Chapter 30

409 40 0
                                        

Nammon POV

Yang benar saja. Dia benar-benar mengira aku akan pergi ke Bangkok sendiri dan meninggalkannya setelah aku dengan susah payah mengejar dan membebaskannya dari para penculik itu.

Bagaimana jika dia diculik lagi?

Aku tahu Pravat masih ada di dalam pengawasan polisi walau dia saat ini juga dalam keadaan yang tidak bagus. Tapi aku mengkhawatirkan istri Pravat yang nampaknya telah memantapkan diri untuk membenci Fiat, mantan muridnya.

Pagi ini saat ke kafetaria RS untuk membeli kopi untuk P'Lay, aku bertemu dengannya. Wanita itu mengenaliku saat kami berpapasan di lorong RS. Dia nampak murka begitu melihatku. Dia mendorongku dengan keras hingga aku menabrak sebuah troli berisi sprei RS dan menumpahkan kopi yang baru saja aku beli.

"KAU!! KATAKAN PADA PELACUR KECIL ITU UNTUK MENJAUHI SUAMIKU! SEMUA INI TERJADI KARENA DIA TERUS MENGGANGGU HIDUP KAMI. LEBIH BAIK DIA MATI SAJA SAAT ITU DARIPADA DIA MERUSAK HIDUP SEMUA ORANG!!"

"Khun, saat ini Anda sedang ada di rumah sakit... Tolong tenangkan diri Anda!" salah seorang perawat itu mencoba menenangkan dirinya,

"AKU TIDAK AKAN TENANG SEBELUM AKU MEMBUAT HIDUP PELACUR ITU MENDERITA!"

Aku hanya bisa menghembuskan napas frustasi saat beberapa pria berbaju seragam keamanan mencoba menenangkannya dan menariknya menjauh dariku. Pria berjas yang kukenali sebagai pengacaranya terus mencoba menenangkan wanita hamil yang mengamuk itu. Aku berharap bayinya baik-baik saja dengan semua kemarahan Ibunya.

"Phi..." panggilnya pelan.

Aku terkejut karena saat aku mendongak, Fiat sudah ada di depanku, berdiri di depan sofa yang kududuki.

"Maafkan aku na... Aku tak ingin membuatmu terbebani." kata-kata itu terdengar menyakitkan di telingaku, namun aku diam saja.

"P'Nam... Aku belum mengucapkan terima kasih padamu..." katanya sambil meraih tanganku dan menggenggamnya.

Aku masih diam dan menatap bordiran rumah sakit di baju pasien yang dikenakannya.

"Aku dengar bagaimana kamu terus menungguiku di RS selama aku tidak sadarkan diri. P'Ohm bilang, kau melakukan maneuver berbahaya saat mengejar mobil penculikku, membahayakan dirimu hingga seperti itu. Kau bahkan ada di sampingku malam ini setiap kali aku terbangun. Belum lagi hal-hal yang sudah kau lakukan untukku sejak kita saling mengenal.

Aku tak bisa menahan diriku untuk berpikir mungkin aku membebanimu. Dan kau akan lelah karena itu."

"Kenapa kau terus menghitung apa yang kulakukan untukmu seperti itu adalah hutang?"

"Karena kebaikanmu memang semakin menumpuk dan aku takut tidak bisa membalas semua itu Phi..." sahutnya sambil tersenyum.

Senyumnya terasa menyayat hatiku. Apapun yang kulakukan untuknya nampaknya tidak bisa menembus kekokohan tembok yang dia bangun di sekeliling dirinya. Perasaanku tak tersampaikan. Aku melepaskan tangannya dari tanganku, alih-alih melepaskannya, aku mencengkeram pergelangan tangannya.

"Jadi kau mau aku berbuat jahat padamu sekarang? Sehingga semua hutangmu padaku terlunaskan?" tanyaku dengan nada dingin,

"Apa???" dia mengernyit karena peganganku di pergelangan tangannya dan menatapku dengan bingung,

"Jika aku memperlakukanmu dengan kasar dan membuatmu membenciku, apa hutangmu akan lunas? Itukah yang kau inginkan?" tanyaku lagi kini lebih keras, seiring dengan cengkramanku yang semakin keras,

"P'Nam... Cep..."

"Katakan Fiat! Apa itu yang kau inginkan?" tanyaku lagi,

"Entahlah! Aku tak tahu..." sahutnya sambil menggelengkan kepalanya dengan keras.

Let Me Protect you FiatxNammon FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang