HAPPY READING
.Air yang turun dari langit, seolah olah saling berlomba lomba untuk turun ditanah Bumi. Kecepatan mereka mengakibatkan suara dari tetesan yang saling bersahutan tak terhingga tersebut, seolah membuktikan seberapa deras semangat mereka.
Petangnya Malam menjadi saksi bisu seberapa Semangatnya mereka berlomba turun ke bumi. Mereka terus berjatuhan mengisi Bumi yang siangnya tadi sangat panas tergantikan oleh dinginya hujan malam.
Sebuh Balkon dari kamar yang berada dilantai dua tersebut terbuka. Muncullah Seorang Gadis yang menggunakan gaun ketat berwarna kuning dengan tali Hitam yang menghubungkan lengan dan Dada. Rambut tergerai milik gadis itu disampirkanya dibelakang telinga. Terlihat bahwa gadis manis tersebut menghela napas memandangi Hujan.
"Kayaknya gak jadi deh." Gumamnya sembari mengulurkan tangan sehingga basah terkena tetesan hujan dari tepi atap balkon.
Langkah kakinya memasuki Kamar bernuansa Elegan tersebut. Berkali kali ia menghela napas sambil mengumpat.
Entahlah ia menjadi benci Hujan karena malam ini. Malam dimana Pertama kalinya ia akan pergi keTempat hiburan malam dengan Seseorang yang belakangan ini selalu bersamanya. Dan lihatlah gagal sudah rencananya jika Hujan malam itu tidak reda juga.
"Jadi gimana? Bisa yah!!." Bujuknya menunggu jawaban dari orang yang menghubung panggilan telepon denganya.
"Kan tau sendiri Hujan." Orang yang diseberang sana terdengar menghela napas.
Selin berdecak lalu melempar dirinya keatas ranjang. "Tapi kapan lagiiiii!!!!!?"
"Lain kali deh."
"Ah sebel gue. Pake Hujan segala pula."
Angga yang berada diseberang sana terkekeh. "Udah hukum alam."
"Besok yah?"
"Gak bisa."
Selin mendesis. "Ihhhh kenapaaa? Malam ini kan gak bisa, berarti besok lah!!!."
Lama Angga terdiam. "Besok ada Acara."
"Ah pembohong lo dasar PHP." Gerutu Selin.
Angga terkekeh. "Dih! Masih laku kata PHP?"
"Bodo. Jangan telpon gue lagi. BYE."
"Eh tap-."
Tuuut
Dengan kesal ia melempar ponselnya kesamping ranjangnya. Ia menggeram lalu meraih guling dan mengigitnya. Ia kesal, saaaangat kesal. Kenapa malam ini harus hujaaan.
Ia merenung menatap langit langit kamarnya. Sampai Ponselnya berdering kembali. Ia dengan malas meraihnya lalu berdecak saat membaca nama yang tertera diponselnya. Tanpa berpikir dua kali, segera ia matikan.
Tapi tak lama ponselnya berdering kembali dari nama yang berbeda. Ia mengangkat sebelah alisnya membaca nama tersebut.
"Hallo?"
Yang membuat Selin terperanga adalah suara pertama kali yang menghadiri telinganya. Suara musik berdentum keras dibarengi teriakan banyak orang.
"Kesini."
Selin terkekeh. "Tumbenan lo!! Sama siapa?"
"Sendiri."
Ah Selin tau kalau seperti ini, Sahabatnya pasti dalam masalah. Segera ia menyambar tas dan jaket jeans-nya.
"Tunggu gue. Eby."
"Hati hati. Ujan."
"Yups." Akhir Selin sambil menuruni undakan tangga. Akhirnya malam ini ia bisa jadi ketempat tujuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me a Change (SELESAI)
أدب المراهقينThe Wattys Awards 2019 PROSES EDITING (Squel The Past) . Jika kau melihat orang dari luarnya saja, kau tak akan tau apa cerita yang disembunyikan orang itu sebenarnya. Semua manusia tidak ada yang sempurna. Lihatlah aku! Betapa kotor dan buruknya a...