Nammon POV
“Jadi bagaimana perjalananmu ke Chiang Mai?” tanyanya dari seberang sambungan,
“Semuanya lancar… Aku dan Fiat sampai dengan selamat. Kami berpisah di stasiun dan aku langsung menuju kediaman keluargaku. Aku menawarkan untuk mengantarnya pulang ke rumah, tapi dia menolak… Sepertinya dia masih belum begitu nyaman denganku… Aku sedikit terluka!” sahutku setengah bercanda,
“Aw, Nam… Kau selalu menjadi orang yang mudah untuk dekat dengan siapa pun. Jadi aku yakin masalahnya bukan pada dirimu…” balasnya sambil tertawa,
“Entahlah Kit, aku khawatir padanya… Aku tak bisa menahan diri untuk mengkhawatirkannya…” keluhku sambil menghembuskan napas frustasi,
“Well… beberapa saat ini dia berhasil masuk dalam hati kita semua bukan? Dia seorang adik yang menyenangkan… Aku yakin jika aku punya adik lagi, aku akan sangat senang jika dia seperti Fiat… Bahkan P’Sing yang susah dekat dengan orang lain, bisa langsung akrab dengannya…” sahutnya jelas terdengar bangga dan senang,
“Dia memang orang yang menyenangkan. Aku hanya berharap dia tidak terlalu menahan diri di sekitar kita!” sahutku lagi,
“Jangan terlalu perhatian padanya Nam… Atau aku akan curiga kau punya niat tertentu padanya…” goda Krist,
“Alai wa Kit… Aku memperhatikannya sama seperti kau dan P’Sing memperhatikannya…” sahutku membela diri, “Bagaimana dengan P’Sing? Terakhir kali kau bilang keadaannya cukup mnegkhawatirkan…”
Akhir-akhir ini P'Sing nampaknya sedang dalam keadaan yang kurang baik. Karena ketenaran yang datang menghampiri selalu membawa tanggung jawab yang harus dipenuhi, sedangkan dia sendiri harus memikirkan masalah studinya.
“Uhm… Itu kenapa aku meminta hari libur yang agak panjang untuknya… Semoga dia bisa beristirahat dengan baik selama kita ada di Chiang Mai…”
“Kau sudah mengatakan pada P’Jane tentang rencana kita di sini bukan?” ingatku,
“Uhm… P’Jane akan mengantar kita ke Chiang Mai dan menginap di hotel bersama kami. Setelah event, dia akan kembali ke Bangkok untuk berlibur, sedangkan kita akan stay di Chiang Mai seperti rencana kita sebelumnya!” sahut Krist,
“Baiklah. Kami sudah menyiapkan semuanya… Rumah yang akan kita tempati nanti sedang dibersihkan. Mae akan mengisi persediaan makanan disana dan jika kita ingin makan malam besar, kita bisa bergabung di rumah utama. Kau akan mendapatkan keramaian yang kau inginkan. Terlalu ramai bahkan…”
“Aw… jangan bilang begitu Nam… Aku tahu kau sangat mencintai keluargamu!” serunya,
“Aku mencintai mereka Kit! Jangan salah mengira… tapi 4 orang wanita dalam 1 rumah bisa berarti banyak hal…” kataku sambil tertawa,
“Kau semakin condong ke arah lelaki akhir-akhir ini huh… Hati-hati Nam… Jika kau tidak berhati-hati, mungkin kau akan kehilangan predikat omnivoramu…”
“Sialan kau Kit! Aku harus pergi… Sampaikan salamku pada P’Sing!”
“Telponlah Fiat jika kau sempat, okey!”
Krist memintaku menelpon Fiat… lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Aku tak mungkin menelponnya hanya untuk mengatakan hai atau menanyakan kabar bukan?! Mengingat kami baru saja berpisah beberapa jam yang lalu.
Terus terang aku jarang menelpon temanku kecuali jika ada hal yang benar-benar mendesak. Well kecuali Krist tentunya. Dia sering menelpon hanya untuk bercanda atau berbicara saat dia tidak bersama P’Sing, pada dasarnya dia mudah kesepian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Protect you FiatxNammon FF
FanfictionFiat terbiasa hidup tanpa bergantung pada orang lain, namun Nammon berhasil membuatnya ingin menjadi lemah, agar Nam bisa melindunginya. Kejadian menyakitkan di masa lalu membuatnya tak bisa membiarkan dia terbiasa akan perhatian Nam, namun Fiat ta...