part 1 : Hukuman

3.6K 99 0
                                    

Hidup itu simple. Lakuin apa yang menurut lo bener
Dan satu poin yang paling penting.
Nggak usah dengerin bacotan netizen

-Selin Disaran Cliwe-


Kemacetan kota jakarta memang tak bisa dipungkiri Lagi. Panas bercampur bunyi klakson yang saling bersahutan membuat Seorang pemuda yang duduk diatas motor ninja Hitamnya yang mengkilap diterpa sinar matahari itu berdecak dan mengumpat beberapa kali.

Jakarta memang tempat Liar dan menantang yang disukai Pemuda tersebut. Tapi hanya ini yang dibencinya. Menunggu ditengah kerumunan kendaraan yang saling berlomba meninggikan suara klaksonya. Bahkan Pemuda itu sempat berdo'a semoga klakson mereka jebol sampai tidak bisa berbunyi lagi.

Jika seperti ini ia lebih memilih kembali kebandung saja. Tempat kelahiranya yang nyaman asri dan dingin, meski kadang macet tapi tak separah ini. Pertama kali ia merasakan ini saat kelas empat SD perjalanan dari bandung ke Jakarta, dia bersama keluarganya beberapa tahun ini sudah pindah ke kota kemacetan ini. Meninggalkan oma-opa dan nenek-kakek nya di bandung.

Dengan kesal pemuda itu memencet klakson dengan keras tiada henti. Ia tak mau kalah dengan yang lain.

♡♡♡

"Anjing."

Umpat Pemuda yang berdiri dibawah Bendera Merah putih itu. Setelah satu jam terjebak dikemacetan tadi membuatnya dihukum seorang diri dibawah bendera merah putih itu.

Angga terus saja mengumpat dan sesekali menoleh kearah Pak Sumadi, guru Bk yang masih setia duduk dipinggir lapang dibawah pohon dengan segelas kopi dan koran ditanganya. Sungguh mengesalkan.

Angga menoleh saat ada orang lain berdiri disampingnya yang hampir ia lupakan sama sepertinya yang terkena hukuman. Tapi bedanya dia itu seorang cewek yang~~ tak bisa dijelaskan. Baju ketat dengan dua kancing atas yang tak ditautkan. Rok ketat sepertengah paha. Sepatu hitam merah dengan kaos kaki pendek, rambut pirang dan mulut yang mengunyah permen karet. Badgirls?

Tapi Angga tidak pernah melihatnya. Apakah dia anak baru? Tapi badge kelasnya 12 ips2. Ips 2 ya? Berarti itu kelasnya Putra.

Cewek itu menoleh saat dirasa ada yang menatapnya. Ia menatap tak suka cowok yang menatapnya dengan dahi mengeryit. Mereka saling tatap cukup lama.

"Ngapain liatin gue?" Tanya cewek itu ketus.

Angga berdecih. "Pede Lo." Lalu ia mengalihkan pandanganya kedepan.

Lama mereka berdiri sekitaran satu jam. Bahkan Keringat dipelipis dan ditubuh Angga bercucuran. Perlahan ia menoleh saat mendengar ringisan dari sampingnya. Ia hanya acuh sambil menatap kembali kedepan.

Tapi lama kelamaan ringisan dari gadis itu makin terdengar. Ia menoleh hendak berucap tadi terhenti saat tiba tiba tubuh cewek itu limbung kearahnya. Segera ia tangkap dengan mata melotot.

Cewek itu pingsan.

♡♡♡

Setelah selesai berganti baju dan mandi di kamar mandi Uks. Angga keluar dengan menggunakan baju olah raga sedangkan Baju seragamnya ia taruh dipaper bag dan Rencananya ia laundry dikantin. Lebih tepatnya di mak Tiyas yang menyediakan laundry bagi baju siswa yang kotor saat disekolah.

Tapi masalahnya ia tidak bisa kesana. Ia harus menemani gadis pembawa masalah ini. Gadis itu sedari tadi tidak bangun bangun. Dia pingsan atau mati?

Angga teringat Boy yang sedang masuk kelas tidak bisa membantunya. Katanya guru yang mengajar kelas mereka adalah pak Saka, sang guru killer yang tak segan menghukum siapa saja murid yang membuatnya kesal.

Help Me a Change (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang