HAPPY READING
.
.Lantunan musik mellow menghiasi tempat tongkrongan bergaya musikalis tersebut. Tempat tersebut bernama~
Melodys Cafe.
Seperti namanya yang berbau musik. Tempat itu sangat mendominasi sebuah ruang Musik, dimana ada beberapa jenis Gitar yang dipajang di dinding, Drum Antik maupun beberapa alat musik lainya sebagai penghias.
Banyak para pemuda pemudi keluar masuk tempat tersebut. Tak jarang mereka saling membawa gandengan, dimana tempat tersebut sangatlah pas jika dibuat untuk kencan sederhana.
Tapi juga tak jarang mereka datang bersama para temannya, Ruangan itu berlantai marmer kayi yang menjadi Alas setelah sepatu orang orang uang menginjaknya.
Tempat yang unik. Dimana terbedakan jenis jenis tempat duduk sesuai jumlah dan keinginan pelanggang.
Tak jarang para remaja disana menyumbangkan lagu lewat diatas pangung kecil dibagian dalam ruangan. Ruangan yang terbagi dua, suasana Gelap dan suram namun terasa nyaman dengan suasana Terang terasa ramai.
Di ruangan suram namun nyaman itu, diantara para pengunjung. Terdapat meja dengan dua kursi yang saling berhadapan.
Meja tersebut diisi dua gelas kopi yang masih mengepul. Sampai salah satu tangan besar mengambil salah satu yang berada didepanya. Lalu gelas kopi itu mendarat di bibir tebal kemerahan milik seorang Pemuda yang menatap tajam seseorang di depanya.
Pemuda didepanya itu menyeringai melakukan hal yang sama seperti pemuda tadi. Keduanya masih saling diam sampai suara gelas berdenting dengan pelan.
"Jadi, Gue gak akan bisa lepasin Selin."
Pemuda didepanya itu tersenyum kecut. "Meski itu bisa buat dia bahagia?"
Angga mengangguk mantap. "Karna gue yakin, akan ada saatnya Gue yang bakal Bikin Selin bahagia. Jadi gak segampang itu gue bisa jauh dari dia."
"Lo egois dong!."
"Gue emang Egois, karena gue Cinta sama Dia. Gue bener bener tulus."
Daren menyeringai. "Kan biasanya kalo lo cinta sama seseorang, lo bakal lakuin apapun yang bisa buat dia bahagia. Termasuk ngelepasin dia."
Angga berdecih lalu menyeringai. "Sayangnya gue gak kayak gitu. Pada dasarnya, gak semua orang ngelepasin sesuatu yang berharga demi kebahagiaanya itu dinyatakan kalau dia mencintai pasangannya. Karna gue percaya Gue akan selalu buat dia bahagia, didalam kepercayaan itu gue niatin baik baik. Seburuk apapun kelakuan gue, se-Brengsek apapun gue, Gue tetep Cinta sama dia. Hanya dia."
Daren terkekeh. "Kalo gue rebut dia dari lo gimana?"
"Sayangnya, Lo gak bakal bisa."
"Kalo Selin-nya mau?"
Angga terdiam sebelum berucap. "Maka gue bakal lepasin dia."
Daren menyeringai senang. Tapi langsung surut kala Angga meneruskan ucapanya.
"Dan itu bakal terjadi kalo Selin bener bener pilih Lo dari pada Gue."
Dan Daren menyadari Kalau dia tak akan bisa mendapatkan gadis itu lagi seperti dulu. Hal itu terbukti, Di mana ia melihat pancaran Gadis cantik yang menjadi topik pembicaraan panas mereka, selalu saja ada binaran penuh cinta kala menceritakan tentang rival didepanya ini.
Daren menunduk. Dan itu membuat Angga menyeringai. Tangan Angga terulur menepuk bahu Daren. "Gue gak ngelarang Lo deket Selin, tapi hanya sebatas teman saja. Karna Lo dulu pernah buat Dia bahagia. Dan gue berterimakasih atas itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me a Change (SELESAI)
Ficção AdolescenteThe Wattys Awards 2019 PROSES EDITING (Squel The Past) . Jika kau melihat orang dari luarnya saja, kau tak akan tau apa cerita yang disembunyikan orang itu sebenarnya. Semua manusia tidak ada yang sempurna. Lihatlah aku! Betapa kotor dan buruknya a...