part 19 : Frist kiss of Angga

1.9K 67 2
                                    

HAPPY READING
.

Ditengah hutan, dipinggir sungai dan berada dekat beberapa meter dengan air terjun itu berdirilah tiga buah tenda yang dikelilingi para remaja yang membuat keramaian ditengah hutan tersebut.

Burung burung berbagai jenis pun ikut bernyanyi menjadi pelengkap ramainya perkemahan tersebut.

Suara gelak tawa Gaga dan Putra membuat mereka menutup telinganya. Hal yang mereka tertawakan hanyalah sederhana, menertawai Arkan yang dengan angkuhnya bersikukuh kalau dirinya pasti mendapatkan ikan disungai menggunakan kain yqng ia buat menjadi saringan. Dan berakhir hanya rumput rumput dan plankton saja yang ia dapatkan.

Keramaian itu tak mengusik Pemuda yang masih mendengkur halus didalam tenda berwarna Hitam tersebut. Membuat Boy yang duduk disampingnya sedari tadi berusaha membangunkanya menjadi kesal.

Cendela kecil tenda tersebut pun sudah ia buka. Tapi pemuda itu malah menelungkupkan wajahnya dan menutupinya dengan apapun yang bisa ia raih.

Dan akhirnya ia menyerah.

"Seliin, suami lo ini bangunin." Teriaknya saat sudah diluar tenda.

Selin yang sudah mandi saat berenang pagi pagi tadi disungai dengan Tika dan Eby. Dan sekarang ia sedang membalik balikkan daging dan Ikan yang mereka bawa dari rumah. Ia menoleh lalu menaruh sumpit besinya dan berlalu menuju tempat Boy berdiri.

"Kenapa?"

Boy memijat keningnya. "Bangunin suami kebo lo itu, pusing gue." Ucapnya sebelum berlalu menuju Tika dan Eby yang sedang mengutak atik makanan.

Selin mengeryit. Masa Cowok itu belum bangun juga?.

Ia lalu masuk kedalam tenda dan menemukan pemandangan menggelikan. Ia terkekeh kecil melihat wajah polos Angga dengan mulut yang sedikit terbuka. Persis seperti bayi berusia Dua bulanan.

Ia duduk disamping Angga dan menggoyang goyangkan bahu Lebar Pemuda itu. "Eh. Goblin."

Angga hanya menggeliat dan menghadap kearahnya.

"Eh. Goblin banguuuuun!!!!."

"Eengghhh." Lengguh Angga menyingkirkan tangan Selin.

Selin dengan kesal mengampit hidung Angga. Cukup lama hingga Wajah Angga memerah dan bernapas lewat Mulut.

"Apaan sih!!." Gerutunya serak lagi lagi menyingkirkan tangan mungil milik Selin.

"Bangun nggak?"

"Tiga menit."

"Gak ada tiga menit menitan. Cepet bangun."

"Nanti sih!!!."

"BANGUUUUUUUUUUUUN." Teriak Selin tepat ditelinga Angga. Membuat pemuda itu meringis menggosok telinganya dan mulai membuka matanya.

Orang orang yang berada diluar tenda pun menoleh. Eby yang sedang mengutak atik Sambal pun menoleh kaget. "Ada apa?"

Boy terkekeh. "Biasaaa, perjuangan istri bangunin Suami."

Tika tertawa terbahak bahak mendengarnya. "Kasihan si Angga."

"Bojo galak." Celetuk Didi yang baru menganti pakaian setelah ikut mencebur dengan Arkan tadi.

♡♡♡

"Bagus banget yang ini." Oceh Tika menggeser foto foto hasil jepretan Eby dan Selin kemarin.

Selin menoleh. "Itu pas waktu kita hampir jatuh. Bagus banget malah!!! Kalo aja gak jatuh pasti udah penuh memori ponsel gue."

"Iyah. Kalo aja lo nggak sibuk ngeraih bungga yang udah tau ditengah tengah jurang."

Help Me a Change (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang