Kedua Orang Tua?

3.2K 212 35
                                    

28 April 2018

Bruk

Bruk

Bruk

"Aku telah merelakan Hinata untukmu, tapi apa yang kau lakukan hahh!!!"

Naruto dengan sadis memukul wajah tampan Sasuke, ia tak terima dengan apa yang Sasuke lakukan pada Hinata-nya.

Singkatnya, saat Naruto pulang ke rumahnya, ia dikejutkan dengan informasi yang dibawa Mikoto bahwa mereka akan mengadakan acara pertunangan Sasuke dengan Sakura satu minggu lagi. 

Dirinya tentu saja shock dengan apa yang didengarnya. Bukannya saat ini Sasuke menjalin hubungan dengan Hinata? Lalu kenapa dia bertunangan dengan Sakura, bukan Hinata? Apakah Sasuke mengkhianati Hinata? Lalu perasaan cintanya pada Hinata? Apakah Sasuke hanya ingin mempermainkan Hinata saja?

Semua pemikiran itu menjadi provokator untuk menghajar wajah tampan Sasuke.

"Maaf..." ucap Sasuke lirih.

Sasuke tidak membalas pukulan Naruto, karena ia tahu semua ini adalah kesalahannya.

Dia yang bersalah karena tak bisa berjuang untuk Hinata.

Yah Sasuke sangat lemah terhadap kasih sayangnya terhadap sang ibunda.

....

Lain halnya dengan kedua pria tampan yang sedang baku hantam -lebih tepatnya Naruto yang memukuli Sasuke-, Hinata yang menjadi topik perkelahian Naruto dan Sasuke kini tengah termenung di halaman belakang fakultasnya.

'Apa aku tidak bisa bahagia?' Batinnya merenung.

Saat ini penampilan Hinata sangat berantakan. Matanya yang hitam dan bengkak, juga bibir pucat.

"Hei, Hinata!" Seseorang menepuk bahu Hinata. Menyadarkan dirinya pada dunia yang penuh dengan rasa sakit.

Ia melirik pada sang pelaku.

'Ten-chan?'

"Maaf, aku terlalu sibuk dan jarang menemanimu lagi," celoteh gadis chinese mendudukkan dirinya di samping Hinata.

[Tidak apa-apa] balas Hinata dengan bahasa isyarat.

"Yahh.……
ini semua gara-gara Neji-kun!" Kata Tenten menaikan suaranya, kesal.

Hinata memiringkan kepalanya, seolah bertanya apa yang membuat gadis chinese itu kesal.

Nyut

Tenten yang melihat pose imut Hinata mencubit pipi chubby itu keras. Membuat sang pemilik pipi meringis.

"Kau sangat imut dengan pose seperti tadi hihihiiii...." ucap Tenten sambil terkikik.

Hinata semakin menggembungkan pipinya kesal.

"Maaf heheee..." ucap Tenten watados.

"Kau tahu, aku sibuk gara-gara Neji-kun memintaku untuk mencarikan maid di rumahnya. Padahal orang kaya sepertinya tinggal pasang pamflet terus tunggu yang bersedia menjadi maid. Tapi pemuda itu malah merepotkan ku dengan permintaan konyolnya. Aku juga sudah memperkenalkan kenalan ku, tapi dia menolak mereka semua." Tenten menggembungkan pipinya kesal.

'Neji=maid=Hyuuga' seketika wajah Hinata berbinar.

"Kau ingin menjadi maid di mansion Hyuuga?" Tanya Tenten saat melihat wajah berbinar Hinata.

Hinata menganggukkan kepalanya yakin.

"Baiklah kalau begitu besok aku akan membawamu pada ibu mertuaku hihihiiii..."

Love For LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang