part 27 : He's Cry

1.3K 72 0
                                    

HAPPY READING
.
.

"Gimana keadaan putri saya dok?"

Dokter muda tersebut tersenyum. "Syukurlah keadaan Dek Selin sekarang sudah mulai membaik. Tapi saya sarankan Agar anda menegurnya untuk tidak terlalu berpikir lebih keras lagi."

Sudah Empat hari Selin dirumah sakit. Selama itu banyak yang menjenguk dirinya. Entah itu teman kampusnya maupun teman club-nya dulu. Tika dan Eby pun tak luput juga.

Bahkan Boy sendirian pun menjenguknya dan berlagak seolah tidak terjadi apa apa, yang awalnya Selin yang agak cangung pun sudah di luluhkan pemuda humoris itu.

Tika dan Eby yang awalnya juga menatap musuh Boy. Langsung luluh saat Pemuda itu mengajaknya berbicara enam mata.

Seperti sekarang. Ini kedua kalinya Boy mengunjungi Selin. Tapi sayangnya gadis itu tengah tertidur. Dan berakhir ia berbincang bincang dengan Sarah yang sudah mengetahui kalau Boy itu sahabat Angga dan Juga teman Selin.

Tentang Angga? Sarah tidak mengetahuinya, Risky pun tidak mengetahuinya. Diantara keluarga, Hanya Nathan dan Hana yang mengetahuinya.

Sebagai kakak laki laki. Saat Nathan baru mengetahuinya ia bertekat untuk memberi pelajaran untuk pemuda yang dicintai Adik sepupunya, yang sudah ia anggap seperti Adik kandung sendiri.

Tapi terlambat karena Selin langsung mengetahuinya dan mencegahnya. Berakhir Nathan memendam rasa kesalnya sampai nanti bertemu dengan pemuda tersebut.

"Jadi Selin kapan pulang dok?" Kali ini Boy yang bertanya.

Dokter Tama mengecek catatan yang dibawa suster yang sedari tadi berada dibelakangnya. "Heeem!! Kalo gak salah tiga hari lagi."

Boy dan Sarah menangguk lalu mengucapkan terimakasih kala Dokter Tama hendak keluar.

Sarah menepuk bahu Boy. "Tante mau pulang dulu sebentar, kamu gak papa kan jagain Selin. Mungkin tiga puluh menitan. Nanti Bi Bina bakal kesini. Kamu boleh pulang."

Boy tersenyum ramah dan mengangguk. "Iyah Tante."

"Maaf ngerepotin."

"Ah!! Nggak papa kok tan."

Sarah tersenyum gemas menatap Pemuda tampan didepanya. "Kamu nih yah!!! Kayak oppa oppa jaman tante dulu."

Boy terkekeh tersipu malu. "Ah tante bisa saja, tante juga cantik kok!! Kayak noona noona Di Korea."

Bahkan para mama muda pun menjadi sasaran rayuan maut Pemuda berdarah Playboy tersebut.

♡♡♡

Boy duduk didepan jendela, Menatap Selin dari sana. Gadis itu masih terlelap.

Ia masih tak percaya kalau didepanya ini adalah Selin yang dulu sering dijuluki jalang Royal Britama itu, sekarang luluh ditangan sahabat brengseknya.

Ia menghela napas mengingat Angga. Sahabatnya itu sungguh bodoh dan sangat brengsek. Kalau saja ia tak ingat bahwa gadis didepanya ini adalah milik sahabatnya sudah pasti ia akan gass pol mengaet gadis cantik tersebut, bukan untuk main main tapi ia akan serius.

Boy menggeleng menghilangkan pikiran gila itu.

Lalu ia menunduk menatap ponsel yang ada digenggamanya. Lagi lagi ia berdecak melihat nama yang sedari tadi menganggu ponselnya itu.

"Apa?" Tanyanya.

"Gimana keadaan Selin? Apa dia sudah makan? Sudah minum obat? Sudah baikan? Atau masih sama? Apa dia usah bisa tertawa kembali? Apa dia udah-."

Help Me a Change (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang