part 47 : Dufan

1.1K 55 0
                                    

HAPPY READINGS
.
.
.
.

"Tidur aja kalo Ngantuk."

Selin menoleh lalu mengangguk Tapi tak menutup Matanya. Ia memilih menatap keluar kaca mobil yang dipadati oleh Kendaraan kendaraan yang terhenti dengan suara Klakson yang saling bersahutan. Ia menghela napas menaruh kepalanya dikaca sampingnya.

Terjebak ditengah tengah Kemacetan membuatnya mati kebosanan. Ponselnya ia charger di powerbank yang ia bawa, jadi tidak ada yang bisa ia buat main sebagai pengalihan bosannya. Didalam mobil hanya di isi oleh Lagu yang mengalun dari pemutar suara yang ada diMobil.

Disaat Ia menikmati hari libur nya. Saat ia asik tiduran didepan televisi dengan ditemani Mamanya, Tiba tiba ada tamu tak diundang datang kerumahnya dan mengajaknya kesebuah tempat dengan atas nama 'Kencan'. Awalnya ia tak mau, Tapi setelah dibujuk Mamanya dan pemuda itu yang mengatakan mereka akan pergi ketaman hiburan Sukses membuatnya berlari bergegas mengganti pakaiannya. Tapi naas, Mereka malah terjebak di kemacetan yang sangat menyebalkan ini, Hampir Satu jam mereka menunggu Kendaraan didepan melaju.

Karena gerah. Selin menggulung rambutnya sampai diatas puncak kepala dengan ikat rambut yang sengaja ia pakai dipergelanganya. Setelah itu ia kembali meletakkan kepalanya dikaca menatap luar Mobil. Selin menatap Suami beristri yang berada didalam mobil sampingnya dengan kaca yang diturunkan, Ada Bayi yang dipangku Wanita yang mungkin adalah sang istri. Mungkin bayi itu berumur 5 bulanan.

Selin tersenyum. Ia jadi ingin memiliki anak juga, Tapi dengan siapa? Ia berharap suatu hari nanti dengan Angga. Ia terkikik geli sebelum kembali menatap harmonisnya keluarga itu. Sampai perlahan Matanya memberat dan menutup.

Setelah dapat melajukan Mobil dengan kecepatan standar, Angga menoleh menatap Selin ia tersenyum dan menepikan mobil terlebih dahulu untuk meletakkan Kepala Selin di Bahunya dan mengecup puncak kepala Gadisnya.

♡♡♡

Mata Bermanik hitam legam itu terbuka lebar melihat sekelilingnya yang sangat ramai di hari libur itu. Mata yang tadinya suntuk itu menjelajahi sekitarnya. Bukan hanya Matanya yang menunjukkan kalau dia terpukau akan apa yang ia lihat, Tapi bibir Merah jambu itu juga berdecak kagum dan sesekali melongo seperti orang bodoh ditengah kerumunan. Untung saja Pemikiran itu tak benar terjadi karena ada sebuah tangan besar yang mengandeng tangan mungil milik Gadis itu.

Angga membenarkan Topi Selin yang sempat miring. Ia terkekeh melihat respon Selin terhadap sekitarnya, Gadis ini benar benar menggemaskan jika seperti itu. Angga tentunya tak menyianyiakan Moment tersebut, Ia segera memotret Gadis itu beberapa kali sebelum segera menyimpan ponselnya kembali.

"Mau naik yang mana?"

Suara Bass Angga membuyarkan Aktifitas Selin. Gadis itu menatap Pemuda didepanya dengan bingung. Ia menunjuk dua Wahana yang bisa membuat Jantung berdentum tak karuan. Angga mengikuti apa yang ditunjukkan gadisnya. Ia memiringkan kepala sebelum mengangguk setuju.

"Yang mana dulu?"

"Itu aja. Kayaknya seru." Tapi kali ini Selin menunjuk wahana yang berbeda.

Wahana yang terbilang tidak ada adrenalinya sama sekali bahkan Balita bisa menaikinya. Komedi putar, Tapi ini yang berukuran sangat besar sehingga orang dewasa bisa menaikinya.

Mereka mengantri beberapa menit sebelum akhirnya bisa memasuki wahana itu. Saat hendak naik Selin menoleh menatap Angga yang berada dibelakangnya.

"Lo ikut?" Angga mengangguk.

Akhirnya mereka memilih tempat duduk yang bersampingan. Mereka sama sama menaiki Kuda, Selin yang menghadap kedepan dan Angga yang duduk menyerong kesamping menatap Selin.

Help Me a Change (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang