HAPPY READING!!.
.
.
."Yakin mau kesana?"
Disebuah parkiran rumah sakit yang berisi banyak kendaraan yang terparkir itu diantaranya ada sebuah mobil Sport berwarna merah yang dalamnya masih di duduki penumpangnya.
Sudah dua puluh menit setelah sampai disana, kedua remaja yang berada didalam belum kunjung keluar. Mereka masih berdebat dengan pertanyaan yang sama.
Selin menghela napas. "Kita udah disini."
Angga membuka mulutnya hendak bersuara tapi segera disela Selin. "Kalo lo masih ngekhawatirin gue nanti bakal sakit hati. Gue jamin gak akan."
Angga mengelus tangan Selin yang berada di genggamanya. Selin menghela napas. "Lo mau gue terus kepikiran tentang lo sama dia?"
Angga menggeleng tegas.
"Makanya ayo kesana. Lo gak usah khawatir lagi."
Angga menghela napas dan mengangguk lalu keluar dan membukakan pintu untuk Selin. Ia masih menatap khawatir gadisnya itu. Selin yang melihatnya pun merasa risau sendiri. Ia berjinjit dan mengecup pipi pemuda itu. Perlahan Senyum Angga mengembang dengan semburat merah di pipinya. Selin terkekeh lalu merangkulnya dan berlalu.
♡♡♡
Selin menatap datar kedua orang yang saling bergelendotan itu. Ah!! Lebih tepatnya si Gadis saja yang bergelendotan kelengan seorang pemuda. Angga menatap khawatir Selin yang tengah duduk disofa depannya sedari tadi menatap mereka. Ia jelas tau perasaan gadisnya itu.
Cewek mana sih yang gak salit hati kalo milik mereka diperlakukan Orang lain sesuka hati?
Selanjutnya Selin mengode Angga untuk memperkenalkanya. Angga menjadi semakin gusar, ia sangat berat hati mengatakan ini. Sedikit meregangkan pelukan gadis yang tak lain adalah Bella itu.
Angga menunduk. "Bel!! Emmm." Selin memutar bola matanya melihat keraguan pemuda itu.
Selin berdiri dan mendekat ia berdiri disamping Angga menatap Gadis yang juga menatapnya diatas bangkar. "Gue Selin. Sahabat Angga." Ia menjulurkan tangannya.
Bella menatap ragu Gadis didepanya. Ia menjabat tangan tersebut. "Bella."
Selin mengangguk kemudian menatap Angga. Inilah yang membuat Angga semakin khawatir, ia balas menatap Selin mengancam lalu menaruh ponselnya yang dalam mode rekaman diatas meja nakas. Selin menghela napas lelah melihatnya. Ia tak akan bisa mematikanya nanti karena Angga mempasword Ponselnya.
Angga menatap Bella. "Aku beli minuman dulu yah!!."
Bella tersenyum manis menatap Angga. Ia mengangguk. "Iyah. Jangan lama lama."
Selin menatapnya agak lama. Pantas saja Angga hampir kepincut pesona bocah di depanya. Gadis itu tiga tahun dibawahnya. Bahkan wajahnya masih imut imut begitu, jika gadis itu sekolah ia pasti sekarang menginjak kelas 1 SMA. Lesung pipi dan mata bulatnya memang terlihat lucu dan imut, tapi tetap saja Selin masih kesal dengan gadis itu.
"Lo mau nitip?" Tanyanya ke Selin.
"Soda."
Angga mengangguk dan berlalu sesekali menatap kebelakang. Sampai ia sepenuhnya keluar dari ruangan itu.
Selin menatap nyalang ponsel Angga sebelum duduk disamping bangkar gadis itu. "Jadi Bella. Gue cuman mau tanya. Jadi lo santai aja."
Gadis itu mengangguk. "Aku panggil kakak aja yah?" Izinya.
Selin mengangguk menanggapi. Ia mengedarkan pandanganya dan duduk disamping gadis itu. "Lo udah kenal Angga lama yah?"
Bella menatap Selin dengan bingung. Pasalnya cewek cantik di depanya kini secara blak blakan membahas tentang pemuda yang ia sukai. Ia mengangguk. "Iyah udah lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me a Change (SELESAI)
Fiksi RemajaThe Wattys Awards 2019 PROSES EDITING (Squel The Past) . Jika kau melihat orang dari luarnya saja, kau tak akan tau apa cerita yang disembunyikan orang itu sebenarnya. Semua manusia tidak ada yang sempurna. Lihatlah aku! Betapa kotor dan buruknya a...