Acara Lamaran Singkat

3.8K 240 47
                                    

"Jadi, bagaimana Dok?

Apakah putriku bisa berbicara seperti kami?" Tanya Hiashi pada seorang dokter berambut hitam sebahu.

Hari ini tepat pukul dua lebih, keluarga Hyuuga mengantar Hinata pada seorang dokter ahli, seperti yang telah di janjikan Hiashi.

"Emmm....

Ada beberapa cara untuk menyembuhkan tunawicara sejak lahir. Salah satunya dengan operasi pita suara." Jelas sang dokter bername-tag Shizune.

"Operasi pita suara?" Beo Hikari.

"Iya. Caranya dengan pembedahan pita suara. Namun, banyak akibat yang akan di timbulkannya."

Semua orang termenung mendengar perkataan Shizune.

"Tapi, kalian jangan khawatir. Aku akan berusaha keras untuk kesembuhan Putri kalian. Percayakan saja semuanya pada tim kami.

Kalian juga jangan putus harapan. Tuhan tidak tidur. Jika kalian berdoa, pasti Dia akan mengabulkannya." Hibur Shizune.

"Yahh, kami menyerahkan segalanya padamu. Semoga saja Tuhan melancarkan segalanya.

Kapan putriku akan memulai operasinya?" Tanya Hiashi.

"Emmm mungkin dua minggu lagi. Masih banyak pengecekan yang harus kami lakukan kepadanya..." jawab Shizune.

"Kami mengandalkan mu, Shizune-san..." kata Hiashi.

"Yah, semoga saja semuanya berjalan lancar!" Balas Shizune.

"Semoga saja...."

....





Malam hari telah tiba. Semua anggota keluarga Hyuuga tengah menikmati waktu santainya masing-masing.

Hiashi yang menonton televisi ditemani sang istri disampingnya.

Hikari yang duduk di samping Hiashi dengan menyandarkan kepalanya di bahu tegap sang suami.

Hinata yang pendiam memilih untuk tertidur di pangkuan sang ibunda.

Sedangkan si sulung dan si bungsu Hyuuga yang sedari tadi berdebat. Mereka bahkan tidak memperdulikan saudara mereka yang tengah tertidur itu akan terganggu oleh keduanya. Entah apa yang mereka perdebatkan malam itu.

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Suara rusuh dari bel mansion megah Hyuuga terdengar nyaring. Bel itu berhasil membuat siapapun yang mendengarnya berdecak karena merasa terganggu.

"Ck siapa sih yang malam-malam begini mengganggu...

Dek cepat buka pintunya!!!" Perintah Neji menunjuk Hanabi.

"Aku?" Hanabi menunjuk dirinya, dan di balas anggukan oleh Neji.

"Ogah!!! Nii-san aja yang bukain!!"  Ucap Hanabi ketus.

"Ckk dasar adik kurang belaian!!" Ejek Neji.

"Biarin, daripada pacaran serasa jomblo!!" Balas Hanabi.

"Sudahlah! Kalian jangan bertengkar. Kak tolong buka pintunya!!" Ucap Hiashi menengahi pertengkaran adik-kakak itu.

"Iya iya!!"

Dengan malas Neji berjalan menuju pintu utama dan membuka pintu.

Cklek

"Wahh calon istri malam-malam begini masih berkeliaran. Belum masuk kandang, Sayang?" Ejek Neji pada sang tamu yang ternyata Tenten.

Love For LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang