part 7 : Wanita Kuat

2.1K 79 0
                                    

Hiduplah setinggi yang kau mau tanpa harus membutuhkan tatapan bangga dari orang orang.

-Selin Disaran Cliwe-

Kamar bernuansa Putih biru yang temaram itu mengalunkan suara dari ponsel keluaran baru yang beberapa kali berdenting itu. Tak mampu membangunkan sosok yang tidur terlentang di atas ranjang. Bahkan langit sudah menunjukkan cahaya sang matahari.

Line

Dddrrrrt drrrrt

Line
Line
Line
Line
Line
Line

Drrt drrt.

Alunan musik sangria wine yang dicover menjadi Dj itu mengalun keras. Membuat sosok yang tertidur perlahan meraba raba atas nakasnya.

"Anjing!! Ini mana ponsel gue."

Dengan mata terpejam Selin mencoba mengrayangi sekitarnya. Lalu tangannya terhenti saat menemukan apa yang ia cari. Segera ia menggeser layarnya tanpa melihat nama siapa yang tertera disana.

"Apa sih."

"LO KEMANA AJA NJING!!! DITELPON DARI TADI NGGAK DIANGKAT ANGKAT."

Mata Selin perlahan terbuka lalu menyipit. Ia melihat nama disana. Lalu berdecak kesal.

"Kalo lo mau hina gue. Nggak usah nelpon kayak gini. Langsung aja."

Giliran yang disebrang sana yang berdecak. "Lo jangan negatip thingking deh."

"Apa?" Tanya Selin.

"Dua jam lagi. Ke kafe Lavender."

"Ogah!! Lo pikir gue babu lo?"

"Gue kerumah lo. Atau lo kesini?"

Selin menggerang lalu mendudukkan tubuhnya. "Anjing lo!!. Gue nggak mau."

"Yaudah gue otw kesana."

Mata selin melotot

"EH EH IYA IYA!! NGGK SABARAN BANGET SIH!! OKE SATU JAM."

"Kalo bisa setengah jam."

"Iyah Elah setengah jam."

"Eh jangan! Nanti lo kebut kebutan lagi. Gak-."

"Bacot lo."

Setelah itu selin segera kekamar mandi. Mandi? Tentu tidak!! Ia hanya mencuci wajah dan menggosok gigi saja. Asalkan ber-utamakan parfum mahalnya. Ia tak akan terlihat kucel ataupun terlihat belum mandi.

♡♡♡

"Lo lama lama mau gue bunuh ya!!."

Angga terkekeh saat Melihat betapa murkanya Gadis didepanya itu. Lalu ia menyodorkan kopi mokka yang masih mengepul kedepan cewek itu. Setau yang ia cari. Kalau gadis didepanya itu sangat menyukai minuman tersebut.

Selin mencibir lalu duduk dan meraih Kopi di depannya.

"Naik apa lo?"

"Suruh anterin supir, lalu ditinggal."

"Kalo pulang?"

"Ya ikut lo lah!! Setan." Ketus Selin.

Angga terkekeh lalu memerhatikan penampilan Selin. Rok hitam sepaha dan kaos lengan panjang yang dimasukkan.

"Apa kabar?"

"Gue mati."

Angga lagi lagi tertawa.

Help Me a Change (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang