Chapter 11

373 38 3
                                    

Fiat POV

Aku merasa tubuhku berayun-ayun seolah sedang tidur di atas awan. Kepalaku terasa ringan dan badanku terasa hangat. Aku mendengarkan suara-suara di sekitar kami, tapi tidak bisa menangkap apa yang dibicarakan.

“Aku akan meletakkannya di dalam… Kalian bisa istirahat disini…”

Kemudian aku merasakan tubuhku berayun lagi, hingga kemudian aku merasa tubuhku berpindah. Kini benda dibawahku terasa lebih solid. Ada bunyi gemerisik saat aku bergerak, pipiku menyentuh benda sejuk yang terasa nyaman. Kurasakan sapuan halus di rambutku dan sentuhan ringan di keningku. Kemudian kehangatan itu hilang. Aku merasa kehilangan.

Beberapa saat kemudian aku bisa merasakan sesuatu yang dingin dan basah menyentuh kulitku, menyejukkanku. Tangan, lengan, leher, wajah kemudian turun ke dada, perut dan punggungku. Benda dingin itu terasa nyaman dan menyegarkan.

Aku berusaha membuka mataku, kini kelopak mataku tidak begitu berat seperti sebelumnya. Otakku juga berjalan lebih lancar. Namun saat itu aku melihat bayangan orang yang sangat kukenali… Orang yang akhir-akhir ini selalu ada di sekitarku dan menjagaku. Ya menjagaku…

Terkadang dia bisa menjadi pohon, menaungiku, menjagaku dari hujan dan matahari. Terkadang dia menjadi angin, menyejukkanku dan membuaiku. Namun terkadang, dia seperti ombak, mengombang-ambingkanku.

Dia belum sadar aku sedang menatapnya. Aku memperhatikan garis wajahnya dengan seksama dan tak bisa mengalihkan pandanganku saat aku menatap ke dalam matanya.

“Kau sudah bangun?”

“Kau membawaku pulang Phi?”

“Uhm… Ini rumahku! Yang lain juga menginap disini…” sahutnya sambil menyelesaikan menyeka tubuhku.

Aku baru sadar saat itu sudah dalam keadaan setengah telanjang dan P’Nam menyentuhku di semua tempat dengan handuk kecil basah. Walau begitu, aku tak memiliki dorongan untuk menarik bed cover dan menutupi tubuhku. Aku terlalu lelah dan mengantuk.

“Aku melepas bajumu karena kau terus berkeringat dan aku baru menyadari bentol-bentol di tubuhmu… Karena kau terus mengeluh gatal dan panas, aku pun menyeka tubuhmu dengan handuk dingin. Apa kau memiliki alergi tertentu?”

“Tequila…”

“Tequila... tapi tak ada yang…” kata-katanya terhenti dan aku menatap wajahnya yang bingung, namun kemudian dia menghela napas dan kembali bergumam, “Aku akan membunuh anak sialan itu!”

“Phi…” kataku sambil menyentuh tangannya,

“Tidurlah… Kau pasti mengantuk… Kau belum boleh minum obat anti alergi, aku takut obatnya akan bereaksi dengan alkohol di tubuhmu. Kau bisa meminumnya besok!” sahutnya kemudian menutupi tubuhku dengan bed cover dan bangkit dari tempat tidur, meninggalkanku sendiri di dalam kamar.

Setelah itu, aku bisa merasakan kesadaranku kembali menghilang. Aku kembali bergelung di tempat tidur dan menyambut mimpi.

Nammon POV

Lagi-lagi P’Off membuat banyak korban berjatuhan, setelah acara makan malam, beberapa orang mabuk sampai tak bisa bangun. Dan seperti biasa, karena condoku ada di tengah kota dan paling dekat dengan gedung GMM akhirnya kami membawa beberapa korban yang paling parah untuk menginap di tempatku.

Untungnya, aku tidak terlalu banyak minum malam ini. Sejak melihat Fiat terkapar karena mabuk, aku sudah berencana untuk membawanya pulang jadi aku berhenti minum bir saat itu juga.

Aku membawa P'Off, P'Gunsmile, P'New dan Guy ke rumahku, termasuk Fiat. Di antara kami ber 6 hanya aku dan P’Off yang benar-benar masih sadar dan bisa membawa orang-orang ini masuk ke dalam condo. Jadinya kami harus bolak-balik ke mobil sampai 2 kali untuk membawa semua orang, dibantu oleh petugas keamanan condo.

Let Me Protect you FiatxNammon FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang