HAPPY READING GUYS!💜
.
.Hari yang membosankan.
Tidak ada kerja.
Tidak ada berkas laporan.
Tidak ada komputer yang menemani.
Tidak ada kacamata minus yang akan ia pakai seprti biasa.
Selin serasa pengangguran sekarang. Dua perusahaan dan satu butik yang ia jalankan diambil oleh para sepupunya. Masih ia pemiliknya. Tapi dia tidak diperbolehkan untuk membantu, dia hanya disuruh duduk dan menerima cek dari penghasilan kerja mereka. Tidak adil bukan?
Siapa yang menjadi dalang dari semua ini? Tentu Angga. Laki laki itu membuat Selin mencak mencak sejak kemarin. Kemarin usai beberapa hari selesai acara opening Hotel. Angga bermain ke rumahnya dari siang sampai malam. Dan sebelum pemuda itu pulang, dia memaksa Selin untuk menandatangani beberapa surat kepemimpinan perusahaanya.
Awalnya Selin menolak keras dengan beralasan kalau dia mau berhenti kerja jika mereka sudah menikah. Tapi Angga mengancamnya dengan beberapa ancaman membuat Selin lemas dengan terpaksa menandatani surat surat perjanjian itu.
Untung untung Angga masih memperbolehkannya mengunjungi dan membantu di butiknya. Hanya butik. Iru pun diperbolehkan dua hari sekali. Kejham. Yah beginilah jika perempuan pecinta pekerjaan, libur sedikit akan membuat hidup mereka hambar.
"Cara memanjangkan bulu mata." Gumam Selin sambil mengetik kata itu di keyboard laptop yang ada di depannya.
Pencariannya di google langsung muncul membuatnya membenarkan posisi tengkurapnya. Tengkurap diatas boneka besar yang bisa ia gunakan sebagai kasur. Nyaman kan!!
Selin mulai mencari dan membaca artikel yang ia cari. Sesekali ia menyingkirkan anak rambut yang berterbangan diterpa Angin di balkon kamarnya. Dengan kaos santai tanpa lengan berwarna kuning dan hotpants berwarna hitam. Membuatnya menjadi sedikit nyaman.
Agak bingung dengan penjelasan google. Selin beralih ke youtube dan menonton tutorialnya. Ada beberapa bahan yang harus ia siapkan. Selin mengambil note dan menulis bahan bahan itu. Video berdurasi sepuluh menit itu berakhir. Entah itu beneran atau hoax. Selin tidak tau, tapi ia akan mencoba.
Bisa saja ia tanam bulu mata. Tapi biasanya ada resiko tersendiri. Maka dari itu Selin memilih cara Alami lalu setelahnya ia akan pergi ke dokter kecantikan untuk menanyakan apa yang ia lakukan itu. Perfect.
Selin tersenyum puas. Menutup laptop lalu beranjak turun kebawah. Dan sebagai pemberitahuan, Selin sejak dua hari lalu tidak tinggal Sendiri. Seorang sepupu ceweknya menginap di rumahnya sampai ia menikah Nanti.
Baru saja turun dari tangga. Selin dapat melihat sepupu Ceweknya itu tengah mengecat kukunya di depan televisi. Ia mendekat dan duduk di sampingnya.
Kiya. Nama cewek berusia dua puluh tahun dan sedang belajar di kampus Selin dulu itu adalah sepupu Selin dari bogor. Beberapa bulan yang lalu Kiya memulai kuliah di jakarta dan tinggal di sebuah apart, tapi karena utusan dari Orangtuanya dia akan menginap di rumah Selin dalam seminggu kedepan.
"Kiy."
"Kenapa Kak?" Tanyanya belum beralih dari cat kuku.
"Manjangin Bulu mata yuk!!." Ajak Selin semangat.
Kiya langsung menoleh dan berbinar. "Tanam bulu mata? Ayok! Tapi Kakak yang bayar oke."
Selin menggeleng. "Buk-."
"Eh. Kan Aku gak Boleh Papi tanam tanam gitu yah!! Katanya kalo natural itu cantik. Jadi gak boleh dong." Gumam Kiya melanjutkan.
Selin mendengus lalu memegang bahu Kiya penuh semangat. "Nggak tanam kok!! Kita pakai cara Alami."
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me a Change (SELESAI)
Ficção AdolescenteThe Wattys Awards 2019 PROSES EDITING (Squel The Past) . Jika kau melihat orang dari luarnya saja, kau tak akan tau apa cerita yang disembunyikan orang itu sebenarnya. Semua manusia tidak ada yang sempurna. Lihatlah aku! Betapa kotor dan buruknya a...