Hinata termenung di tempat duduknya. Ia masih tak percaya dengan kejutan keluarganya, rasanya seperti mimpi.
Ia sangat bahagia, benar-benar bahagia. Harapannya sejak dulu sudah Tuhan kabulkan. Ia berjanji tak akan pernah melakukan hal yang tak disukai Tuhan-nya selama ia hidup, sebagai tanda ucapan terima kasih Hinata pada sang Maha Pencipta.
"HINATAAA!!!" Teriak seseorang menyadarkan lamunan Hinata.
Hinata menatap berbinar sang pelaku dengan mata lavender-nya.
Info : Hinata sudah tidak pakai lagi lensa hitamnya.
Orang ini sudah beberapa hari tak ada di sampingnya karena pergi berlibur bersama keluarga besarnya di negri tirai bambu, China.
'Ten-chan!!' Batin Hinata girang.
Grep
Orang bernama Tenten, sahabat Hinata itu langsung memeluk Hinata erat, menyalurkan rasa rindunya.
"Kau sangat cantik dengan mata itu, adik ipar!!" Tenten memegang pipi Hinata dan menatap mata lavender itu lekat.
"Kenapa sebelumnya kau tak memberitahuku jika kau adalah adik Neji-kun hmmm?" Tanya Tenten mencubit pipi Hinata gemas.
[Aku sengaja menyembunyikan ini dari semua orang. Gomene Ten-chan] jawab Hinata dengan bahasa isyaratnya.
"Huft, tak papa. Yang penting sekarang aku sudah mengetahui semuanya." Jawab Tenten tersenyum lembut.
[Terima kasih, Ten-chan. Ini juga berkat dirimu.
Jika kau tak membawaku pada keluarga Hyuuga, pasti mereka tak akan pernah mengetahui identitasku yang sebenarnya]
"Jangan berterima kasih padaku, berterimakasih lah pada Tuhan yang membimbingku untuk membawamu pada keluargamu!!" Timpal Tenten tersenyum manis.
"Dan satu lagi, jangan memanggilku Ten-chan! Sekarang panggil aku Nee-chan. Bagaimanapun juga, sebentar lagi aku akan menjadi kakak iparmu!!" Lanjut Tenten dengan nada perintah.
Hinata menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Tenten.
'Terima kasih Ya Tuhan, aku memiliki sahabat, maksudku Nee-chan yang sangat menyayangiku. Dia sangat menyayangiku meskipun kami tak memiliki hubungan darah apapun.' batin Hinata.
Kini gadis bercepol dua itu tengah asik menceritakan kegiatannya bersama keluarga besar selama mereka berlibur di negri panda itu. Ia juga berceloteh tentang kebahagiaannya mengetahui bahwa Hinata adik Neji.
Hinata hanya tersenyum manis menanggapi pembicaraan Tenten. Sesekali ia mengangguk dan menggeleng untuk merespon ucapan Tenten.
Tenten melirik ke arah jam tangan merek Gucci-nya sekilas.
08:30
"YAKK DOSENKU SUDAH DATANG!!!" Teriak Tenten terkejut melihat waktu yang tertera di jam tangan mahalnya.
Dengan segera ia keluar dari kelas Hinata menuju kelasnya, sebelum merusuh dan merusak pendengaran orang lain.
"HINATA, NEE-CHAN PERGI DULU YAAAA....
PULANG KULIAH NEE-CHAN ANTAR KAMU PULANG YAAAA.
JANGAN PERGI SEBELUM NEE-CHAN MENJEMPUTNYA OKE...." Teriak Tenten membuat semua orang yang ada di tempat itu mengeluh padanya.
Tanpa rasa bersalah, ia pergi tanpa menghiraukan keluhan orang-orang di sana.
Hinata hanya terkekeh geli melihat kelakuan sang sahabat yang sebentar lagi akan menjadi kakak iparnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Life
Fiksi Penggemar©Masashi Kishimoto NaruHina sight SasuHina Perjalanan ini memang membutuhkan pengorbanan baik itu jiwa, raga maupun rasa. Siapapun yang ikhlas menjalaninya, maka balasannya akan lebih baik dari pengorbanan yang dibuatnya. ....