HAPPY READING YA!!!
.
.Rumah sakit Yang cukup besar dikota Jakarta itu Sangat ramai tak mengenal waktu.
Contohnya saja sekarang, dimana disuatu koridor khusus ruang rawat vvip itu agak ramai dijam Malam tersebut. Langkah kaki jenjang yang terbalut heels silver itu berbunyi disetiap langkahnya.
Klotak klotak klotak.
Suara tersebut mengundang perhatian orang yang berlalu lalang. Bukan hanya suaranya, Fisik dari Gadis tersebut pun seakan seperti sebuah magnet yang menarik banyaknya mata penuh kekaguman menatapnya. Celana jeans putih dengan baju bagian bahu yabg berlubang berwarn peach itu semakin memancarkan kulit putihnya yang sehalus sutra.
Di tangan kanannya menenteng sebuah tas kertas berlabel sebuah tokoh kue. Sedangkan di tangan kirinya mengenggam sebuah ponsel yang sedari tadi berdering dari nomor yang sama.
Bibir mungilnya berdecak dan segera mempercepat langkahnya. Sampai ia berbelok ke salah satu ruangan disana.
Cklek.
"Bawel."
Pemuda yang sedari tadi memandang fokus ponselnya, lebih tepatnya menunggu balasan dari gadis tadi itu menoleh cepat dan nyengir lebar.
"Lama."
Gadis tadi yang tak lain adalah Selin, mendekat dan duduk disamping bangkar kekasihnya yang sudah lima hari ini dirawat inap dirumah sakit itu. Dan ini adalah hari terakhir pemuda itu menetap.
Mata Selin menjelajah. "Emang Boy kemana?"
Angga memberenggut. "Dia lagi ngejar pacarnya yang ngambek, gara gara dia lupa kalo hari ini waktu kencan sama tuh cewek."
Sebelah alis Selin terangkat dan ia terkekeh. Dibukanya tas kertas tadi dan mengeluarkan dua kotak kue yang berbeda rasa. Disodorkanya yang rasa keju ke pemuda yang berbinar itu.
Angga langsung mencomot kue didalamnya dan menyuapkan sesuap ke gadisnya. Ia menatap Selin penuh cinta. "Makasih loh yang!!!."
Selin berdecak. Kalo ada maunya saja panggil 'sayang'. Ia hanya menggumam dan kembali menerima suapan pemuda tersebut.
"Maaf yah ngerepotin." Angga mengerutkan bibirnya sungkan. Tapi tadi ia benar benar pengen sekali kue gurih tersebut.
Selin menghela napas ia tersenyum sembari mengangguk. "Iyah! Gak ngerepotin kok."
Angga tersenyum. "Ah makin cinta gue." Dengan jail ia mencubit pipi gadisnya.
Mereka terdiam. Selin menatap Angga yang sibuk menghabiskan kue kesukaanya itu. Sesekali ia membersihkan potongan kue yang berjatuhan di pangkuan pemuda tersebut.
"Katanya Tante, Lo pulang malam ini yah?"
Angga mengangguk dan menyingkirkan kotak bekas kue tadi. "Nanti ikut yah!!."
Selin mengangguk membuat Senyum Angga semakin mengembang. Dipeluknya tubuh mungil didepanya itu meski agak membungkuk.
Selin mendengus. "Emang udah gak sakit?"
Angga menarik tangan Selin dan digenggamnya. "Gue udah sembuh."
"Makanya kalo malem tuh jangan main terus, makan aneh aneh lagi. Lo mah kalo dibilangin malah ngelunjak yah!!." Omel Selin.
Bukanya merasa kapok, Angga malah mengulum bibirnya. Matanya berbinar binar penuh cinta dan Selin menyukai binaran mata coklat kehitaman itu.
"Caca."
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me a Change (SELESAI)
Fiksi RemajaThe Wattys Awards 2019 PROSES EDITING (Squel The Past) . Jika kau melihat orang dari luarnya saja, kau tak akan tau apa cerita yang disembunyikan orang itu sebenarnya. Semua manusia tidak ada yang sempurna. Lihatlah aku! Betapa kotor dan buruknya a...