Pagi itu Vero bangun setelah mendengar suara alarm dari ponselnya. Matanya beberapa kali mengerjap dan kakinya menenendang-nendang selimut. Ia mengusap wajahnya lalu berdiri. Beberapa langkah ia jalan tiba-tiba tubuhnya berhenti. Ia melirik gorden kamarnya dengan wajah bingung.
"Siapa yang buka?" gumamnya sekilas lalu kembali berjalan menuju kamar mandi.
Vero berhenti tepat di depan cermin kamar mandinya, tersenyum ia memuji dirinya sendiri. Sambil bersenandung tangannya menjulur meraih sikat gigi dan pasta gigi. Namun lagi-lagi ia terhenti, "Sikat gigi siapa ini?" gumamnya lagi.
Matanya bergulir menuju arah yang lain dan langsung terbelalak, "Hah! Bisa bahaya ini kalau Kiara tau!" cepat-cepat ia membuang sikat gigi, shampoo beserta barang yang tidak ia kenal kedalam tong sampah di kamar mandinya tersebut.
"Vero!" suara dari luar itu membuat Vero langsung terjungkir dan jatuh terduduk di lantai. Dengan terburu ia berlari keluar dari kamar mandi.
"Kiara? Kamu ngapain pagi-pagi udah disini?" Vero memasang wajah terkejut.
"Dasar! Malu-maluin! Kamu mabuk di malam pernikahan kita!" Kiara memukul-mukul punggung Vero. Vero langsung tersenyum bodoh, ia baru ingat kalau semalam ia dan Kiara menikah. "Kamu udah mandi?" tanya Kiara sambil mengikat rambutnya. "Ini mau mandi, aku kaget tau sayang. Aku kira itu barang-barang siapa di kamar mandi aku hehe." Vero langsung memeluk Kiara.
Kiara hanya mendengus, "Tapi gak kamu buang kan?" tanya Kiara setelah membalik tubuhnya menghadap Vero. Laki-laki di hadapan Kiara itu mendadak membungkam bibirnya lalu berlari masuk ke kamar mandi.
Dengan cepat Kiara ikut berlari masuk ke kamar mandi untuk memeriksa keadaan barang-barangnya. "VERO!!!!" suara Kiara terdengar menggelegar setelahnya. Sedangkan Vero hanya terdiam diujung kamar mandi menutupi wajahnya dengan handuk.
Berakhir dengan Kiara yang kini tengah duduk di sofa kamar menatap Vero dengan kesal. "Kan masih bisa dipake sayang." ujar Vero. "Udah masuk kotak sampah Ver! Kamu ngeselin banget sih! Baru sehari aku disini udah dibikin kesel." Gerutu Kiara sambil menatap barang-barangnya yang tergeletak di lantai kamar.
"Maafin aku kiii." ucap Vero sedikit memajukan bibirnya. Kiara menghela napas, "Masalahnya itu barang-barangnya aku beli di Sydney Ver, udah berhenti produksi bulan lalu." Vero kembali terdiam mendengarnya. "Aku bisa! Aku bisa minta mereka produksi sekali lagi buat kamu!" Kiara menatap Vero heran. "Ngada-ngada dasar! Tau ah! Pokoknya cariin aku yang baru!" Kiara berdiri lalu pergi keluar dari kamar tersebut.
Vero mengusap wajahnya lalu kembali ke kamar mandi untuk membasuh tubuhnya yang sempat tertunda.
My Spoiled Husband
07-April-2019