HAPPY READING
.
.Matahari yang hampir tenggelam digantikan malam.
Kebanyakan orang akan menantikan moment indah itu yang biasanya disebut Sunset. Apa yang tak indah dari langit yang berwarna oranye dan digumpali awan awan yang menjadi penghias keindahan waktu itu.
Tapi tidak dengan Seorang Gadis yang duduk diatas sebuah alas berbulu melamun sesekali melihat ponselnya. Siapapun tau kalau gadis cantik tersebut sedang menunggu kabar dari kekasihnya.
Sudah Dua belas jam.
Selin membalik balikkan ponselnya dengan bosan. Hari ini ia sedang menginap di rumah Eby, Tika pun juga ada disana.
Sudah Dua belas jam itu. Angga tidak mengabarinya. Cemas? Pasti. Ia khawatir dengan pemuda tersebut yang jarang seperti ini. Dan itu membuatnya resah.
Kemanakah pemuda itu?
Eby yang duduk disamping Selin pun menghela napas, Ia ikut Kepikiran saat melihat sahabatnya yang seperti orang tak berminat hidup itu.
"Dia pasti sibuk sih Say!!." Sahut Tika yang masih setia menatap layar laptop milik Eby yang menampilkan sebuah draKor.
Selin berdecak. Lalu menggulingkan tubuhnya kesamping. Untung saja Sekarang ia tiduran dilantai berkarpet. Kalau diatas ranjang, pasti sudah mengelinding kebawah dirinya.
Eby menunduk saat ponselnya berbunyi. Itu pesan dari Arkan yang menjawab pertanyaanya mengenai Angga. Karena ia pusing melihat keadaan Selin saat ini. Dan sahabatnya itu juga tadi menyuruhnya menanyakan kabar Angga melalui Arkan.
Ar~: Entahlah, Aku juga nggak tau yang!!. Waktu selesai latihan. Si Angga langsung pergi entah kemana.
Eby yang langsung menyimpulkan setelah berpikir itu mengangguk mengerti. Berarti Angga sudah sedari tadi Selesai Latihan Basket. Tapi masalahnya kemana pemuda itu sampai membuat Sahabatnya ini kelimpungan disini.
Birby: Thanks sayang.
Ar~: Me too sayangku!!😗
Eby mendengus lalu ia menoleh saat Selin menyentuh pahanya. Dilihatnya Wajah Selin memelas hampir menangis.
Ah iyah!! Dirinya juga merasa sahabatnya itu Cengeng akhir akhir ini.
"Kata Arkan, Angga sudah dari tadi balik."
"Tapi kenapa dia gak ngabarin gue!!." Suara Selin bergetar.
Tika yang mendengarnya pun memilih mempaus dramanya dan menoleh kebelakang. Menghadap Selin yang sekarang menelungkupkan wajahnya dan tengkurap.
"Ponsel dia lowbet kali?"
"Enggak!!! Ponselnya nyala tapi gak diangkat."
"Dia mandi kali?."
"Angga mandi gak selama itu."
"Ponselnya hilang kali?."
"Nggak mungkin."
"Ponselnya ketinggalan kali?"
"ANGGA GAK PERNAH LUPA BAWA PONSEL.." jeeit Selin frustasi.
Tika langsung kicep. Sementara Eby mendesis memggosok Telinganya.
"HUAAAAA ANGGA KEMANA!!!." Dan akhirnya tangis Selin pecah juga.
Tika dan Eby kelimpungan Saat Selin berusaha membanting apa saja yang ada didekatnya.
Suara Selin pun menggema dikamar Eby yang kedap suara itu. Sehingga para pelayan tak akan dapat mendengarkanya.
Ponsel Tika berbunyi ditengah kericuhan yang terjadi. Selin Ambruk saat Tubuhnya dipeluk Eby. Dan perlahan Eby menaruh kepala Selin dipahanya. Ia tetap diam takut salah bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me a Change (SELESAI)
Fiksi RemajaThe Wattys Awards 2019 PROSES EDITING (Squel The Past) . Jika kau melihat orang dari luarnya saja, kau tak akan tau apa cerita yang disembunyikan orang itu sebenarnya. Semua manusia tidak ada yang sempurna. Lihatlah aku! Betapa kotor dan buruknya a...