Kita Bukan Romeo dan Juliet

5.5K 229 41
                                    


"OTANJOUBI OMEDETO HINATA HYUUGAAAA....."

"Huaaaaaaa....." Hinata semakin mengencangkan tangisannya kala semua keluarganya berkumpul dan mengucapkan selamat padanya. Padahal ia sendiri lupa dengan ulang tahunnya.

"Kenapa malah semakin menangis hmmm?? Kau tak bahagia?" Tanya Naruto sambil menghapus air mata Hinata lembut.

Hinata menggelengkan kepalanya.

"Terima kasih Naru-kun...
Aku mencintai mu...." Hinata kembali memeluk tubuh Naruto erat.

"Aku juga sangat sangat mencintaimu, Bee"

Cup

Cup

Cup

Naruto mengecup seluruh permukaan wajah dan puncak rambut Hinata.

______





"Ehem... ehem..." deheman Neji menginterupsi kedua kekasih yang saling menebar cintanya.

"Mentang-mentang sama pacar, keluarga dilupain..." sinis Hanabi iri.

"Ayolah dek jangan iri. Siapa suruh masih jones sampai sekarang" Neji merangkul bahu Hanabi erat.

"Lebih baik aku jones, daripada kakak, LDR-an sama kak Tenten" sinis Hanabi lagi.

"Ckk jangan buka kartu bisa gak sih?! Gak seru ahh!" seru Neji pura-pura marah.

Keluarga Hyuuga dan Namikaze tertawa melihat tingkah absurd kedua saudara tersebut.

"Selamat ulang tahun sayang, semoga apa yang kamu inginkan tercapai.
Jangan lupa selalu bahagia ya sayang." Hikari memeluk dan mencium puncak rambut Hinata.

"Arigatou Kaa-chan... "

"Selamat ulang tahun Hinata Hyuuga," ucap Hiashi lembut. Ia menghampiri Hinata yang masih dipeluk oleh Hikari.

"Tou-chan..... " lirih Hinata.

Grep

Hinata memeluk tubuh sang ayah erat. Air matanya terus mengalir membasahi pipi gembilnya.

"Jangan menangis, sayang. Tou-chan tak ingin melihatmu bersedih, nee" ucap Hiashi seraya mengelus puncak rambut sang putri lembut.

"Ini bukan air mata kesedihan, Tou-sama. Ini adalah air mata kebahagiaan..." Timpal Hinata dengan senyuman di bibir indahnya.

Hiashi melepaskan pelukannya. Ia mengecup puncak rambut Hinata lembut. Setelahnya ia mengusap air mata Hinata yang mengalir di pipi gembilnya.

"Meskipun itu air mata bahagia Tou-sama tidak akan pernah mengijinkan air matamu keluar" tegas Hiashi.

"Tou-chaaaannn...."

Grep

Hinata kembali memeluk Hiashi erat.

Kushina dan Minato yang melihat keluarga Hyuuga tersenyum sendu. Mereka tahu perjuangan mereka untuk saling menemukan satu sama lain. Yahh meskipun mereka tahu, bagaimana ego tinggi mereka yang membuang Hinata di panti Nami-uzu dulu.

"Hime..." panggil Kushina lembut.

Hinata melepaskan pelukannya dengan Hiashi. Matanya memandang Kushina dengan mata berbinar.

"Kushina Kaa-chan...."

Grep

Ia langsung memeluk kushina erat.

Love For LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang