku membeku, tanganku terpeleset dari handle pintu dan pria itu kini menyeretku kembali.

Sial!! Kenapa pria keparat itu muncul lagi?

Di tepi jalan, sebuah mobil dengan jendela yang terbuka, menampilkan wajah orang yang saat ini paling tidak ingin kutemui. Pravat.

Aku meronta sekuat tenaga, meraih apapun yang bisa kuraih dan membuat kegaduhan sebanyak mungkin untuk mencari perhatian dari orang sekitar kami.

Rumah P’Nammon ada di sebuah daerah pinggiran dengan area yang sedikit terpencil, tapi aku dengar semua orang di daerah sini mengenal keluarga Kittanai dan aku yakin mereka tidak akan tinggal diam melihat keributan di depan kediaman keluarga terpandang ini.

Aku meraih tiang lampu di pinggir jalan dan menendang pria yang menyeretku sekuat tenaga, membuatnya terjengkang dan aku terjatuh karena pegangannya yang terlepas dengan tiba-tiba.

Aku berusaha untuk berdiri dan berlari menjauh saat pria itu meraih pergelangan kakiku dan membuatku kembali terjatuh.

PLOY!! PLOY MAN!!! TOLOOOONGG….TOLOOOONGGGG…” teriakku panik saat dia menarikku jatuh setiap kali aku mencoba berdiri, membuat celana dan lututku sobek-sobek karena goresan dengan tanah dan batu yang berserak,

“Angkat dia dan segera bawa masuk kemari!! Dasar tolol!!” umpat Pravat dari dalam mobil.

Pria itu langsung berdiri menjulang di atasku dan meraih tubuhku. Mengangkat tubuhku seperti karung beras dan memanggulku di pundaknya.

TIDAAAKK!! Aku tak boleh tertangkap. Hanya Tuhan yang tahu apa yang akan dilakukan Pravat padaku jika dia berhasil menangkapku. Aku menendang, memukul dan menggigit apapun yang ada dalam jangkauanku.

Let Me Protect you FiatxNammon FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang