Maafkanlah kalo konfliknya ambyar!!! 🙏
Harap tenang ada Pertengkaran:)HAPPY READING!!!
.
.
.Ruang Vvip yang berisi tiga orang remaja itu masih nampak hening tidak ada yang membuka suara. Tepatnya menunggu suara keluar dari mulut satu satunya pemuda disana.
Seorang pemuda diantara dua gadis yang sangat amat cantik, tapi jika dibandingkan maka lebih menonjol gadis yang sedang berdiri dari pada gadis yang duduk diatas bangkar yang lebih mencolok kearah babyfacenya.
Gadis itu mendengus. "Dia siapa? Temen kamu?" Tanya Gadis yang duduk di atas bangkar tersebut.
Dengan refleks Pemuda itu menjawab dengan tegas dan buru buru. "Iyah, Dia temen aku."
Hancur sudah salah satu hati yang ada diantara ketiga remaja tersebut. Kesakitan itu menyerang dada gadis bermarga cliwe yang berdiri didepan pintu. Gadis itu menatap tak percaya pemuda yang selama satu tahun setengah ini menjadi kekasihnya.
Dia sakit hati. Ingin menangis tapi ia tahan, ia bertahan hanya untuk sebuah penjelasan atas semua yang ia lihat dan dengar sedari tadi. Ia menancapkan kukunya kekepalan tanganya, berharap itu hanya mimpi. Namun terasa sakit dan itu menjadi bukti kalau didepannya ini bukanlah sebuah mimpi.
Gadis yang duduk diatas bangkar itu tersenyum lega. Tapi ia tadi sempat melihat pancaran luka dan kecewa yang terhunus dari gadis didepan pintu itu kepada pemuda disampingnya.
"Oh Hay!!! Kenalin nama aku Bella, kamu temannya Angga kan? Aku pa-."
"Bel. Boleh aku keluar sebentar?" Potong Angga cepat.
Gadis bernama Bella itu tersenyum dan mengangguk. Sebelum Angga melangkah menjauh. Ia mengenggam tangan besarnya. Dan berucap manja.
"Jangan lama lama yah!!! Aku masih rindu soalnya."
Angga tersenyum kikuk dan segera menoleh saat Pintu masuk tertutup dan hilanglah gadis tadi yang tak lain adalah Selin. Ia segera melepaskan genggaman Bella dan berjalan cepat keluar.
Sesampai diluar ia celingukan mencari gadis cantik tadi. Lalu manik matanya bertabrakan dengan punggung mungil yang berjalan Cepat diujung sana. Dengan cepat ia berlari mengejar.
Selin sakit sungguh. Ia bungkam namun matanya menangis, ia ingin teriak tapi tak bisa. Ia hanya bisa berjalan mengikuti alur kakinya melangkah tak peduli bahwa air mata sudah tumpah kemana mana. Untung saja koridor ini Sepi. Ia tinggal menuju Lift dan langsung ke basement rumahsakit.
Sudah satu tahun setengah mereka menjalin hubungan. Ia nyaman dan mengerti lebih dalam seorang Angga, pemuda yang ceria, penuh kekonyolan, jail, manja, cengeng, pemarah, suka ngamuk dan keraskepala. Itulah Angga yang ia kenal selama ini.
Tapi apa Angga selama ini memperhatikanya, mengenal lebih dalan dirinya? Selin rasa tidak!!! Pemuda itu tadi bahkan menganggapnya sebatas teman didepan gadis pucat tadi.
Setelah kemarin mereka masih saling hangat satu sama lain, tapi kenapa semua itu langsung berubah dalam sekejap. Ia benar benar tak bisa mempercayai pemuda tersebut. Ia tak percaya akan ucapanya nanti, jika pemuda itu memberinya penjelasan?. Dalam hati ia bertekat akan menanyakan segalanya kepada sahabat masa kecil pemuda itu dan gadis tadi. Ia tak perlu takut berhadapan dengan gadis tadi. Toh buat apa takut? Dia bukan tuhan kan?!!!
Satu usapan kasar ia daratkan dipipinya. Ia ingin menjerit meraung marah kala lenganya dicekal Seseorang sampai ia berbalik menatap sang pelakunya.
Angga.
Kenapa pemuda itu mengikutinya? Oh!!! Mungkin saja ingin memberinya suatu penjelasan? Penjelasan yang dapat semakin menghancurkan hatinya.
Selin mengusap kasar kedua matanya dan memalingkan wajahnya. Dadanya naik turun dengan napas tak beraturan seperti hidupnya, tak beraturan dan kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me a Change (SELESAI)
Teen FictionThe Wattys Awards 2019 PROSES EDITING (Squel The Past) . Jika kau melihat orang dari luarnya saja, kau tak akan tau apa cerita yang disembunyikan orang itu sebenarnya. Semua manusia tidak ada yang sempurna. Lihatlah aku! Betapa kotor dan buruknya a...