Otanjoubi Omedeto Bee

3.9K 222 37
                                    


26 Desember



Di senja yang berwarna oranye, Hinata melangkahkan kakinya di pesisir pantai putih yang indah. Kaki mulusnya yang tak beralas menapaki setiap penjuru pantai.

Matanya menatap lautan lepas dan tangannya direntangkan ke atas, seolah menggapai matahari terbenam yang berwarna oranye tersebut.

Air mukanya berubah menjadi haru. Air mata mengalir di pipinya, tapi senyuman indah masih menghiasi bibir mungilnya.

Ia mendoakan wajahnya menatap langit, seolah dirinya sedang menatap Tuhan yang Maha Esa. Tangannya di simpan di depan dadanya, berdoa.

'Ya Tuhan, terima kasih atas nikmat yang telah kau berikan. 

Terima kasih sudah mempertemukan ku dengan keluargaku,

Terima kasih sudah memberikan Naruto-kun untukku.

Terima kasih atas segalanya. Setiap nikmat yang kau berikan sangat berarti bagiku. Terima kasih Ya Tuhan.

Semoga kebahagiaan ini selalu melingkupi keluarga kami.

Aamiin' syukurnya di dalam hati.


Hinata membuka matanya kembali. Hidungnya meyesapi bau lautan yang khas. Lalu, ia sadar akan satu hal. Saat itulah mata indahnya mengabsen setiap penjuru pantai untuk menemukan sesuatu yang dicarinya.

"Naru-kun dimana?" Tanyanya berbisik.
"Apa ia sudah pulang?" Tanyanya kembali pada dirinya sendiri. Tak butuh waktu lama, Hinata langsung menggelengkan kepalanya menentang apa yang ia ucapkan sebelumnya.

"Naruto-kun tidak mungkin meninggalkanku..." bisiknya percaya diri.

Hinata melangkahkan kakinya guna mencari sang pujaan hati. Ia takut jika masa depannya diambil orang (?).

Grep

Tubuh Hinata menegang kala seseorang memeluknya dari belakang. Namun, ketegangan itu kembli rileks kala ia mencium bau khas dari tubuh seseorang yang sangat dikenalnya.

"Naruuuu~~~" panggilnya lembut pada seseorang yang memeluknya dari belakang.

"Hmmm?" Balas Naruto.

"Kau dari mana?" Tanya Hinata.

"Tidak dari mana-mana kok!!" Jawabnya singkat.

Hinata menggembungkan pipinya kesal. Bagaimana tak kesal, pria ini menjawab tidak dari mana-mana.

Jika benar pria ini 'tidak dari mana-mana', mengapa ia menghilang.

"Hmmmm" Hinata yang sedikit kesal melepaskan pelukan Naruto, dan berjalan menjauhi Naruto.

Namun sebelum dirinya sempat menjauh, Naruto menarik tangannya dan memeluk kembali Hinata. Tapi kali ini mereka berpelukan dengan posisi saling berhadapan.

"Heiii Bee ada apa?? Kenapa kau marah hmm?"

"Aku tidak marah!!!" Jawabnya sembari menggesekkan hidungnya di dada bidang Naruto.

"Jika tidak marah, kenapa tadi kau mau meninggalkanku hmm?" Tanya Naruto lembut.

"Hmmm...." bukannya membalas pertanyaan Naruto, Hinata malah bergumam dan semakin mengeratkan pelukannya pada Naruto.

"Aku mencintaimu, Naruto-kun" ungkap Hinata tiba-tiba.

"Wahhh ada apa ini, kenapa kau tiba-tiba mengatakan itu hmmmmm?" Naruto melepaskan pelukan Hinata dan memegang bahu Hinata lembut.

Love For LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang