Hari dan bulan sudah mulai terlewati,Vero sedang berdiri tegang bersiap untuk masuk ke dalam ruang bersalin mendampingi Kiara.
Kiara yang sudah didorong dengan kursi roda menatap Vero dengan ternganga, “Kamu ngapain diem? Ini kamu nyuruh aku sendirian apa gimana?” ujar Kiara setelah meminta suster yang mendorong kursi rodanya untuk berhenti.
“Aku belum siap Ki, aku takut."
Kiara semakin melotot dibuatnya. Begitu juga kedua orangtua dan mertuanya, “Yang lahiran kan aku, kenapa kamu yang belum siap. Ayo ah buruan!"
Baru saja hendak kembali berjalan Vero malah beralih menatap Argen dan Geral bergantian, "Papa aja yang temenin Kiara ya? Vero takut." ucap Vero setelah menelan ludahnya kasar.
"Bikin malu aja astaga, cepetan sana masuk!"
"Sayang nanti lahirannya jangan jerit-jerit ya plis, kalau kamu janji gabakal jerit aku mau ikut ke dalem,” Kiara menggaruk belakang telinganya menahan malu dihadapan dua orang suster yang menunggunya, "Iya aku janji, udah ayo buruan."
Vero mengangguk lalu mengambil alih kursi roda yang sebelumnya di dorong oleh suster.
>>
Bukannya Kiara yang berteriak di tengah persalinan itu, melainkan Vero yang sibuk menjerit sambil menelungkupkan wajahnya di tangan Kiara. Rasanya sudah tak sempat bagi Kiara untuk berteriak sebab Vero selalu mendahuluinya.
“Sayang kamu yang kuat, aku gak bisa liat kamu sakit.” Kiara yang sibuk mendorong bayinya keluar terkejut merasakan basah di targannya.
“Aku janji gak bikin kamu hamil lagi,aku yang salah. Kamu yang menderita sendirian,maafin aku.” rengek Vero membuat dokter dan perawat yang mendengarnya tertawa bersamaan.
“Tarik napas bu, jangan berhenti yuk,sedikit lagi bisa.”
“Vero Jangan ganggu aku”pekik Kiara karena tidak tahan lagi mendengar suara rengekan Vero. Bersamaan dengan itu,rupanya sang bayi berhasil di keluarkan dan tubuh Kiara langsung meluruh. “Selamat bu,bayinya perempuan.”
Vero yang tadinya menatap Kiara dengan air mata yang sudah membanjiri wajahnya langsung menoleh, “Apa dok?Perempuan?Kemarin waktu cek katanya laki-laki! Yang bener dok!”
“ADUH DOKTER PERUT SAYA SAKIT LAGII“
"Belum pak, masih ada satu lagi. Sabar ya.”
Mata Vero membulat,la kembali menatap Kiara. “Sayang gak usah dikeluarin aku nggak tega!!“ tangis Vero kembali pecah melihat Kiara yang kali ini semakin kelelahan.
”Gila kamu ya?! Ini semua gara-gara kamu!!“
>>
Menghabiskan waktu yang cukup lama, akhirnya Kiara yang sudah dibawa keluar dari ruang bersalin menuju ruang rawat inapnya. Di iringi Vero dengan langkah lunglainya.
"Kok lama Ver?" Tanya Argen lebih dulu ketika melihat putranya.
"Dua pa,"
"Apanya?"
"Anaknya Kiara."
"HAH?! Kembar maksud kamu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/179796601-288-k35519.jpg)