38

7.4K 334 7
                                    

...Happy Reading...

mengetahui dilla kecelakaan, andri dan ali langsung melakukan penerbangan, apalagi saat tau bahwa prilly telah mendonorkan darahnya membuat ali panik setengah mati...
Bagaimana tidak, prilly yang sedang hamil sangat tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darah, namun kerna keadaan yang tidak memungkinkan membuatnya harus melakukan,,

Dan tepat pukul 08 pagi mereka tiba dibandara dan langsung pergi menuju rumah sakit.....

setiba dirs, mereka langsung menuju ruangan inap dilla dan pastinya prilly....

Mah gimana keadaan dilla, sayang dilla gimana terus prilly, prilly gimana keadaanya.."tanya andri bertubi

Keadaan dilla mulai membaik, dia sudah melewati masa kritisnya.. Tapi prilly....."zizi menggantung ucapnya dan menatap ali dalam.

Prilly kenapa mah.."tanya ali yang menunggu kelanjutan ucapan zizi

Dia masih pingsan dan belum sadarkan diri dari kemaren sore.... dokter bilang keadaannya sangat lemah dan.... " dan dimana prilly dirawat.."potong ali tak sabaran.

Ruangan sebelah dilla..."balas zizi menunjuk kamar sebelah dilla.

Ali langsung berlalu masuk kedalam ruangan itu diikuti andri, kaila, zizi dan lian..

Ali mematung melihat keadaan prilly yang terbaring lemah,, terlihat wajah prilly yang berubah pucat, bibirnya yang tidak pink lagi, dan infus pun terpasang ditangannya...

Tidak banyak yang ali lakukan selain menggenggam tangan prilly dan mengusap pipi chubby itu...

Kenapa kamu harus melakukan ini syank... Kamu benar benar membuatku hampir mati, coba lihat sekarang kamu terkulai lemas , dan tidak tau apakah anak kita masih bisa bertahan disini.."ali

Tangan ali terulur mengusap perut prilly dengan sayang.. Ia berharap agar istrinya itu cepat sadar dan sembuh....

Ali maafin kakak.."ujar kaila memeluk ali dari belakang..

Gak ada yang salah... Itu sudah takdir.. Dan kita gak bisa menghindari itu.."balas ali terdengar datar.

Maafin mamah nak,, mamah gak bisa nahan istri kamu.... Mamah gak bisa jagain cucu dan menantu mamah.."tukas zizi menangis.

Mamah gak salah.. kak kai gak salah.. gak ada yang perlu disalahkan...!!
Tinggalkan ali sendiri, ali mau nemenin prilly dan ali juga ngantuk.."tegas ali.

Tapi nak.." mah sudah, biarkan ali istirahat, ayo kita semua keluarga.."titah lian.

Semua memutuskan untuk meninggalkan ali sendiri dikamar menemani prilly yang masih betah tidur .....

Cepat bangun sayang, aku kangen kamu.."gumam ali mengecup kening prilly lembut dan beralih kesofa untuk beristirahat...
Ia berharap saat ia bangun nanti , orang yang pertama ia lihat adalah istri mungilnya itu....

...Skiip...

Ali yang merasa terganggu tidurnya berusaha untuk menahan untuk kantuknya....
Beberapa kali ia merasakan seseorang memainkan pipinya....

Egh.."lenguhan ali menghentikan orang itu.

Perlahan ali membuka matanya dan pertama yang ia lihat adalah sepasang bola mata indah milik seseorang yang ia cintai...

Synk..."gumam ali dan mendongakan kepalanya.

Kamu nyenyak banget tidur nya, aku sampai kewalahan membangunkan.."gerutunya sembari berkacak pinggang.

Kamu sudah sadar..!"ujar ali memeluk erat tubuhnya.

Maaf membuat kamu khawatir.."sesal prilly.

Jangan ulangi itu lagi, kamu benar - benar membuatku hampir mati,, aku gak mau kamu melakukan itu lagi kerna itu bahaya synk, apalagi kamu lagi hamil.... Aku gak mau terjadi apa - apa sama kamu juga anak kita.."papar ali panjang lebar..

Maaf, tapi cuman ini yang bisa aku lakukan... Maafin aku dan jangan marah sama keluarga kamu, ini senua kemauan aku..."jelas prilly.

Ali terdiam sejenak lalu tersenyum lembut..

Kamu mau makan,, biar aku panggilin suster.."tanya ali mengalihkan perhatian.

Kita makan dikantin aja,,"ajak prilly dan ali menangguk..

Ali merangkulkan tangannya dipinggang prilly dan membawanya kekantin....!!

mereka sempat melewati ruangan dilla yang masih tertutup rapat...

Ali maupun prilly berharap agar dilla baik - baik saja setelah mendapatkan donoran darah....!

------------------------------------------------------------

Kepincut Janda SexyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang