27. Bang Alvin

15.5K 836 43
                                    

Vero terbangun ketika merasa tubuhnya diguncangkan. Hatinya mendadak menghangat ketika membayangkan Kiara yang tengah berusaha membangunkannya. "Nanti dulu Ki, aku masih ngantuk." gumam Vero tanpa membuka matanya.

"Ngantuk-ngantuk! Bangun lo! Susah bener daritadi, wajar sih kalo adek gue kabur dari rumah." Vero reflek menegakkan tubuhnya mendengar suara laki-laki yang familiar di telinganya, tentu saja itu kakak iparnya, Alvin.

"Bang Alvin?"

"Iye! Ngapa? Buruan sana bangun, mandi terus kita ngobrol." ujar Alvin dengan santainya pergi mengelilingi rumah. Tanpa diminta dua kali Vero langsung mengikuti ucapan Alvin, tak mau membuat pria itu menunggu.

Lima belas menit duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi akhirnya Vero muncul dengan handuk yang melingkar di lehernya. "Abang ngapain kesini?" tanya Vero ikut duduk di samping Alvin. "Sianjir, ya gue khawatir lah. Sekalinya nelpon gue lagi mabuk parah ngomong gak jelas, bikin takut aja. Makanya gue kesini, mau bantuin lo urusin masalah perselingkuhan lo." jelas Alvin.

"Abang tau?"

"Ya taulah, gue langsung call nyokap lo abis lo nelpon gue. Jadi gimana? Mau gue bantu gak?"

Dengan cepat Vero mengangguk. "Kalo gitu sekarang lo ajak ketemuan cewek itu, terus lo putusin suruh dia jauh-jauh dari lo. Yang pastinya harus lo lakuin di depan muka gue."

Vero menghela napasnya, "Maksud lo Angel bang? Gak bisa, gue udah usaha buat lepas tapi gak bisa. Dia itu gak akan ngelepas sesuatu yang udah jadi punya dia.."

"Ya adek gue juga gitu! Dimana hak dan kedudukan adek gue atas lo itu jauh lebih tinggi daripada cewek itu! Mikir Ver, lo ngehargain perasaan cewek itu tapi lo gak bisa ngehargain adek gue. Karena gue tau yang ada di otak lo, adek gue gak akan pernah marah sama lo dan selalu maafin lo. Itu namanya tolol! Lo Vero."

Vero terdiam mencerna ucapan Alvin yang sangat benar itu. "Terserah, kalo lo gak mau lakuin apa yang gue minta. Mending gue balik aja."

"Jangan bang!"

"Yaudah, kalo gitu telpon cewek murah itu. SEKARANG!"

Tak bisa berkutik, Vero akhirnya menelepon Angel dan memintanya untuk datang ke restoran tempat keduanya tertangkap basah oleh Kiara.

>>

Alvin berdiri di hadapan Jessi dengan wajah serius. Sengaja memberikan instruksi atar rencananya untuk merekam kejadian itu sebagai bukti agar Kiara mau pulang. Melihat Vero memberinya kode kalau Angel sudah datang, Alvin segera menyerahkan ponselnya kepada Jessi lalu buru-buru duduk di samping Vero.

"Angel!" panggil Vero.

"Sayang!"

Alvin yang awalnya akan menunjukkan wajah jijik langsung menahannya mengingat ia harus berperan baik sekarang. "Loh ini siapa?" tanya Angel dengan ramahnya melihat wajah tampan Alvin. "Alvin." jawab Alvin seadanya.

"Salam kenal, gue Angel. Pacarnya Vero." ucap Angel dengan bangganya menjabat tangan Alvin.

Dalam hati Alvin sudah menyumpahi wanita itu beraninya menyentuh tangan sucinya. "Pacaran ya?" ujar Alvin menyenggol lengan Vero yang menampilkan wajah kaku.

Berbincang cukup lama, Alvin tidak tahan. Ia memberi kode kepada Jessi untuk mulai merekam. "Ngomong sekarang Ver, sok atuh." ujar Alvin buru-buru menyela obrolan asik keduanya. Terlihat jelas bahkan Vero lupa tujuan awal mereka disana. "Jadi gini, aku kan udah nikah,"

Angel mengangguk dengan senyuman yang tetap menempel di wajahnya. "Nah, istri aku.. marah, jadi..jadi.."

"Jadi mendingan lo berdua udahan aja, Kiara itu udah sah sebagai istrinya Vero, sedangkan lo itu selingkuhan yang jatohnya bikin malu nama baik keluarga. So? Gue gak tahan liat lo lama-lama disini, mendingan sekarang lo pergi. Jangan balik lagi apalagi nemuin Vero, chat lo semua berhentiin. Mulai sekarang Vero ada di tangan gue, pulang sana lo lonte!" sela Alvin tanpa ragu.

Vero yang duduk di samping Alvin reflek mengusap wajahnya kasar. Ini bukan rencananya. Angel adalah Angel yang keras kepala, di kasari dia lebih kasar, di hajati ia bisa lebih jahat. Jangan lupa di paksa dia lebih memaksa dan di ancam ia akan lebih mengancam.

"Kiara? Lo tau kan kalo dia udah pergi? Itu berarti dia udah nyerah atas Vero dan dengan sukarela menyerahkan Vero ke gue, so? Mendingan lo yang pergi darisini."

Alvin terdiam, dengan cepat berusaha memutar otaknya mencari kalimat yang tepat untuk memojokkan wanita tak tau malu itu. "Ekhem. Well, first impression gue ke lo udah jelek Angel. Gue sebenernya abangnya Vero."

Melihat Vero yang diam tak bereaksi, Angel langsung membeku, matanya melebar. Apa ini? Apa iya tengah diuji? Jadi calon kakak iparnya ini sedang mengujinya? Mati!

"Maaf, maaf kakak ipar. Aku.. aku.."

"Haduh dek, lo kalo nyari pengganti Kiara yang bagusan dikit kek levelnya. Ini sih jauh banget dari harapan gue. Kirain lo selingkuh cewenya seluar biasa apa, ternyata kelas kalap. Pulang sana lo bocah." dengan senyum menyebalkan Alvin melambaikan tangannya lalu pergi menghampiri Jessi yang berada tak jauh dari posisi mereka.

"Kamu gak bilang dia kakak kamu! Gimana ini? Aku harus gimana?"

Vero menghela napasnya sambil menatap Angel dengan tajam, "Kamu gak denger maunya dia apa?" Angel terdiam, memandang Vero tidak percaya. "Pergi Angel, kata dia pergi."

Dengan kasar Angel mengangkat tasnya lalu keluar dari sana dengan emosi.

"Liat aja, gue bakal habisin Kiara." 

><
My Spoiled Husband

m

aafkan aku yg selalu telat up.🥺😭❤️

Kalian lebih pilih Vero tersiksa apa gimana?😂 kasian Vero guys..

btw ini nih Bang Alvin. Kenalin ya, cogan seantero Bandung raya.

My Spoiled Husband [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang