HAPPY READING
.
.
.Tok tok tok.
"Masuk."
Terdengar suara sumbang lirih dari dalam kamar tersebut membuat Selin menoleh kearah Lea yang berdiri disampingnya.
"Sana masuk." Ucap wanita berumur itu.
Selin menghela napas. "Jadi gak tega Selin tan!!."
Lea tersenyum manis. "Udah gak papa!! Siapa tau di bakal sembuh kalo kamu jenguk."
Yah!! Angga sekarang sedang sakit. Terkena demam karena sudah dua hari berangkat pagi pagi dan pulang larut. Karena harus mengejar dua jam kelas dan setelahnya latihan futsal sampai selesai. Dan lagi!! Kemarin Pemuda itu kehujanan saat mengebdarai motor ditengah jalan, dan ditambah lagi!! Saat itu pemuda tersebut tidak memakai jaket maupun mantel!! Hanya hodie saja yang membalut tubuh kekarnya.
Selin mengetahui pemuda itu sakit kala Lea menelponya, bilang kalau Angga sakit tak mau makan dari kemarin. Selin yang baru tau pun shyok juga kesal karena pemuda itu tak mengabarinya.
Lihat saja nanti saat ia masuk. Habis sudah pemuda itu karena tidak memberitahunya kalau sang empunya sedang dilanda demam.
Selin menghela napas tersenyum sambil membawa nampan berisi bubur, susu dan obat penurun demam.
Cklek.
Dibantu Lea membuka Pintu. Selin masuk mendapati seorang pemuda tidur membelakanginya dengan bergelung dibawah tebalnya selimut apalagi ditambah kain kompres yang melekat didahi sampai belakang kepalanya.
Kemudian pintu tertutup kembali. Selin menghela napas, lalu melangkah menuju ranjang besar tersebut. Lampu disana tampat terang karena kata Lea kalau Angga sakit, pemuda itu takut kegelapan.
Ditaruhnya nampan tersebut diatas nakas hingga terdengan suara benturan kecil antara nampan kaca dan meja kayu jati tersebut.
Angga yang mendengar suara seperti piring ditaruh dinakas pun menghela napas. "Ck. Angga gak mau makan Maa!!!."
Ia malas makan. Mereka rasanya sangat hambar kala menyentuh lidahnya. Jadi sejak kemarin usai pulang dari Latihan futsal ia tak mau makan sama sekali hingga sekarang.
Selin mengerutu dalam diam. Tapi juga ia kasihan, baru kali ini melihat pemuda tercintanya jatuh sakit. Dengan sengaja ia mendentingkan sendok dengan mangkuk.
Ting!!
"Nggak mau!!!!." Rengek pemuda itu semakin menelungkupkan badanya kedalam selimut.
Ting ting!!!.
"Mamaaaa!! Angga nggak mau!! Rasanya hambar, Angga pengen rujak atau apa gitu yang seger seger. Sekalian panggilin Selin. Eh tapi jangan deh!! Nanti dia tau kalau Angga sakit." Celoteh Pemuda tersebut.
Membuat Selin mendesah. "Masih nggak mau makan?" Akhirnya ia angkat bicara.
Angga membuka matanya. "Mah!! Angga kok kayak denger suara Selin yah!! Apa Angga halu karena saking panasnya."
Selin mengeryit menyentuh kening Angga. Panas!! Pemuda itu benar benar demam.
"Makan gih."
"Tuh kan!!! Astaga Ma!!! Apa demam Angga makin tinggi yah?"
Selin berdecak lalu ia duduk disamping kaki Angga. Diguncangkan paha pemuda itu. "Ini gue!!! Si Goblin Anjing ah!!."
Angga langsung berbalik. Ia menatap Gadis itu terkejut. Ia hanya mengedipkan matanya berulang kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me a Change (SELESAI)
Ficção AdolescenteThe Wattys Awards 2019 PROSES EDITING (Squel The Past) . Jika kau melihat orang dari luarnya saja, kau tak akan tau apa cerita yang disembunyikan orang itu sebenarnya. Semua manusia tidak ada yang sempurna. Lihatlah aku! Betapa kotor dan buruknya a...