25 Desember

3.5K 252 32
                                    

25 Desember

Hinata termenung di kamarnya. Dua minggu belakangan ini keluarga Hyuuga semakin mendiamkannya.

Bibirnya dihiasi senyuman tulus.
Namun, sorot matanya memancarkan kesedihan.

'Inilah jadinya bila aku terlalu berharap!!
Apa jika aku berkata jujur, mereka akan menerima kehadiranku atau mereka akan mengusirku?' Batin Hinata bersedih.

Hinata sangat kalut dengan keadaannya sekarang.

Minggu-minggu sebelumnya ada Hikari yang selalu mengutamakan dirinya di samping keluarga Hyuuga yang lainnya, namun saat ini ia kembali menjadi dirinya yang dulu.

Hikari yang memprioritaskan dirinya sudah tidak ada. Kini perlakuan Hikari padanya sama seperti dirinya saat pertama kali memasuki mansion Hyuuga sebagai maid.

'Apa yang merubah Hikari Kaa-chan menjadi gampang berubah sikapnya padaku? Apa ia sedang hamil, dan kehamilan itu yang membuatnya sikapnya mudah berubah-ubah?' Batin Hinata bertanya.

Dua hari lagi hari ulang tahunnya. Hinata selalu berharap ia dapat merayakan ulang tahunnya bersama keluarganya. Namun, ia jelas tahu harapannya itu takan pernah terkabul.

Jika saja ia mempunyai keberanian untuk mengatakan kebenaran dirinya kepada keluarga Hyuuga.

Meskipun sudah berjanji pada Naruto berkata jujur, namun sampai saat Hinata belum bisa jujur kepada mereka karena ketakutannya.

~Karano kokoro wo terasmono wa nani~

Dering ponsel Hinata berbunyi. Dengan cepat Hinata membuka pesan yang masuk dalam ponselnya.

Hinata tersipu dengan ucapan cinta Naruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hinata tersipu dengan ucapan cinta Naruto. Yah meskipun ucapan cinta itu bukan sekali dua kali keluar, namun tetap saja pernyataan cinta itu selalu membuatnya tersipu.

'Aku juga mencintaimu' Batin tersipu malu.

Hinata menyimpan ponselnya di nakas tempat tidurnya.

Ia bangkit dari ranjangnya dan segera berjalan ke arah dapur untuk memasak sarapan bagi penghuni mansion megah ini.

Beberapa menit kemudian,

Anggota keluarga Hyuuga mulai berdatangan. Mereka duduk di kursinya masing-masing.

Hinata melirik kursi di sebelah Hikari.

Hinata tersenyum kecut saat melihatnya.

Kursi itu adalah tempat di mana Hikari selalu menepuk kursi itu agar Hinata duduk di sampingnya.

Namun, kali ini kursi itu diisi oleh pemilik yang sebenarnya. Siapa kalau bukan si bungsu Hyuuga, Hanabi.

'Ya Tuhan, beri aku kesempatan agar bisa kembali duduk bersama mereka!!' Batin Hinata terus memandang keluarga Hyuuga yang makan diiringi dengan candaan yang menyenangkan.

Love For LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang