HAPPY READING
JANGAN LUPA BAGI BINTANG YAH!! HEEMM~
.
.Hari telah berganti.
Tidak ada yang bisa menentukan kapan Waktu terhenti. Manusia hanyalah Mahluk ciptaan tuhan yang hanya akan menjalani proses sesuai alurnya saja.
Entah itu dimana masa kita bahagia maupun sedih, Kaya maupun miskin, bangkit maupun jatuh, Suka maupun Duka dan jaya maupun sengsara.
Dan sekarang Selin merasa sedih. Iyah Sedih!! Sedih dalam memiliki arti lain. Ia bingung memikirkan Arti Mimpi yang selama ini bersarang di alam bawah tidurnya. Semakin kesini. Mimpi itu seperti nyata.
Pandangan matanya kosong lagi.
Tak seperti para sarjanah yang lain, Mereka bersorak bahagia dan Berderai air mata kelegaan. Tapi Beda dengan Selin yang sedari tadi diajak ngobrol oleh Angga yang tidak merespon.
Selin berbeda.
Bukan berbeda dalam arti lain. Tapi berbeda sikap, yang akhir akhir ini sering melamun dan tak fokus akan sekitar. Dan itu membuat Angga maupun orang terdekat yang menyadarinya khawatir.
Sudah beberapa kali Angga bertanya tentang apa yang terjadi dengan gadisnya akhir akhir ini.
Dan jawabanya tetap sama. Selin akan menganggap bahwa dirinya baik baik saja.
"Ngelamun lagi?" Tanya Angga mengelus pipi Tembam Selin yang berbalut makeup tersebut.
Selin tersentak menoleh dan meminta maaf. Lalu pandanganya terarah ke Keluarganya terkecuali papanya. Sedang berbincang bincang dengan Keluarga Angga yang memang hari ini hadir di acara Hari kelulusan mereka.
Betapa bahagianya mereka. Meski baru kali ini bertemu tapi sudah sangat Akrab. Apalagi Mamanya yang sedang berbincang dengan Lea, calon mertuanya. :)
Mamanya tampak bahagia. Tak seperti di mimpinya, dimana Sarah yang pucat mendatangi dirinya dan akhirnya pingsan lalu hilang. Tapi itu hanya mimpi.
Tapi~ terasa nyata.
Dan Selin tak mau itu terjadi.
Angga yang melihat Selin melamun lagi pun segera beranjak berlalu. Membuat Selin langsung menoleh kearah Angga yang berlalu menjauh.
Bukanya tak ingin memberitahu Angga. Tapi Selin selalu merasa akan membebani Angga, dilihat selama ini Apa yang pemuda itu lakukan terhadap dirinya. Membuatnya sungkan untuk membagi masalah.
Ia menunduk meratapi dirinya yang akhir akhir ini sering terasa seperti bukan dirinya sendiri.
Sebuah tangan besar terulur kedepanya. Mau tak mau membuatnya mendongak, mendapati Angga yang tersenyum menatapnya.
"Apa?"
"Ikut gue."
"Kemana?"
Angga berdecak dan menggengam tangan kanan Selin lalu menariknya berdiri.
"Eh eh eh!!! Itu kan keluarga kita ada disini. Apaan sih lo? Gak sopan tau main kelunyuran gini!!! Eh Goblin Goblin." Protes Selin saat Angga menariknya menjauh menuju parkiran.
Selin menoleh kebelakang. Mendapati Mamanya yang melambaikan tangan kearahnya. Sementara Hana dan Nathan terkekeh melihatnya ditarik paksa Angga.
Keluarga yang tak pengertian.
♡♡♡
Tempat ini.
Tempat yang membuat Selin bisa menenangkan dirinya. Dan Angga membawanya kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me a Change (SELESAI)
Teen FictionThe Wattys Awards 2019 PROSES EDITING (Squel The Past) . Jika kau melihat orang dari luarnya saja, kau tak akan tau apa cerita yang disembunyikan orang itu sebenarnya. Semua manusia tidak ada yang sempurna. Lihatlah aku! Betapa kotor dan buruknya a...