Nammon POV
Aku masih mengamati saat pria itu setengah berlari mendekati deretan tuk-tuk yang lagi ngetem di depan stasiun.
Aku sempat melihat dia mengeluarkan separuh badannya dari tuk-tuk dan melambaikan tangan pada kami, sebelum kendaraan itu berbaur dalam kepadatan lalu lintas.
“Ayo kita pulang!” sahutku sambil menoleh pada P’Ohm dan N’Pim yang berdiri di belakangku,
“Apa dia kekasihmu?” tanya P'Ohm sambil tersenyum genit,
“Alai wa P’Ohm?! Bukan… dia juniorku!” jawabku padanya sambil tertawa,
“Untuk saat ini…” ledeknya, “Kau seharusnya melihat wajahmu yang sangat khawatir itu… Tenang saja! Dia orang sini kan?! Dia tak mungkin tersesat…”
“Aku tahu…” sahutku,
“Ibumu sudah memasak untuk makan siang… Kakakmu sudah ada disini sejak kemarin…” kata P'Ohm,
“Akhirnya dia bisa pulang juga…”
“Uhm… Ibumu sedang dalam mood yang sangat baik!”
Kami pun berjalan beriringan menuju tempat parkir mobil untuk segera menuju ke rumah dan berkumpul dengan semua orang. N’Pim menggandeng tanganku dan terus berbicara dengan ceria, menceritakan segala hal.
Forward
Seorang wanita paruh baya dengan rambut diikat ekor kuda keluar dari rumah begitu mobil berhenti di carpark. Wanita itu tampak sumringah dan segar dengan make up tipis di wajahnya.
“Nammon… Sayang… Akhirnya kamu datang juga!” sapanya sambil memelukku erat,
“Mae… Maaf Nam jarang pulang akhir-akhir ini ya… Mae tahu kan kuliah Nam juga sudah di tahun terakhir… Nam janji akan lebih sering pulang setelah kuliah Nam selesai!” kataku saat dia menggandengku masuk ke dalam rumah.
Aku adalah anak laki-laki satu-satunya di keluarga ini. Jadi aku sedikit merasa bersalah karena jarang bisa pulang menjenguk orang tuaku.
“Alai wa… Setelah kau selesai kuliah, kau pasti sibuk dengan pekerjaanmu… Pegawai baru tentu tak bisa sering-sering cuti bukan?!” kata Mae memukul pundakku pelan,
“Kecuali kalau kau mau bergabung dengan production houseku…” sela seseorang dari belakang,
“Sawadee Pho… Pho sehat?” sapaku sambil berjalan mendekati pria yang sudah berusia senja, namun masih nampak sehat.
Khun Anurat tidak tampak seperti orang normal yang ada di usianya. Saat ini dia sudah 70 tahun tapi dia masih cukup segar. Kondisi kesehatannya cukup stabil walau harus bergerak dengan kursi roda listrik.
“Hmm… beginilah! Maemu sangat ketat akhir-akhir ini pada Pho… Pho bahkan sudah lama tak makan, makanan favorit Pho…” keluhnya,
“Kau mengadukanku pada anakmu??” tanya Mae sambil bercanda, “Ingat lambungmu itu!”
“Yang penting Pho sehat... Mana yang lain?” tanyaku padanya,
“Aku menyuruh Kakakmu dan adikmu ke tempat Ar Jani untuk mengantarkan makanan… Mereka akan segera kembali…” sahut Mae.
Beberapa saat kemudian suara jeritan dan pekikan nyaring terdengar saat P’Lay dan N’Lim memasuki rumah dan melihatku sudah duduk di meja makan, bersiap untuk makan siang.
Kami sangat senang karena bisa berkumpul bersama. Walau P’Lay dan N’Lim tinggal di Bangkok juga, sama sepertiku. Namun kami jarang sekali bertemu. Jika bisa bertemu itu pun sangat sulit bertemu bersama-sama. Karena jadwal kami pasti saling bentrok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Protect you FiatxNammon FF
FanficFiat terbiasa hidup tanpa bergantung pada orang lain, namun Nammon berhasil membuatnya ingin menjadi lemah, agar Nam bisa melindunginya. Kejadian menyakitkan di masa lalu membuatnya tak bisa membiarkan dia terbiasa akan perhatian Nam, namun Fiat ta...