38. Angel dan Rendy

12K 635 29
                                    

“Ver aku lapar, mereka kapan sih datengnya?” ucap Kiara sambil memainkan jemari Vero.

Mereka berdua sedang berada di restoran mewah baru di depan kantor Argen omong-omong. Setelah membuat janji dan Kiara setuju akhirnya mereka memutuskan untuk bertemu disini.

“Sabar Ki, aku juga lapar tapi gak sopan dong kalau kita makan duluan.” jawab Vero.

Kembali menunggu hampir 15 menit, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga.
“Hai, Kiara? Sorry ya nunggu lama, jalanan kesini macet banget karena jam pulang kerja.” ujar Angel langsung menyapa Kiara.

“Hai, iya gapapa. Kita juga belum lama kok,”

Vero mendengus dalam hati, belum lama apanya tadi juga ibu hamil itu sudah mengeluh lapar.

“Kak Rendy,” sapa Kiara tanpa sadar meremat jemari Vero yang sedari tadi masih ia genggam.

Ya, lelaki itu Rendy. Rendy yang menolongnya lari dari Vero. Kiara masih tidak percaya kalau laki-laki itulah Ayah dari anak yang tengah dikandung Angel.

“Halo, lama ya kita gak ketemu.” sahut Rendy sambil mengusap puncak kepala Kiara.

Siapapun bisa tahu kalau laki-laki itu terlihat sangat peduli dengan Kiara. “Beneran kakak ya? aku kira Vero bohong,”

Angel yang sedari tadi melihat interaksi keduanya perlahan tersenyum, ia mengerti kalau Rendy sangat menyukai Kiara. Tapi ia berusaha mengingat kalau Rendy sendiri yang mengatakan padanya akan mencoba mencintai dan menyayanginya. Angel tak apa jika Rendy tetap dekat dengan Kiara, yang terpenting pria itu ada disampingnya.

Setelah duduk, memesan makanan, dan berbincang cukup lama akhirnya inti pembicaraan muncul juga karena Vero sudah tidak tahan ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan Rendy dan Angel.

“Angel tunangan gue, kita udah tunangan dari 2 tahun yang lalu atas dasar perjodohan. Sebenernya gue sama Angel gak nerima semua ini, tapi di akhir tahun kedua kita mulai usaha nerima keadaan.” ujar Rendy memulai inti tujuan mereka bertemu disini.

“Kita mulai tinggal bareng di Rotterdam dan ngelakuin apapun berdua, tapi sayangnya gue khilaf. Gue nidurin Angel waktu kita berantem hebat. Pagi-pagi Angel gak ada, ternyata dia kabur dari gue,” jelas Rendy dengan suara yang dipelankan. Matanya menatap Angel dengan tidak tega.

Vero mengernyit ditengah penjelasan Rendy, “Bukannya Angel di Hongkong sebelum balik ke Jakarta?” tanya Vero. “Enggak, aku bohong Ver. Maaf,”

“Lanjutin kak, aku masih mau denger.” ucap Kiara yang juga sesekali menatap Angel dengan iba.

“Then, gue dapet kabar dari orangtua gue sendiri kalau orangtua Angel batalin pertunangan kita karena kejadian malam itu.” senyum Rendy mengembang diakhir kalimatnya, tapi siapapun tau kalau itu hanya senyum palsunya.

“Angel sama orangtuanya balik ke Jakarta tanpa ada ketemu sedikitpun sama keluarga gue. Beberapa hari kemudian, gue ke Jakarta buat nyari dia dan minta maaf.” lanjut Rendy menunjuk Angel.

“Terus gue ketemu lo Ki pagi itu di halte depan kampus, lagi lagi bodohnya gue bukannya fokus sama tujuan eh malah ngikut lo hahaha, segala ngebohong kalo gue ada urusan sama dosen dan ngaku ngaku kalo gue asisten dosen padahal enggak. Gue baru inget mau nyari Angel waktu lo pergi.”

Kiara menganga, baru sadar kenapa ia begitu bodoh percaya dengan apa yang diucapkan Rendy kala itu.

“Singkat ceritanya gue ketemu lo lagi waktu di Amsterdam, kabur dari suami lo. Dan waktu itu gue dapet keberuntungan, hari dimana Angel dateng kerumah lo di Amsterdam, gue gak sengaja papasan sama dia.”

Kiara semakin dibuat melongo, jadi ternyata setelah berjanji akan datang dan ternyata batal karena Angel toh. Benar-benar diluar dugaan. Vero juga akhirnya paham kenapa Angel tidak menggaggunya lagi belakangan itu, rupanya karena Rendy.

“Terus semudah itu kalian balikan?” tanya Vero.

Rendy menggeleng cepat, “Susah, Angel udah tergila-gila sama lo. Eh tapi kayaknya lebih ke harta lo deh tergila gilanya."

“Tapi ada perubahan lah, hubungan kita dah baik. Gue minta maaf dan dia maafin gue. So? Ya kita akrab lagi, gue berusaha nahan dia dari semua akses ke lo Ver. Kurang baik apa coba gue.” tawa Vero dan Rendy pecah bersamaan.

Kiara tersenyum singkat, “Jadi waktu dateng ke rumah aku kamu udah hamil beneran?” tanya Kiara kepada Angel. “Iya udah, aku nyamperin kamu waktu itu dengan tujuan buruk pakai ngaku ngaku ini anak Vero, karena aku takut gak ada yang tanggung jawab untuk anak ini. Aku berani sumpah kalau aku gak sudi Ki disentuh sama suami kamu ini. Serius!”

“Aku beneran ngelakuin itu pertama dan terakhir ya sama Rendy malam itu, aku masih ada harga diri Ki, maaf ya udah bohong waktu itu.”

“Iya gapapa, yang penting sekarang kamu udah akuin kesalahan kamu. Terus Kak Rendy kok bisa tahu kalau Angel hamil?”

“Ya kelihatan lah Ki! Liat tuh perut gede gitu masa ga tau!” sela Vero.

“Iya juga ya, tapi syukur deh akhirnya semuanya bisa baik-baik aja. Semoga Angel sehat terus ya.” ucap Kiara menjulurkan tangannya dengan sedikit berdiri untuk mengusap perut besar milik Angel.

“Makasih banyak Kiara,”

Vero dan Rendy hanya bisa saling tatap, meringis ngilu kala dua wanita itu saling berpelukan namun tertahan karena perut besar keduanya.

“Kalau nanti anaknya beda jenis kelamin, kita besanan ya Ki.” ujar Rendy yang langsung mendapat lirikan tajam dari Vero.

“Lo harusnya izin sama gue, gue yang nanem itu.”

><
My Spoiled Husband

My Spoiled Husband [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang