10. Istrinya Vero

22.4K 1.2K 31
                                    

"Mas Vero udah berangkat non?" tanya Bi Mila, Kiara mengangguk sambil tersenyum, "Barusan Bi." Jawab Kiara. "Ini tadi Mas Vero minta bikinin bekal buat makan siang, malah ditinggal." Ujar Bi Mila menunjukkan tas kecil berwarna hitam di genggamannya.

"Oh yaudah Bi, taruh aja di atas meja makan. Nanti siang aku anterin sekalian mau ke salon juga." Bi Mila mengangguk dan pergi.

Kiara mengikat rambutnya lalu pergi ke halaman belakang untuk berolahraga. Mengangkat matrass yoga dan menyalakan lagu. Hampir dua jam ia mencoba alat-alat gym milik Vero, akhir nya ia kelelahan dan memilih untuk berenang Membiarkan tubuhnya rileks sebentar selama tak ada Vero yang mengganggunya.

"Non Kiara, tadi ada telepon." Ujar Bi Mila sambil membawa nampan berisi segelas jus mangga. "Siapa Bi?" tanya Kiara "Dari salon, katanya bisa dipercepat soalnya pelanggan sebelum Non Kiara ngebatalin janji" Kiara langsung mengangguk riang mendengarnya.

Dengan cepat ia naik dengan handuk di pundaknya serta tangannya yang menggenggam gelas minumannya.

>>

"Hati-hati Non " Ujar Bi Mila melambaikan tangannya ke arah mobil Kiara yang melaju keluar dari rumah.

Sekitar dua puluh menit perjalanan, Kiara tiba di gedung tinggi perusahaan milik sang mertua. la keluar dari mobil BMW 8 Series-nya sambil melepas kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Dua orang security langsung menghampiri. Yang satu memarkirkan mobilnya, yang satu lagi mengarahkannya menuju ruangan Vero. "Vero lagi sibuk apa enggak Pak?" tanya Kiara.

"Rapatnya baru selesai bu, mungkin sekarang lagi istirahat di ruangannya." Jawab security tersebut dengan sopan.

Setelah lift berdenting Kiara langsung menyela, "Udah Pak sampai sini aja, saya masih inget ruangan suami saya kok." Security tersebut langsung mengangguk hormat lalu membiarkan Kiara pergi sendirian.

Tanpa mengetuk pintu Kiara langsung mendorong pintu kaca di ruangan tersebut. Helaan napas keluar begitu ia melihat Vero tengah tertidur diatas sofa dengan seorang wanita yang mengusap puncak kepalanya. "Permisi?" ujar Kiara. Wanita itu langsung menoleh dan terlihatlah wajah cantiknya, bibir maroonnya benar benar bukan style Kiara.

"Ada perlu apa ya?" tanya wanita itu dengan santainya tanpa nada santun seperti beberapa pegawai yang menyapanya tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada perlu apa ya?" tanya wanita itu dengan santainya tanpa nada santun seperti beberapa pegawai yang menyapanya tadi. Sepertinya tidak tahu siapa Kiara "Mau ketemu Vero"jawab Kiara tak kalah santai tapi jemarinya meremat kuat tas branded yang dibawanya. Berusaha menahan untuk tidak menyumpahi wanita berpakaian minim itu.

"Oh gitu? Udah buat janji? Belum ya? Ini Pak Vero lagi istirahat jadi gak bisa diganggu. Kalau memang mau ketemu satu jam lagi aja." Kiara tersenyum kaku lalu mengangguk mendengarnya.

"Kalau boleh tau nama nya siapa ya? Disini posisinya sebagai apa?" tanya Kiara sambil mendekati meja kerja Vero lalu memutarinya. "Saya Rena, sekretaris Pak Vero." jawab wanita itu.

"Oh gitu, baru ya? Gabriel beneran resign toh?" Rena hanya mengangguk setelah sekian detik terdiam karena sepertinya Kiara tau banyak orang kantor.

"Anda sendiri ada urusan apa ya sama Pak Vero? Bisnis atau pribadi?" Kiara reflek berdecak mengingat kalau ia membawa makan siang Vero. "Ini saya mau nganter makan siang suami saya, tadi ketinggalan di rumah." Rena kembali terkejut begitu Kiara mendorongnya pelan dan berjalan mendekati Vero.

"Loh? gak usah ngaku-ngaku ya mbak! Saya tau betul istri Pak Vero cantik sekali, dan yang pasti dewasa gak kayak mbak yang gayanya songong ala anak mall." ujar Rena yang kali ini membuat Kiara menatapnya sengit. Ah sial Kiara jadi menyesal memakai pakaian santainya ke kantor ini.

Kiara mengenyampingkan rambutnya lalu menghela napas. "Vero bangun! Bangun!" Kiara memukul-mukul paha Vero membuat laki-laki satu satunya di ruangan itu terbangun. "Jangan lancang ya!" Rena tiba-tiba menarik Kiara menjauh dari Vero.

"Loh Kiara? Kamu ngapain sayang?" pertanyaan Vero membuat dua wanita itu memberikan reaksi yang berbeda, Kiara menyeringai puas sedangkan Rena membelalak dan langsung melepaskan Kiara dari pegangannya.

"Nih aku anterin makan siang. Sekalian kasih tau ini cewe ganjen kalo aku istri kamu! Oh iya siniin kartu ATM, aku mau ke salon." ujar Kiara dengan nada menyindir. Rena langsung menundukkan kepalanya tak berani menatap Kiara.

Vero membuka dompetnya lalu menyerahkan kartunya kepada Kiara, "Aku anterin ya sayang?" tanya Vero. "Enggak usah, mendingan kamu urusin Rena. Nanti aku yang bilang ke Papa masalahnya kalo kamu gak pecat dia." sahut Kiara dengan berbisik di akhir kalimatnya.

Vero meringis melihat Rena yang sudah berkaca-kaca di tempatnya, "Istri saya memang gitu, cantik-cantik galak tapi aslinya baik banget kok. Maaf ya kamu saya pecat." ujar Vero.

><
My Spoiled Husband

><My Spoiled Husband

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

↪️Kiara.

P.S. hayo yg lagi online class jangan bolos!😂

My Spoiled Husband [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang