22. Wanita Lain

15.7K 856 15
                                    

Vero dan Kiara mulai disibukkan dengan kegiatan masing-masing setelah satu minggu istirahat kembali dari Jepang. Vero kembali kerja di kantor dan Kiara sibuk mengurus pembukaan cabang butiknya.

Benar-benar sibuk sampai di rumah saja jarang bertemu karena bekerja di ruangan masing-masing. Entahlah, Vero seperti sedang bertekat untuk melakukan sesuatu sampai bekerja gila begitu.

"Bi Mila, tolong bilang ke Vero aku ada urusan di kantor, nanti makan malam bareng. Harus! Gak boleh alasan, aku tau dia gak sesibuk itu." ujar Kiara sambil memakai heelsnya. "Siap Non." Kiara tersenyum lalu dengan cepat mengambil kunci mobilnya dan segera pergi.

Bersamaan dengan mobil Kiara yang melaju meninggalkan rumah, Vero keluar dari ruang kerjanya wajahnya terlihat kusut.

"Loh? Mas kok pucet gitu?" tanya Bi Mila mendekati Vero yang tengah meregangkan tubuhnya. "Laper bi, kangen Kiara juga." jawab Vero membuat Bi Mila terkekeh. "Ayo sarapan dulu Bibi udah masak," tanpa diminta dua kali Vero langsung menurut dan pergi menuju ruang makan untuk sarapan.

"Oh iya, Kiara mana bi? Udah berangkat ya?" tanya Vero. "Iya mas, barusan aja. Tadi Non Kiara nitip pesan ke bibi, katanya nanti malam makan bareng wajib." jawab Bi Mila. Vero mengangguk semangat lalu cepat-cepat menghabiskan sarapannya.

>>

Malam itu tepat pukul setengah tujuh sesuai yang dijanjikan Vero, Kiara sudah lebih dulu datang dan duduk di tempat yang sudah di reservasi. Ia sengaja datang lebih cepat karena ingin mereservasi tempat yang nyaman.

Baru saja ia akan membuka ponselnya untuk mengabari Vero kalau ia datang lebih cepat, mobil suaminya itu muncul membuat ia langsung tersenyum senang. Ah Vero pasti sudah tau kalau ia akan datang lebih cepat.

Kiara reflek berdiri ketika pintu restoran itu terbuka, tangannya sudah terangkat untuk memanggil Vero namun senyumnya memudar kala melihat Vero berjalan terburu mendekati seorang wanita yang berada di sisi lain restoran.

Sial. Vero memeluknya.

Kiara memilih diam, memperhatikan interaksi kedua orang itu dan berusaha menahan emosinya. Tenang saja Kiara bukan orang yang mellow, ia hanya emosian dan mudah main tangan. Jadi ia diam dan menarik napas panjang saja. Positif thinking mungkin itu klien Vero? Atau teman Vero? Atau.. ah entahlah.

Tak lama seorang wanita dengan pakaian formal dan name tag bertuliskan manager mendekatinya. Ah tenang saja itu sahabat Kiara, Jessy.

"Ki, itu suami lo kan?" tanya Jessy dengan panik. Kiara menghela napas sambil mengangguk, tatapannya kosong. "Sama siapa dia? Pake peluk-peluk segala setan!" Kiara menggeleng. Pandangannya kembali terasa kaku begitu Vero tertawa asik dengan wanita yang tidak ia kenal itu.

"Gue samperin ya Ki?" Kiara menggeleng kuat. "Biarin dulu, biar gue cari tempat duduk yang deket situ." ujar Kiara mengangkat tas brandednya dan pindah ke tempat duduk yang lebih dekat dengan posisi Vero. Jessy tentu saja menatap khawatir, takut terjadi pertengkaran karena Kiara bukanlah wanita yang polos dan santai, ia benar-benar iblis. Bisa-bisa restorannya mendadak kacau jika Kiara mengamuk.

Jessy memperhatikan dari jauh, tanpa ada tindakan sedikitpun Kiara hanya diam menatap kedua orang yang berada tak jauh darinya itu. Sesekali menyesap americano yang sudah ia pesan sebelumnya tanpa mengalihkan pandangannya.

"Aku bingung Ver, aku kaget kamu blok semua akses aku ke kamu. Apalagi pas aku ke rumah kamu katanya kamu pergi ke Jepang. Aku minta maaf Ver, jangan tinggalin aku, aku kan udah jelasin kalau aku mutusin kamu waktu itu karena aku harus pindah."

Kiara menggenggam erat tisu ditangannya. Berdoa kuat-kuat di dalam hati kalau Vero tidak akan membalas wanita itu dengan manis ataupun baik. "Aku juga minta maaf, kemarin.. kemarin aku belum yakin kamu kembali ke aku." sial. Ucapan Vero itu membuat Kiara langsung yakin kalau wanita itu adalah wanita yang kemarin.

"Kamu udah ada pasangan?" tanya Vero membuat pupil mata Kiara bergetar. "Belum, di Hongkong gak ada yang kayak kamu Ver."

"Oh ya? Sama dong, disini juga gak ada yang kayak kamu." balas Vero membuat Kiara jatuh sejatuh jatuhnya. Tubuhnya lemas, bibirnya bergetar. Tapi kakinya memaksa untuk mendekat.

Kakinya membawanya ke meja Vero bersamaan dengan Jessy yang terburu-buru berlari untuk mencegah Kiara. Namun terlambat gelas isi americano itu sudah tumpah diatas kepala wanita yang duduk nyaman di samping Vero itu. "Aaaa!!" pekikan wanita itu membuat seluruh pelanggan mengatensikan perhatiannya kearah mereka.

"Angel kamu gapapa?" suara panik Vero membuat Kiara berdecih. "Maksud anda apa?!" Kiara yang tadinya sudah membalikkan badannya menahan untuk tidak melihat wajah Vero langsung menggebrak meja. "Kiara?" suara parau keluar dari bibir Vero.

Seisi restoran mendadak hening dan hanya terdengar langkah heels Kiara yang berjalan mendekati Vero. PLAK! Satu tamparan jatuh di pipi mulus Vero yang membuat Kiara sedikit merasa puas dan sakit. "Sayang, dengerin aku. Jangan gini." Vero menahan rasa sakit di wajahnya dan memilih untuk menggenggam erat jemari Kiara.

"Jadi kamu gak mau dengerin aku? Omongan aku kemarin gak mempan ke kamu? Atau kamu gak inget? Aku udah bilang kalau kamu mau ada main di belakang aku, aku bakalan tinggalin kamu kan?" sela Kiara dengan sedikit bergetar.

"Kamu gak ngerti Ki, Angel itu.."

"Gak usah banyak alasan kamu! Aku gak mau lagi denger dan percaya apapun dari kamu!" Kiara menepis tangan Vero bersamaan dengan Jessy yang menghampirinya dan menariknya cepat keluar dari bangunan restoran miliknya itu.

Vero berdiri kaku di sana, Angel telah berlari keluar karena malu. Sedangkan ia disana mendapat tatapan aneh dari orang-orang. Tidak, ia sudah membuat kesalahan besar. Bodoh.

><
My Spoiled Husband


Spesial double up, sebagai pengganti aku ga up minggu kemarin😭😋
Vote Comment nya janlup

My Spoiled Husband [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang