Fiat POV
Aku terbangun dengan tubuh terbelit selimut dan keringat membasahi seluruh tubuh. Mimpi itu kembali. Aku menyeka wajahku yang basah entah karena air mata atau keringat. Tubuhku menggigil walau suhu udara saat ini tidak begitu dingin.
Aku melirik ke luar jendela dan mendapati hari sudah cukup terang. Aku tak menyadari kapan semalam aku tertidur, namun tidurku sama sekali tidak nyenyak. Ditambah melihat wajah orang itu membawa kembali kenangan yang tak ingin aku ingat kembali.
Beberapa saat duduk di tengah tempat tidurku yang kacau, membawa kembali ingatan semalam. P’Nam mendengar cerita mengerikan itu dari Ar Pan dan Mae. Aku hanya bisa menantikan yang terburuk.
Aku masih bisa mengingat bagaimana orang-orang yang dulu kusebut sahabat, menghujatku.
“Di depan kita semua dia tidak pernah menyapa bahkan melirik Khru Pravat, tapi di belakang semua orang dia merayu Guru itu. Munafik sekali!”
“Dasar tukang cari perhatian! Memangnya kenapa jika dia bisa menari? Tikus jalanan pun bisa menari jika kita melatihnya…”
“Jadi dia menari untuk menarik perhatian lelaki?! Huh… Dengan tak tahu malunya dia merayu Khru Pravat… memangnya dia kira dia itu siapa? Dasar Homo!!!”
“Dia bilang Khru Pravat yang merayunya? Hah… Apa dia tidak melihat ke kaca?! Memangnya dia kira dia setampan apa?”
Kata demi kata yang melintas di ingatanku, membuat tubuhku semakin mendingin. Tanganku semakin mengepal, menggenggam selimut dengan erat.
“Fiat… Kau sudah bangun nak?” suara khas Mae terdengar dari selasar,
“Iya Mae…” aku mencoba menjawab senormal mungkin,
“Kau mau ikut sarapan?” tanyanya lagi,
“Uhm… Mae duluan saja! Aku akan mandi sebentar!” sahutku,
“Baiklah…”
Begitu keluar dari kamar mandi, aku melihat layar handphoneku menyala tanda ada pesan yang masuk. Aku membuka handphone sambil mengeringkan rambutku yang basah dan tertegun saat mendapati beberapa pesan dan miscall dari P’Nam.
Aku setengah mengira dia takkan mau berhubungan lagi denganku setelah mendengar cerita semalam.
Aku menghirup dan membuang napas beberapa kali untuk menenangkan diri kemudian membuka aplikasi whatsapp, sambil berjalan keluar sambil mengeringkan rambutku.
Kau sudah bangun Nong?
Ayo ke tempat acara Krist dan Sing. Kita tidak bertemu mereka semalam, bagaimana kalau kita menemui mereka hari ini?
Segera balas pesanku begitu kau bangun ya…
Dia masih begitu bersemangat untuk bertemu denganku bahkan setelah semalam?! Pikirku.
Aku merasa lega dan ketegangan menguap dari tubuhku. Tanpa sadar aku mengulas senyum di bibirku membaca pesan-pesan dari P’Nam. Tak kusadari Mae yang berdiri di belakangku dan mengagetkanku.
“Kenapa kau senyum-senyum sendiri disini?” godanya,
“Mae…”
“Ayo makan… Mae membuat sup dan bubur seafood! Cepat turun!”
“Krap Mae… Aku akan segera turun na…”
Sebelum turun dan menemani Mae sarapan, aku membalas pesan dari P’Nam tentang ajakannya untuk menemui P’Krist dan P’Sing.
Maaf Phi… Aku baru saja selesai mandi dan akan menemani Mae makan pagi.
Aku membalasnya sambil berjalan turun ke lantai bawah, mengikuti Mae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Protect you FiatxNammon FF
FanfictionFiat terbiasa hidup tanpa bergantung pada orang lain, namun Nammon berhasil membuatnya ingin menjadi lemah, agar Nam bisa melindunginya. Kejadian menyakitkan di masa lalu membuatnya tak bisa membiarkan dia terbiasa akan perhatian Nam, namun Fiat ta...