Inikah Akhirnya

3.4K 207 51
                                    

10 April 2018

Hinata terduduk di taman dengan air mata yang turun deras membanjiri pipinya. Ia masih terkejut dengan apa yang terjadi padanya beberapa menit yang lalu.

Sungguh, ia sama sekali tidak berharap hal itu terjadi. Tapi kenapa?

'Aku hanya ingin diterima' batinnya.

Flashback

"Kauuuuu!!!"

Mikoto menunjuk Hinata dengan ekspresi terkejutnya.

"Kenapa kau bawa orang cacat itu ke rumah ini, Sasuke?" Tanya Mikoto dengan amarahnya.

Hinata meremas tangannya erat. Ia juga terkejut, ternyata orang yang pernah mencacinya saat di panti asuhan dulu adalah ibu dari pria yang dicintainya. Ia takut kejadian saat dirinya berumur empat tahun itu terulang kembali.

"Di Hinata, di kekasihku Kaa-chan. Dia yang aku bicarakan di telepon tadi" ucap Sasuke memberi informasi.

Hinata mengulurkan tangannya, memperkenalkan diri. Namun, dengan cepat tangan itu ditepis oleh Mikoto dengan keras.

"Aku tak ingin mempunyai menantu cacat sepertinya. Bawa dia pergi, Sasuke!!" Perintah Mikoto tegas.

Fugaku yang mendengar kenyataan mengenai gadis di depannya melebarkan mata, terkejut.

"Kau ingin mempermalukan Uchiha, Sasuke? Kau membawa gadis cacat untuk menjadi menantu Uchiha? Benar kata Kaa-chan mu, kami tidak akan menyetujui hal itu." Ucap Fugaku tajam.

"Bawa dia pergi!" Perintahnya tegas.

"Tidak Kaa-chan Tou-chan!!" tolak Sasuke.

"Baiklah jika kau tak ingin membawanya pergi, maka Kaa-chan yang akan melakukannya"

Detik kemudian Mikoto menyeret Hinata keluar dari mansion Uchiha.

"Apa yang Kaa-chan lakukan" Sasuke mengejar Mikoto yang menyeret gadisnya.

"Diam di sana, Uchiha Sasuke!" Ucap Fugaku tegas. Sontak Sasuke pun menghentikan la langkahnya. 

Bruk

Dengan tega Mikoto membanting Hinata keluar.

"Jangan pernah menginjakkan kaki busuk mu lagi di sini, cacat!" Ucap Mikoto sadis. 

Bruk

Mikoto membanting pintu keras, membiarkan Hinata yang masih terduduk di depan pintu besar mansion Uchiha.

Ketika itu Hinata hanya bisa menangis tanpa suara. Ia berdiri, meninggalkan mansion megah Uchiha dengan hati yang hancur.

'Memang benar, aku tak pantas untuk Sasuke-kun' batinnya menangis.

Flashback end

Hinata menundukkan kepalanya. Ia berharap dapat melupakan kejadian hari ini.

Dengan perasaan yakin, ia mencoba untuk mengikhlaskan Sasuke.

Tapi mengapa hatinya terasa berat?

Hinata mengangkat tangannya, menutupi wajahnya yang penuh dengan linangan air mata.

Ia terus menangis tanpa suara, mencoba menghilangkan beban berat dalam hatinya.

Tak jauh darinya, sosok Naruto menatap terkejut saat melihat orang yang dicintainya terduduk di kursi taman seraya menundukkan wajahnya.

Ia sudah terbiasa melihat Hinata dengan kepala tertunduk. Tapi kali ini pundak mungil Hinata terlihat bergetar bahkan tangannya pun menutupi wajah ayu sang gadis.

Love For LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang