24. Pisah

16.6K 976 15
                                    

Vero duduk di sofa dengan Kiara yang juga duduk di sebrangnya. Wanita itu masih menangis keras dan tak berhenti sedikitpun setelah mengucapkan kalimat terakhir yang menggagalkan Vero pergi. Tangisan penuh luka yang membuat Vero benar-benar duduk dengan tidak nyaman menahan rasa ingin menenangkan istrinya itu.

Kiara duduk di sana dikelilingi pelayan yang bekerja di rumah orangtuanya itu. Mereka berusaha menenangkan Kiara dengan segala cara yang sayangnya tidak berhasil. Vero tau ia egois, ia tau seharusnya ia berlutut meminta maaf. Tapi hatinya juga sakit.

"Ver.. Vero," suara Kiara keluar setelah begitu lamanya hanya mengeluarkan tangisan.

Vero hanya menatap tak berniat membalas panggilan Kiara sedikitpun.

"Oke, aku yang minta maaf. Aku salah udah main kasar dan bikin kamu malu di depan banyak orang, Aku bakal intropeksi diri aku dan berhenti nemuin kamu sampai kamu udah ngerasa baik. Aku ngalah Ver, lakuin yang kamu mau. Aku sadar selama ini aku udah ngekang kamu."

Vero dalam hati terkejut, ia berharap Kiara memakinya dan memukulnya tapi wanita itu malah menyalahkan dirinya sendiri. Sial, ini namanya membunuh secara perlahan.

"Ayo kita pisah sementara, aku bakal tunggu kamu Ver. Kalau kamu gak balik ke aku, aku ikhlas lepas kamu ke Angel."

Vero reflek berdiri, ekspektasinya sangat jauh berbeda dari ini. la tidak berpikir kalau akan begini, ia pikir pertengkaran ini akan berujung seperti biasanya.

Kiara mendongak, menatap Vero dengan sendu. "Aku gak pernah dusta sama omongan aku sendiri Ver, aku, kamu kita sama-sama salah. Tapi aku sendiri yang ngomong kan kalau aku bakal pergi kalau hal kayak gini kejadian lagi?"

Mendadak tubuh Vero sudah berada di hadapan Kiara, pria itu berlutut dengan mata berkaca- kaca, "Gak Ki, kita gak pisah. Gak ada!"

"Ini buat kebaikan kita masing-masing Ver, aku serius." Tangisan Kiara kembali berlanjut ketika tubuh Vero tepat menabrak tubuhnya. Pria itu memeluknya erat seakan-akan itu yang Terakhir. "Sayang! Enggak! Pokoknya kamu ikut aku, aku yang salah aku salah udah kasar sama kamu tadi, aku."

"Pulang Ver, kamu pikirin baik-baik. Aku gak mau kita buat kesalahan." Kiara mengusap belakang kepala Vero sebentar lalu dengan cepat melepas pelukan pria itu. Ditatapnya mata Vero lalu ia mengangguk, "Gapapa Ver, aku tau kamu juga sakit hatinya. Maafin aku ya."

Belum sempat Vero menahannya, Kiara pergi. Wanita itu menghilang di balik dinding yang membatasi ruang keluarga dan pintu kamar Kiara.

Para pelayan yang tadinya hanya mampu terdiam dan merasa sedih melihat keduanya akhirnya memilih untuk pamit dengan hormat dan kembali bekerja. Meninggalkan Vero sendirian di ruang keluarga itu dengan sesak.

><
My Spoiled Husband

My Spoiled Husband [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang