Hari Pengakuan

3.6K 257 98
                                    

'Apakah acaranya sudah di mulai?' Batin Hinata saat suasana mansion yang biasanya senyap ini menjadi sangat riuh.

Tiba-tiba sebuah lampu menyorot padanya.

Hinata bingung? Tentu saja.

Kenapa lampu itu menyorot padanya?

Apakah karena ia telat membawa pesanan Hikari?

Apakah Hikari marah padanya karena keterlambatannya?

Hinata takut. Ia takut Hikari akan memarahinya di depan banyak orang.

Hinata melihat Hikari mulai mengarahkan sebuah mikrofon pada bibirnya.

Hinata memejamkan matanya. Ia akan menerima semua amarah Hikari padanya. Ia siap menerimanya.

Pelan tapi pasti, Hikari mulai berbicara.







"Hadirin sekalian, saya berdiri disini ingin mengumumkan sesuatu..." ucap Hikari tegas di atas podium.

"Sebelum itu, saya meminta Hinata untuk naik ke panggung" lanjut Hikari menunjuk Hinata.

Deg

Deg

Jantung Hinata semakin menggila. Ia takut yang dipikirkannya benar-benar terjadi.

Hinata sama sekali tak merubah posisinya. Ia bergeming dan menundukkan wajahnya takut.

"Ayo...'Nee-chan" Hanabi menuntun Hinata agar mendekati sang ibu.

Mau tak mau Hinata berjalan menuju Hikari dengan wajah tertunduk serta memerah.

Semua tamu undangan memandang keluarga Hyuuga dan Hinata dengan tatapan bingung. 'Sebenarnya apa yang terjadi disini?' Seperti itulah batin mereka.

Setelah mereka sampai di panggung, Hanabi mengambil paper bag Hinata dan menyerahkannya pada seorang pelayan.

Hiashi membawa Hinata untuk berkumpul dengan keluarga Hyuuga lainnya di atas panggung.

"Dia Hinata..." ungkap Hikari menahan tangis.

'Ya Tuhan, ada apa sebenarnya ini?' Batin Hinata bingung.

"Dia.......

Di-dia adalah putri kedua kami!!" Ucapan Hikari itu sontak membuat semua orang terbelalak kaget. Bahkan Hinata pun ikut terbelalak.

'A-apa ya-yang terjadi?' Batin Hinata. Ia senang saat Hikari berucap bahwa ia adalah putrinya, namun ia juga bingung kenapa sang ibu mengetahui tentang itu. Bukankah ia belum jujur soal kebenaran itu, kenapa ini terjadi?

"Apakah maksudnya Hikari-san mengangkat dia menjadi putrinya?"

"Apa maksudnya ini?"

"Bukankah hanya Neji-san dan Hanabi-san saja anak mereka, mengapa tiba-tiba gadis itu diklaim sebagai putrinya?"

Begitulah bisikan para tamu yang keheranan dengan ucapan Hikari.

'Mereka benar, Hikari-chan hanya kasihan pada gadis itu dan mengangkatnya menjadi putri mereka' batin seseorang dengan tatapan merendahkan.

"Dia bukanlah putri angkat kami. Ia benar-benar putri kandungku dengan Hiashi-kun. Ia Imouto dari Neji dan Nee-channya Hanabi. Karena suatu kejadian, kami harus berpisah dengannya..." semua tamu undangan semakin membelalakkan matanya mendengar kenyataan itu.

Love For LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang