-AuthorNote-
Siapkan hati kalian untuk membaca part ini!!!
####
Suasana begitu mengecamkan saat ini, Rivan terpaksa harus ikut terikat oleh tali kuat yang melilit pergelangannya.
"Jika kau mencoba untuk meronta, maka aku tak akan segan-segan untuk mencelakai istri tersayangmu ini!" Ancam seseorang bermasker itu tajam.
Sedangkan Candy hanya bisa tersenyum bahagia melihat penampakan di hadapannya."Inilah akibatnya jika kau membuangku begitu saja demi wanita sialan ini! Kau tau Rivan aku sangat mencintaimu. Tapi mengapa kau membuatku seperti ini?!" Candy berjongkok mensejajarkan tingginya pada Rivan yang terduduk.
"Percuma, kau tidak bisa memaksakan hati seseorang! Candy, ini bukanlah dirimu. Jangan termakan oleh ucapan manusia itu!"
Plak.
Tamparan keras mengenai pipi Rivan,"Apa kau tidak mengenaliku, Mr. Refa'il?" mata Rivan terbelalak. Tidak mungkin! Suara itu, apakah dia...
"Ya, aku si karyawan cupu, yang telah kau pecat dengan tidak terhormat!" seseorang itu membuka maskernya.
Lagi-lagi tangis Aisyah pecah, "Kenapa kau tega hiks, melakukan semua ini, Ai?" Aisyah terpukul, bagaimana bisa seseorang yang telah ia percayain langsung membuka jati dirinya yang sebenarnya.
Bahkan penampilan Ai saat ini, jauh dari kata 'Syar'i' yang biasa ia kenakan tiap hari. ia tak memakai niqab nya, jangankan niqab, Khimarpun ia lepas dan memperlihatkan rambut panjangnya.
"Kenapa aku tega melakukan semua ini?! Heh, aku tidak akan berbuat seperti ini kalau bukan karena lelaki bajingan ini!" jawab Ai lantang dengan jari telunjuk yang mengarah pada Rivan.
"A-apa maksudmu?" tanya Aisyah kembali.
"Dia dengan beraninya telah memecatku! Did you know, Mr, aku begitu ingin bekerja di perusahaan mu, tapi dengan teganya kau memecatku! Dan lebih memilih bekerja sama dengan lelaki bajingan yang kau sebut Joshua itu, Hah!" Ai mengepal tangannya kuat.
"Heh, karena itu. Dengan berpura-pura memengenakan cadar, ku pikir aku akan akrab dengan wanita ini. Dan ya, dengan bodohnya dia mempercayaiku. Sungguh menyedihkan!" Sambungnya yang sukses membuat Aisyah kembali menangis.
"Aku tidak akan memecatmu, jika bukan karena kelakuanmu sendiri!" tegas Rivan, membuat Ai lalu menatapnya tajam.
"Apa maksudmu?! Aku hanya membunuh satu karyawan, dan dengan langsung kau memecatku?!""PERSETAN DENGANMU!!!"
Brak!
Mendengar pintu terbuka dengan keras, Candy dengan sigap memegang pisau dan mengarahkannya pada leher Rivan, begitupun yang dilakukan Ai oleh Aisyah.
"Jangan berani mendekat, atau aku akan membunuhnya!" Ancam Ai,
"Hentikan, Ai. Jangan melakukan hal gegabah." sahut Joshua dengan menenangkan Ai."Aku tak bisa melakukan ini, Ai!" ujar Candy dengan membuang pisau di tangannya, "Kau tau, yang aku inginkan adalah Rivan, tapi aku tak ingin untuk membunuhnya" sambungnya.
"Dasar bajingan, sudah sejauh ini. Dan kau ingin berhenti! INI PEMAKAMANMU!!" dengan cepat, Ai merogok saku kirinya. mengambil revolver, yang mengarah pada Candy.
Dor!
Suara nyaring saat pelatuk dari revolver itu tertarik. Mengeluarkan benda kecil dengan cepat kearah CandyMata Rivan membulat, tepat di depannya. Tubuh sang istri terkena timah panas. "AISYAH!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RSS[1]: Ketika Hati Berucap [Tamat]
Spiritual[SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS] #Highrank 1 in Aisyah - 3 September 2020 #Highrank 1 in Amanah-5Juni 2019 #Rank 8 in Allah-27 April 2020 PLAGIAT SILAHKAN MENJAUH🚷 [SPIRITUAL-ROMANCE] Si gadis remaja yang mencintai seseorang namun sayangnya ia harus...