15. Rindu

18.1K 911 12
                                    

"Sayang bangun!!" Kiara yang tadinya masih berkelana di mimpi mendadak terbangun karena pekikan Vero. "Kenapa ih! Ngagetin aja!" Kiara yang mau mengomeli Vero menjadi diam begitu melihat Vero menatapnya dengan mata melotot dan mulut terbuka. "Kamu sakit?" tanya Vero sambil menunjuk Kiara.

"Apaan sih?" Vero kali ini langsung mendekat dan menunjuk seprai yang di tiduri Kiara. Wanita itu langsung menepuk dahinya, ternyata ini sudah masuk tanggal datang bulannya. "Ah aku dapet Ver, stok pembalutnya abis kamu beliin ya?"

Vero menghela napasnya lega lalu mengangguk. "Sendiri bisa kan? Aku mau nyuci ini." Vero kembali mengangguk sambil meraih dompetnya diatas meja di dekat sofa. "Belinya langsung banyak ya Ver." Ujar Kiara.

Tiba-tiba Vero merengut, "Kamu ini! Kan kemarin bilangnya malem ini aku dapet jatah kenapa malah datang bulan sih!" Kiara menghela napasnya lalu melempar bantalnya, "Kamu pikir aku tau kalo aku mau dapet! Pergi sana!" Vero mendengus.

"Yang ada sayapnya ya Vero!"

"Iya dasar galak!"

Disinilah Vero berakhir kebingungan, apasih sebenarnya yang ada sayapnya? Ia kan malu lama-lama disini. Kiara juga tak kunjung menjawab teleponnya.

"Permisi mas cari apa?" tiba-tiba seorang pegawai dengan baju ketatnya mendekati Vero. Malu-malu Vero menjawab, "Pembalut sama sayapnya ada gak mbak?" si pegawai tersenyum kecil. "Itu udah satu paket mas, pembalut yang ada sayapnya. Buat siapa ya mas?" tanya pegawai itu lagi. "Ya buat istri saya lah! Masa buat saya!" Vero mendadak jutek sebab pegawai itu mulai memegang-megang lengannya.

"Loh udah punya istri toh, pantesan lebih menarik. Saya kira masih single muda banget keliatannya." Vero mendengus, "Udah lah mbak, jangan umbar-umbar dada nya itu! Saya gak bakal kegoda! Istri saya jauh lebih seksi! Buruan atuh ambilin lama pisan!"

Si pegawai langsung meraih pembalut yang diminta Vero lalu memberikannya. "Kalo istrinya udah gak seksi dan menggoda datengin saya aja ya mas ganteng!" Vero tersentak begitu telapak tangan pegawai itu menyentuh pipinya.

"Kurang ajar! Tangan bau ikan malah megang-megang muka cogan." Setelah itu Vero pergi ke kasir untuk membayar pembalut tersebut beserta beberapa barang yang ia beli.

Begitu selesai membayar dan akan masuk ke mobilnya, lengannya di tarik. "Vero Milano kan? Ini aku Azzura Angela, inget aku kan?" sekujur tubuh Vero mendadak merinding dan melemas, suara ini, ia rindu. 

My Spoiled Husband [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang