My Spoiled Husband [END]

14. Mau

Kiara masuk ke dalam kamar lama Vero sambil berusaha tersenyum. "Harum banget kamarnya, baru kamu semprot pewangi apa gimana?" tanya Kiara. Vero yang tengah berbaring di kasur berwarna abu-abu itu hanya berdehem menanggapinya. "Aku kangen banget ih tidur disini." Ujar Kiara ikut berbaring di samping Vero.

Tiba-tiba Vero menarik Kiara dan memeluk wanita itu erat. "Tadi aku denger, kamu sebenernya mau honeymoon ya?" tanya Vero dengan tatapan sedih. "Enggak, kamu kan gak mau gimana sih?" ujar Kiara sambil mengusap puncak kepala Vero.

"Aku denger Kii, tadi kamu yang bilang mau banget pergi tapi gara-gara aku kamu jadi gak mau." Kiara mengangguk. "Hm, aku mau banget pergi jalan-jalan liburan berdua sama kamu. Tapi kalau kamu gak mau ya aku harus gimana dong? Kamu juga belakangan ini sibuk kerja kan?"

"Kalau kamu mau gapapa Ki, maafin aku udah egois. Kita pinjem aja dulu uang Papa nanti aku ganti habis kita honeymoon." Kiara terkekeh. "Gausah Vero, kalau kamu gak mau gausah. Ya?"

"Tapi kamu mau! Kalo gitu aku bilang Papa." Mendadak Vero melepas pelukannya lalu pergi menemui Argen meninggalkan Kiara yang tengah berbaring di kasurnya.

Ya pria tinggi itu kini sudah berada di hadapan Argen. Menatap Papa-nya itu dengan takut. "Vero mau nerima hadiahnya, maksudnya Vero sama Kiara." Ujar Vero membuat Argen dan Rivana terkekeh. "Vero denger Kiara tadi ya?" tanya Rivana. Vero mengangguk dalam.

"Mama, emangnya capek ya ngurus rumah?" tanya Vero membuat Rivana menghela napasnya tidak tega melihat putra semata wayangnya itu terlihat bingung. "Enggak, udah ya gak usah dipikirin. Oh iya tiket pesawatnya di Kiara tadi udah mama kasih."

Tanpa kata Vero langsung berlari kembali menemui Kiara.

"Kenapa Ver?" tanya Kiara yang sebenarnya hampir terlelap diatas kasur itu. "Ayo berangkat!" Kiara langsung tertawa begitu Vero memeluknya erat. "Ya enggak sekarang Ver, tiketnya buat 2 minggu lagi." Ujar Kiara. "Hehe."