part 52 : Precious Night

1.2K 54 2
                                    

HAPPY READINGS!!
.
.

Calum scott- your are the reasons.

Selin larut dalam alunan Lagu itu. Ia memejamkan Matanya menikmati harumnya aroma tubuh Angga yang sudah ia hapal diluar kepala. Aroma yang sangat jantan baginya, Hanya aroma inilah yang menjadi aroma faforitnya.

Kepingan Momentnya bersama Angga seolah berlayar dipikiranya. Ini sudah beberapa tahun mereka bersama dan sudah melalui segala rasa duka maupun suka yang mengisi kesehariannya.

Ia ingat dimana satu tahun yang Lalu ia pernah diajak Angga ke sebuah Gunung dengan alasan ingin berlibur. Tapi sesampai disana, Selin dibuat menanggis dan berhamburan ke pelukan Angga. Dimana sebuah bukit sudah diubah menjadi sebuah taman yang dipenuhi Berbagai ragam Bunga yang mungkin belum sempat Selin sentuh sama sekali dan belum ia ketahui dimana asalnya.

Saat itu mereka merayakan anniversary ke 3 tahun mereka diatas bukit itu. Bukit yang dinamai Angga sebagai Bukit Cinta Caca. Konyol memang, saat Selin menegurnya kalau asal memberi nama di suatu tempat asing yang bukan kita miliki. Angga menyangkal kalau Akan terasa sama saja dan baginya itu adalah bukit yang menjadi saksi hari jadi hubungan mereka.

Selin sadar kala Angga mengecup pungung tanganya yang entah sejak kapan bertengger sebuah vinvin dijari Manisnya.

"There goes my heart beating. And couse you are the reason." Angga tersenyum melihat Selin yang menatap bergantian antara jarinya dan dirinya.

"There goes my mind racing. And you are the reason."

"I'd climb every mountain, And swim every ocean
Just to be with you And fic what i've broken.
Oh. Cause i need you to see
That you are the reason."

Dan Angga mengumamkan lirik dari alunan lagu milik calum scott itu. Ia menatap mata Selin yang perlahan mengabur siap tumpah kapan saja.

Dan saat Angga menyanyikan lagu itu. Tangis Selin benar benar tumpah segera gadis itu memeluk pemuda didepannya.

"Will you be my mine more again."

"Apa ini? Hiks."

Angga terkekeh memeluk Selin erat dan berkali kali mengecup puncak kepala Selin. Selin terus menangis. Ia tak menyangka Angga akan mengatakannya sekarang setelah beberapa minggu yang lalu membicarakan ini dengannya.

Angga melamarnya.

Dan beberapa minggu Lalu Angga membicarakan hal ini dan meminta pendapatnya. Betapa bodohnya pemuda tampan itu yang malah bertanya solusi kepadanya. Tapi Selin benat benar tak menyangka akan terjadi sekarang.

Awalnya Angga memiliki niatan langsung ke jenjang pernikahan menyusul Eby dan Arkan yang bulan depan sudah mendahului. tapi Selin mengatakan lebih baik secara bertahap saja. Lagi pula Angga belum mengetahui segala yang ia sembunyikan.

Meski sempat adu bicara. Akhirnya Angga setuju dengan mengikat Selin menjadi tanggung jawabnya.

"Gimana?"

"Apanya? Hiks." Suara Selin terendam di dada Angga.

Angga tersenyum. "Masa dianggurin gak di jawab?"

"Gue gak ngomong. Lo pun tau apa jawabannya."

Angga terkekeh semakin memeluk Selin dengan erat dan menggoyang goyangkannya. Gadis itu terkekeh lalu merek berhenti sedikit meregangkan pelukannya.

"Makasih." Lirih Angga dan mengecup lama kening Selin.

Keduanya memejamkan mata menikmati apa yang terjadi yang yang sudah terjadi. Pikiran Angga melayang saat kemarin setelah makan malam dirumahnya.

Help Me a Change (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang