21. Uncle

12.6K 715 7
                                    

Chelsea berdiri di depan pintu rumah Vero dan Kiara dengan bingung. Rumah ini kenapa sangat kecil pikirnya. Sorry aja nih, tapi Chelsea sejak kecil hidup penuh kekayaan ia sedikit terkejut melihat rumah Vero yang "kecil" itu.

"Uncle? Ini rumah uncle?" tanya Chelsea. Vero mengangguk kecil lalu pergi menggeret kopernya dan Kiara masuk. "Kenapa rumahnya kecil?" tanya Chelsea lagi yang kali ini membuat Vero meninggalkan kopernya dan berdiri mendekati bocah itu. "What? Hei! Ini rumah yang kubeli sendiri! Memangnya rumahmu sebesar apa sih!" bocah ini mulai menyebalkan ujar Vero dalam hati. Kiara hanya terkekeh melihat keduanya lalu pergi masuk untuk mandi.

Chelsea mengedikkan bahunya memilih untuk masuk dan berkeliling rumah.

Lima menit kemudian Vero yang tengah mengeluarkan pakaian kotornya ke keranjang cuci dihampiri oleh Chelsea. "Uncle sedang apa?" tanya Chelsea mengikuti langkah Vero yang mengangkat keranjang itu menuju ruang laundry. 

"Bersih-bersih." jawab Vero seadanya. "Ada yang bisa dibantu?" Vero mengangguk, "Diam, gak usah ganggu, bocah." Chelsea mencibir mendengarnya lalu membalas, "Dasar, bagaimana bisa orang secantik aunty cinta sama laki-laki aneh seperti uncle? aneh."

Vero menganga, darimana anak kecil itu belajar bicara menyebalkan seperti itu.

Baru beberapa detik Vero mendapat ketenangan dan kembali fokus merapihkan pakaiannya suara Chelsea kembali terdengar. "Uncle!" Vero cepat-cepat berlari menaiki anak tangga dan menghampiri Chelsea yang tengah berdiri tegang di depan televisi.

"Mau poop." gumam Chelsea dengan genggamannya yang sedikit bergetar. Vero kembali dibuat membelalak dan langsung menggendong si kecil lalu berlari menuju kamar mandi yang ada diujung lantai dua itu.

"Bisa sendiri kan?" tanya Vero membuat Chelsea menggeleng kuat. Vero reflek menghela napas lalu dengan terpaksa mengangguk.

"Okay, uncle tunggu disini, kalau sudah selesai bilang." Chelsea menurut dan mulai berfokus dengan kegiatannya di dalam kamar mandi itu. Sedangkan Vero pergi ke balik dinding dan berdiri disana menunggu.

Tak lama kemudian Vero keluar dari kamar mandi dengan Chelsea di gandengannya. Bersamaan dengan Kiara yang muncul dari arah berlawanan tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk. "Habis ngapain?" tanya Kiara. "Chelsea poop." Jawab Vero yang langsung membuat Kiara tertawa lalu mengambil alih Chelsea. "Udah pinter ternyata kamu, siap dong jadi Papa?"

"Apaan kamu ini." Vero jalan mendahului Kiara dan kembali pergi ke ruang laundry.

>>

Vero masuk kedalam rumah orangtuanya bersama Kiara dan Chelsea pastinya. "Mama? Papa?" panggilnya.

Tak lama muncul Rivana. Ia agak terkejut melihat putranya yang datang kerumah padahal baru kembali dari Jepang. "Loh? Ngapain kesini sayang? Kalian kan baru pulang." Kiara memeluk sekilas Rivana lalu mencium pipi ibu mertuanya itu sekilas.

Setelahnya Vero mendekat dan dengan santainya menarik sang ibu duduk di sofa dan bersandar dibahunya dan tangannya melingkar erat di lengan Rivana, seharusnya kalian sudah mengerti kan bagaimana bisa Vero menjadi anak manja seperti ini?

"Loh? Siapa ini?" tanya Rivana seraya melepaskan pelukan Vero padanya. Dengan perlahan ia mendekati Chelsea dan mengusap puncak kepala gadis kecil itu dengan lembut. "Namanya siapa?" tanya Rivana. "Chelsea."

Hampir setengah jam dihabiskan untuk membahas tentang Chelsea. "Jadi kalian mau nitipin Chelsea ke Mama?" tanya Rivana yang membuat Vero mengangguk cepat. "Sebenernya aku mau jaga Chelsea Ma, tapi Vero yang maksa buat bawa Chelsea kesini." Rivana tersenyum paham, tau betul kalau putranya jelas tidak mau diganggu oleh anak kecil yang pastinya akan mengambil perhatian lebih dari Kiara.

"Ya mama si senang jadi ada temen di rumah."

Obrolan pun berlanjut diantara Kiara dan Rivana. Entah lah pembicaraan yang kurang Vero mengerti. Ia melirik Chelsea, bocah usil itu hanya diam dan menatap Kiara dengan bingung dan takut.

"Kau kenapa?" tanya Vero membuat Chelsea langsung bergerak mendekat dan mengalungkan lengannya di leher Vero. "Ah, kenapa nangis?" Vero dengan cepat menggendong Chelsea dan membawanya ke taman di belakang rumah, duduk di salah satu kursi dan menenangkan Chelsea yang mengaku kalau ia merindukan ibunya. Ah ia jadi tidak tega.

Tapi egonya tetap berdiri kokoh. Ia ingin Kiara tidak sibuk mengurus hal lain. 

><
My Spoiled Husband

My Spoiled Husband [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang